03.05.2013 Views

AGENDA: LAPORAN KHUSUS: - Badan Pemeriksa Keuangan

AGENDA: LAPORAN KHUSUS: - Badan Pemeriksa Keuangan

AGENDA: LAPORAN KHUSUS: - Badan Pemeriksa Keuangan

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>LAPORAN</strong> <strong>KHUSUS</strong><br />

AUDIT HAMBALANG TAHAP II<br />

DALAMI ALIRAN DANA<br />

BPK MELANJUTKAN AUDIT INVESTIGASI TAHAP II ATAS PROYEK<br />

HAMBALANG, BOGOR, JAWA BARAT. AUDIT INI DILAKUKAN UNTUK<br />

MENELUSURI LEBIH JAUH ALIRAN DANA DALAM MEGAPROYEK<br />

TERSEBUT. “AUDIT TAHAP II FOKUSNYA PADA ALIRAN DANA,” JELAS<br />

WAKIL KETUA BPK HASAN BISRI, BARU-BARU INI.<br />

Hasan Bisri<br />

BPK telah memulai audit<br />

investigasi tahap II atas<br />

proyek pembangunan Pusat<br />

Pendidikan, Pelatihan dan<br />

Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di<br />

Hambalang, Bogor. Dalam audit tahap<br />

II yang membutuhkan waktu sekitar<br />

60 hari ini, akan menelusuri lebih jauh<br />

soal aliran dana. Pada audit tahap I,<br />

kata Hasan Bisri, baru bisa menelusuri<br />

aliran dana sampai lapisan kedua.<br />

warta bpk: rianto prawoto<br />

Lapisan pertama ialah dari kas negara<br />

ke kontraktor utama. Adapun lapisan<br />

kedua dari kontraktor utama ke induk<br />

perusahaan dan subkontraktor.<br />

Menurut Hasan, pihaknya<br />

kemungkinan akan mengalami<br />

kendala dalam penelusuran aliran<br />

dana di lapisan ketiga lantaran<br />

seluruh dokumen yang ada pada<br />

induk perusahaan sudah disita Komisi<br />

Pemberantasan Korupsi. “Bagi kami,<br />

kalau sudah diambil penegak hukum,<br />

artinya sudah ada garis polisi. Kalau<br />

KPK membutuhkan bantuan untuk<br />

memeriksa, kami siap membantu,”<br />

ujarnya.<br />

Hasan menambahkan, modus<br />

yang paling banyak ditemukan dalam<br />

penyimpangan di proyek Hambalang<br />

adalah penggelembungan harga alias<br />

mark up. Dia memberi contoh mark up<br />

terhadap barang-barang mekanikal<br />

elektrikal seperti genset. Mark up<br />

harga barang, kata dia, bisa sampai<br />

tiga kali lipat. Pembelian barang,<br />

dilakukan melalui pihak ketiga alias<br />

broker yang sudah ditetapkan sepihak.<br />

Padahal, barang biasanya langsung<br />

dibeli ke produsen.<br />

“Nanti barang dari dia (produsen)<br />

harganya 50, dijual ke saya 150 . Dia<br />

(broker) dapat untung luar biasa.<br />

Keuntungan itu lalu mengalir ke manamana,”<br />

tandasnya.<br />

Dalam audit investigasi Tahap II ini,<br />

BPK juga akan menelusuri keterlibatan<br />

anggota Dewan Perwakilan<br />

Rakyat, khususnya Komisi X, dalam<br />

penyimpangan proyek pembangunan<br />

sarana olahraga di Hambalang,<br />

Bogor, Jawa Barat. Untuk menelusuri<br />

keterlibatan anggota Dewan, BPK<br />

membutuhkan notula seluruh rapat<br />

antara pihak Kementerian Pemuda<br />

dan Olahraga dan Komisi X dalam<br />

pembahasan anggaran proyek<br />

Hambalang. “Kita sudah minta (notula<br />

rapat) tapi Sekretariat Jenderal DPR<br />

sampai sekarang belum memberikan.<br />

Mudah-mudahan nanti diberikan,”<br />

harapnya.<br />

Hasan menambahkan, bisa saja<br />

DPR memang tidak mengetahui<br />

perihal penyimpangan dalam proses<br />

perencanaan Hambalang. Misalnya,<br />

DPR ditekan untuk menyetujui<br />

NOVEMBER 2012 Warta BPK<br />

11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!