AGENDA: LAPORAN KHUSUS: - Badan Pemeriksa Keuangan
AGENDA: LAPORAN KHUSUS: - Badan Pemeriksa Keuangan
AGENDA: LAPORAN KHUSUS: - Badan Pemeriksa Keuangan
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
HUKUM<br />
Penyidik Internal<br />
Lantas apa langkah KPK? Johan<br />
Budi mengatakan guna memenuhi<br />
kebutuhan penyidik, KPK telah<br />
merampungkan seleksi penyidik<br />
dari kalangan internal. Penjaringan<br />
tersebut berhasil meningkatkan<br />
status 30 penyelidik KPK sehingga<br />
memiliki kualifikasi penyidik.<br />
Menurut dia, para penyidik<br />
baru tersebut kini tengah menjalani<br />
proses pelatihan. KPK berharap<br />
pengangkatan penyidik internal<br />
tersebut bisa meningkatkan kapasitas<br />
penindakan yang selama ini masih<br />
terkendala minimnya jumlah<br />
penyidik.<br />
Pelatihan penyidik baru dilakukan<br />
di pusat pendidikan dan latihan<br />
Mahkamah Agung. Mereka juga<br />
akan dilatih di Akademi Kepolisian di<br />
Semarang. Para penyidik baru adalah<br />
pegawai KPK yang rata-rata sudah<br />
bertugas lebih dari lima tahun.<br />
Sebelum ini mereka adalah<br />
penyelidik yang tersebar di<br />
sejumlah unit kerja di KPK. Antara<br />
lain, direktorat penyidikan,<br />
direktorat pengaduan masyarakat,<br />
direktorat gratifikasi, serta<br />
direktorat pendaftaran dan<br />
pemeriksaan laporan harta kekayaan<br />
penyelenggara negara.<br />
Sebanyak 30 penyidik baru<br />
tersebut merupakan saringan dari<br />
65 pegawai yang mengikuti seleksi.<br />
Mereka tidak ada yang berasal<br />
instansi kepolisian dan kejaksaan.<br />
Mereka ada yang sudah menjadi<br />
pekerja tetap. Namun ada pula yang<br />
masih berstatus dipekerjakan dari<br />
instansi lain seperti <strong>Badan</strong> Pengawas<br />
<strong>Keuangan</strong> dan Pembangunan,<br />
<strong>Badan</strong> <strong>Pemeriksa</strong> <strong>Keuangan</strong>, dan<br />
Kementerian <strong>Keuangan</strong>.<br />
Johan menegaskan seleksi penyidik<br />
baru tersebut tidak bertentangan<br />
dengan peraturan perundanganundangan.<br />
“Sesuai dengan undangundang,<br />
penyidik KPK diangkat dan<br />
diberhentikan oleh pimpinan KPK,”<br />
kata Johan.<br />
58<br />
Warta BPK NOVEMBER 2012<br />
Ditarik Lagi.<br />
Celakanya, masalah tak<br />
diperpanjangnya masa tugas para<br />
penyidik KPK yang berasal dari<br />
kepolisian itu belum terselesaikan,<br />
Kepolisian kembali menarik 13<br />
penyidiknya. Akibatnya Presiden SBY<br />
pun akhirnya kembali turun tangan<br />
dan memerintahkan agar Yudhoyono<br />
meminta kepada Menteri Sekretaris<br />
Negara Sudi Silalahi maupun Menteri<br />
Pendayagunaan Aparatur Negara<br />
Azwar Abubakar untuk segera<br />
menyerahkan draf revisi PP Nomor<br />
63 Tahun 2005 tentang Sumber Daya<br />
Manusia Komisi Pemberantasan<br />
Korupsi<br />
“Saya sudah memberikan arahan<br />
untuk empat tahun batas yang<br />
menurut saya pas, karena kurang<br />
dari itu terlalu singkat, lebih dari<br />
itu mengganggu pembinaan karier<br />
perwira,” katanya.<br />
Atas dasar itu, Presiden meminta<br />
agar draf revisi PP tersebut segera<br />
diserahkan kepadanya, agar dapat<br />
segera ditandatangani dan disahkan.<br />
“Saya tugaskan segera diajukan<br />
Bambang Wijidjanto<br />
istimewa<br />
kepada saya, satu dua hari ini<br />
agar kita sahkan agar baik untuk<br />
semuanya. Bagi Polri, KPK, penegakan<br />
hukum, dan pemberantasan korupsi,”<br />
katanya. (6/12) lalu.<br />
Sementara itu Wakil Ketua KPK<br />
Bambang Widjojanto di Jakarta,<br />
Kamis (6/12/2012) menuturkan,<br />
jumlah penyidik yang bertugas di<br />
Komisi Pemberantasan Korupsi sudah<br />
berkurang 31 orang dibanding tahun<br />
lalu. Jika Markas Besar Kepolisian RI<br />
terus-menerus menarik penyidiknya<br />
dari KPK, diperkirakan KPK akan<br />
kehabisan penyidik dari Polri pada<br />
Maret 2013.<br />
Jumlah penyidik sekarang<br />
masih ada itu sekitar 52, dan kalau<br />
penarikan ini terus berlanjut sampai<br />
bulan Maret, maka penyidik yang<br />
berasal dari Polri, yang bukan menjadi<br />
pegawai tetap KPK, akan habis,”<br />
katanya. Meskipun demikian, KPK<br />
masih dapat mempertahankan 28<br />
penyidik yang memilih alih status<br />
menjadi pegawai KPK.<br />
Bambang juga mengatakan,<br />
berdasarkan profil sumber daya<br />
manusia (SDM) KPK sejak 2005 hingga<br />
2012, jumlah penyidik KPK terbanyak<br />
berada pada tahun 2011. Saat itu<br />
KPK memiliki 83 penyidik. Jumlah<br />
ini bertambah dibandingkan pada<br />
2004, saat awal KPK berdiri, yang<br />
hanya memiliki 41 penyidik. Jumlah<br />
penyidik itu pun kembali berkurang<br />
pada 2012.<br />
“Akhir 2012 ini sekarang tinggal<br />
52. Anda bisa bayangkan, dari 83<br />
di tahun 2011 menjadi 52, berarti<br />
ada sekitar 31 penyidik yang sudah<br />
kembali. Artinya lebih dari 30 persen,”<br />
ucap Bambang.<br />
Meskipun demikian, lanjutnya,<br />
jumlah penyidik yang minim ini<br />
tidak menyurutkan niat KPK untuk<br />
menyelesaikan kasus-kasus yang<br />
tengah ditangani. Saat ini, kata<br />
Bambang, ada 34 kasus yang tengah<br />
ditangani KPK. “Sebagian kasus yang<br />
sekarang sedang dalam proses,<br />
seperti diketahui kasus Hambalang,<br />
hakim tipikor, sebagian kasus Riau,<br />
kasus IEM (Izederick Emir Moeis), dan<br />
Century,” tambahnya.<br />
Hanya saja, Bambang mengakui<br />
kalau berkurangnya penyidik ini<br />
membuat kinerja KPK melamban.<br />
Dia pun meminta maaf kepada<br />
masyarakat, tetapi tetap berjanji akan<br />
menuntaskan kasus-kasus dengan<br />
baik dan bertanggung jawab. bd