You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
BERITA KOMIK<br />
Se-Desa Rela Ditahan<br />
Reporter: Triono W. Sudibyo<br />
Desa Pamriyan, Kecamatan<br />
Pituruh, Kabupaten<br />
Purworejo, Provinsi Jawa<br />
Tengah sepi. Desa itu hanya<br />
menyisakan penduduk perempuan<br />
dan anak-anak. Sedangkan<br />
penduduk laki-laki mendaftarkan<br />
diri untuk ditahan di Polres<br />
Purworejo. Aksi solider setelah<br />
menghakimi preman.<br />
AAAA...!!!!<br />
Kamis 21 Februari 2013, Dudu, warga<br />
Desa Pamriyan, melenggang menggunakan<br />
sepeda motornya.<br />
Ketika asyik melenggang, tiba-tiba Yulianto, warga Desa Wonosido, yang mengendarai motor RX King<br />
bernopol B 3992 MV muncul dari tikungan dengan laju kencang dan tabrakan tak dapat dihindari.<br />
broo-<br />
Keduanya hanya luka lecet. Yulianto lantas bangun dari tanah.<br />
Ia marah kepada Dudu lantas memaki dan memukulnya.<br />
waah<br />
kurang ajar<br />
nih anak!!<br />
BRAAKK!!!<br />
deziigg!!<br />
Dudu pulang ke desa dengan dendam. Mukanya babak belur karena dihajar Yulianto. Luka akibat pukulan<br />
lebih parah dibandingkan luka akibat tabrakan. Ia mengadu kepada pemuda desa dan orang-orang tua.<br />
ahhh kita<br />
sikat aja!<br />
aduuhh<br />
harga diriku mau<br />
taro di mana??<br />
Pencarian Yulianto dilakukan dengan mudah. Mereka<br />
mendapati Yulianto tengah berkunjung ke rumah<br />
saudaranya di Desa Karanggedang yang bersebelahan<br />
dengan Desa Pamriyan. Tanpa pikir panjang,<br />
sekumpulan pemuda dari Desa Pamriyan langsung<br />
memukuli Yulianto di rumah saudaranya itu.<br />
creekk!<br />
Orang-orang desa pun naik pitam. Mereka menilai<br />
Yulianto sudah kelewat batas. Mereka pun bertekad<br />
untuk mengeroyok Yulianto.<br />
Yulianto tak dapat melawan pengeroyokan ini.<br />
Ia hanya menunduk tanpa perlawanan. Alhasil,<br />
pemuda Pamriyan kian beringas. Mereka memukuli<br />
Yulianto hingga rebah tak berdaya.<br />
brrr....<br />
byurr...!<br />
“Bakbikbuk!”<br />
Sore hari, aksi pun tak berhenti. Pemuda Pamriyan tak puas dengan pemukulan ini.<br />
Mereka pun menyeret Yulianto menuju tapal batas Desa Karanggedang-Paliyan. Di tempat itu,<br />
Yulianto ditimbuni kayu dan ban, lantas ia dibakar.<br />
Seperti biasa, polisi datang terlambat.<br />
Petugas Polsek Pituruh datang ke<br />
lokasi dan membongkar tumpukan<br />
kayu. Yulianto ditemukan<br />
tak bernyawa.<br />
Kasus amuk massa ini langsung ditangani Polres Purworejo. Mereka memeriksa 47 warga desa selama<br />
delapan hari. 28 Februari, polisi menetapkan 12 tersangka dan melakukan penahanan.<br />
sebenarnya Warga Desa Pamriyan tak menerima proses ini. Bagi mereka, Yulianto sudah berkali-kali<br />
membuat onar. Tindakan mereka tidak dapat disalahkan. Mereka pergi menggunakan 7 truk dan 2 minibus<br />
elf, meninggalkan desa menuju Mapolres Purworejo. Bocah dan perempuan desa itu pun berlari-lari di<br />
ladang untuk melepas kepergian mereka.<br />
Mata ‘mu<br />
itu dipakai!<br />
Goblok!<br />
yah sabar<br />
ya nak...<br />
ya, benar.<br />
Kami sudah menetapkan<br />
tersangka 12 orang. Itu dari<br />
hasil pemeriksaan. Ada yang<br />
cuma memukul dengan tangan<br />
kosong, nyiapin bensin, dan<br />
lain-lain<br />
Alhasil, semua lakilaki<br />
desa melakukan<br />
aksi solidaritas ikut<br />
ditahan. Uniknya<br />
suasana haru terjadi<br />
ketika perempuan<br />
Desa Pamriyan melepas<br />
suaminya ke tahanan.<br />
Ini tidak bisa<br />
didiamkan. Kita<br />
cari dan habisi<br />
saja, ayo!<br />
Wah, kalau ini<br />
sudah mati<br />
Bune, aku<br />
berangkat dulu, ikut<br />
di tahanan bareng<br />
teman-teman,<br />
Hati-hati<br />
ya pak, aku kan selalu<br />
menunggumu di sini<br />
Rombongan pemuda Desa Pamriyan ini diterima oleh Kapolres Purworejo AKBP Taslim. Ia pun tetap<br />
menerima rombongan ini masuk ke tahanan. “Kalau mereka mengaku terlibat, ya kita periksa dulu.<br />
Nggak bisa langsung ditahan,” jelasnya. (ARY/YOG)<br />
Iyo. Hati-hati ya,<br />
tetap semangat<br />
ya...<br />
<strong>Majalah</strong> detik 25 - 31 maret 2013