03.05.2013 Views

AGENDA: LAPORAN KHUSUS: - Badan Pemeriksa Keuangan

AGENDA: LAPORAN KHUSUS: - Badan Pemeriksa Keuangan

AGENDA: LAPORAN KHUSUS: - Badan Pemeriksa Keuangan

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sebagai alat kelengkapan DPR, BAKN<br />

memiliki peran untuk meningkatkan<br />

transparan dan akuntabilitas<br />

pengelolaan dan tanggung jawab<br />

keuangan negara. Walau begitu, dia<br />

merasakan bahwa ada keterbatasan<br />

wewenang BAKN. Terutama dalam<br />

penindaklanjutan hasil telaahan BAKN<br />

dari laporan hasil pemeriksaan BPK.<br />

Terkait keterbatasan wewenang,<br />

BAKN hanya melakukan telaah<br />

atas laporan hasil pemeriksaan<br />

BPK. Setelah itu, alat kelengkapan<br />

DPR ini menyerahkan kepada<br />

masing-masing komisi di DPR yang<br />

membidanginya. Nanti, komisi-komisi<br />

yang menindaklanjuti. Hanya saja,<br />

terkadang komisi-komisi DPR ini belum<br />

menindaklanjutinya. Sementara, untuk<br />

menindaklanjuti telaah, BAKN tidak<br />

bisa sendiri melakukannya. Mereka<br />

hanya mengusulkan dan meminta saja.<br />

Sementara untuk menindaklanjutinya<br />

harus masing-masing komisi.<br />

Keterbatasan kewenangan BAKN ini<br />

memang terbentur dengan peraturan<br />

yang ada. Oleh karena itu, Sumarjati<br />

berharap jika nanti undang-undang<br />

MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3)<br />

di revisi, fungsi BAKN juga diperbaiki.<br />

Dengan begitu peran BAKN lebih terlihat<br />

manfaatnya.<br />

“Kami bermaksud, kalau ada<br />

revisi undang-undang MD3, kalau itu<br />

disepakati semua, tentu kami ingin<br />

memperkuat fungsi BAKN, karena<br />

sebagai badan akuntabilitas tentunya<br />

ikut mendukung akuntabilitas keuangan<br />

negara,” ungkap Sumarjati ketika ditemui<br />

di Gedung DPR beberapa waktu lalu.<br />

Walau begitu, dalam Standard<br />

Operating Procedure (SOP) atau prosedur<br />

operasional standar diatur, bahwa<br />

dalam batasan waktu tertentu komisi<br />

di DPR tidak menindaklanjuti, BAKN<br />

dapat menindaklanjutinya. Tindak lanjut<br />

yang dimaksud adalah memanggil<br />

entitas-entitas yang terkait dengan hasil<br />

pemeriksaan BPK. Pemanggilan tersebut<br />

untuk menanyakan tindak lanjut dari<br />

entitas terhadap temuan BPK. “Kalau<br />

belum, kita kejar terus,” uncapnya.<br />

Kalau ternyata ada indikasi<br />

pelanggaran hukum dalam hasil telaah,<br />

maka BAKN bersama pimpinan DPR<br />

dan Komisi menyerahkannya kepada<br />

aparat penegak hukum. Namun, BAKN<br />

sendiri tidak bisa secara langsung<br />

menyerahkannya kepada aparat<br />

penegak hukum. Tapi, tetap harus<br />

bersama-sama dengan pimpinan DPR<br />

dan Komisi yang membidanginya.<br />

Mekanisme Kerja<br />

Laporan Hasil <strong>Pemeriksa</strong>an BPK, baik<br />

itu pemeriksaan keuangan, pemeriksaan<br />

kinerja, maupun pemeriksaan dengan<br />

tujuan tertentu diserahkan kepada DPR.<br />

DPR kemudian menyerahkan kepada<br />

