AGENDA: LAPORAN KHUSUS: - Badan Pemeriksa Keuangan
AGENDA: LAPORAN KHUSUS: - Badan Pemeriksa Keuangan
AGENDA: LAPORAN KHUSUS: - Badan Pemeriksa Keuangan
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
HUKUM<br />
SODOK MENYODOK<br />
SOAL PENYIDIK<br />
TERBATASNYA JUMLAH PENYIDIK MERUPAKAN KENDALA TERSENDIRI<br />
BAGI KPK. SEKALIPUN BISA MENGANGKAT PENYIDIK SENDIRI, KPK<br />
MEMBUTUHKAN WAKTU YANG PANJANG UNTUK MENDAPATKAN JUMLAH<br />
YANG IDEAL.<br />
PRESIDEN Susilo Bambang<br />
Yudhoyono meminta agar KPK<br />
dan Kepolisian memperbarui<br />
nota kesepahaman (MoU)<br />
kedua lembaga itu. Presiden juga<br />
meminta adanya sinergi KPK dan<br />
Kepolisian agar perselisihan tidak<br />
kembali terulang.<br />
Hal tersebut diungkapkan<br />
Presiden SBY dalam Pidato yang<br />
disampaikan pada 8 Oktober 2012,<br />
dalam rangka memberikan solusi<br />
silang pendapat KPK dan Polri<br />
menyangkut keberadaan para<br />
penyidik Polri di KPK. Dalam waktu<br />
dekat keberadaan anggota Polri<br />
yang bertugas di KPK akan diatur<br />
secara spesifik melalui peraturan<br />
pemerintah.<br />
“Aturan ini menyangkut status<br />
penyidik KPK yang diperpanjang dan<br />
56<br />
Warta BPK NOVEMBER 2012<br />
Johan Budi<br />
bisa menjadi pegawai KPK setelah<br />
mengundurkan diri dari Polri,” tegas<br />
Presiden.<br />
Dalam undang-undang KPK<br />
disebutkan, dalam melakukan<br />
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono<br />
memberikan pidato guna menyelesaikan<br />
polemik antara dua institusi penegak hukum,<br />
Polri dan KPK terkait sejumlah permasalahan<br />
dan proses penegakan hukum yang tidak<br />
menemukan titik temu di antara kedua<br />
institusi tersebut, di Istana Negara, Senin<br />
(8/10/2012).<br />
tugasnya KPK bisa mengangkat<br />
penyidik.Tapi masalah itu masih<br />
menjadi kendala tersendiri. Pasalnya,<br />
hingga kini jumlah penyidik yang<br />
ada belum sebanding dengan<br />
banyaknya kasus yang harus<br />
ditangani lembaga tersebut. Apalagi<br />
kalau pihak kepolisian atau kejaksaan<br />
menarik sejumlah penyidik yang<br />
tengah menjalankan tugasnya di<br />
KPK.<br />
Sekalipun dalih penarikan itu<br />
para penyidik merupakan rotasi<br />
yang biasa dilakukan di semua<br />
instansi, termasuk kejaksaan atau<br />
kepolisian, mau tidak mau hal itu<br />
akan menghambat kinerja KPK yang<br />
didaulat menjadi ujung tombak<br />
pemberantasan korupsi di negeri ini.<br />
Contohnya seperti apa yang<br />
terjadi akhir September lalu. Mabes<br />
Polri tidak memperpanjang masa<br />
tugas 20 penyidiknya di KPK. Dari<br />
20 penyidik yang masa tugasnya<br />
tak diperpanjang, 15 orang di<br />
antaranya telah melapor ke Polri<br />
dan menyatakan bersedia bertugas<br />
kembali. lima orang sisanya memilih<br />
menjadi pegawai KPK.<br />
Tak bisa dipungkiri, langkah<br />
penarikan tersebut langsung<br />
membuat kekuatan penyidikan di<br />
KPK kempes. Pasalnya, dengan<br />
adanya penarikan penyidik Polri<br />
jumlah penyidik di KPK tak lebih<br />
dari 78 orang. Akibatnya, kegiatan<br />
penyidikan di KPK sejak akhir<br />
September menurun drastis.<br />
Menurut Juru Bicara KPK Johan<br />
Budi, biasanya dalam satu hari