BAKN untuk ditelaah lebih lanjut.<br />

“Komisi-Komisi di DPR itu tidak bisa<br />

menelaah sampai detail. Nah BAKN<br />

yang melakukan itu,” jelas Sumarjati.<br />

Selama proses penelaahannya,<br />

BAKN dibantu oleh tenaga ahli, baik<br />

dari dalam maupun Sekretariat Jenderal<br />

DPR. Hasil dari telaah itu, berupa<br />

kesimpulan dan catatan yang kemudian<br />

diberikan kepada masing-masing<br />

komisi di DPR untuk menindaklanjuti<br />

hasil telaahan BAKN itu. Namun, jika<br />

dalam dua minggu, komisi di DPR<br />

tidak menindaklanjutinya, maka boleh<br />

melakukan tindaklanjut.<br />

Mengenai mekanisme telaah BAKN<br />

sendiri, ketika dokumen laporan hasil<br />

pemeriksaan BPK diserahkan pimpinan<br />

DPR setelah menerimanya dari BPK.<br />

Setelah dokumen tersebut ada, BAKN<br />

mulai melakukan penelaahan bersama<br />

dengan seluruh tenaga ahli BAKN yang<br />

berjumlah lima orang dan lima tenaga<br />

ahli Sektretariat Jenderal DPR.<br />

Hasil dari penelaahan dan<br />

pembahasan itu lalu diplenokan<br />

oleh BAKN. Pleno BAKN ini untuk<br />

membahas secara mendalam apakah<br />

hasil penelaahan dan pembahasan<br />

bersama tenaga ahli BAKN dan<br />

Sekretariat Jenderal DPR sudah benarbenar<br />

lengkap atau ada kekurangan.<br />

Jika memang diperlukan, BAKN bahkan<br />

melakukan cross check dengan entitas<br />

yang diperiksa BPK.<br />

Setelah hasil dari telaahan mendalam<br />

dari BAKN tersebut, dibuatlah laporan<br />

hasil penelaahan BAKN. Kemudian<br />

diserahkan kepada pimpinan, komisi,<br />

dan alat kelengkapan DPR lainnya. Hasil<br />

laporan telaahan tersebut ditindaklanjuti<br />

oleh masing-masing komisi DPR yang<br />

membawahi entitas yang ada dalam<br />

laporan hasil pemeriksaan BPK. and<br />

Tugas dan Perangkat<br />

BAKN<br />

<strong>Badan</strong> Akuntabilitas <strong>Keuangan</strong><br />

Negara atau dikenal dengan BAKN<br />

ini merupakan alat kelengkapan<br />

DPR yang bersifat tetap. Fungsinya<br />

untuk menindaklanjuti laporan<br />

hasil pemeriksaan BPK dalam<br />

hal pengawasan penggunaan<br />

keuangan negara. Dengan<br />

begitu, diharapkan keberadaan<br />

BAKN ini berkontribusi positif<br />

dalam pelaksanaan transparansi<br />

dan akuntabilitas penggunaan<br />

keuangan negara.<br />

Anggota BAKN berjumlah<br />

paling sedikit tujuh orang<br />

dan paling banyak 9 sembilan<br />

orang. Pengangkatannya<br />

sebagai anggota atas usul fraksi<br />

DPR. Ditetapkan sebagai anggota<br />

dalam rapat paripurna pada<br />

permulaan masa keanggotaan DPR<br />

dan permulaan tahun sidang.<br />

Pimpinan BAKN terdiri dari<br />

satu orang ketua dan satu orang<br />

wakil ketua yang dipilih dari dan<br />

oleh anggota BAKN. Pemilihannya<br />

berdasarkan prinsip musyawarah<br />

untuk mufakat dengan<br />

memperhatikan keterwakilan<br />

perempuan menurut perimbangan<br />

jumlah anggota tiap-tiap fraksi.<br />

Pimpinan BAKN ini merupakan<br />

satu kesatuan pimpinan yang<br />

bersifat kolektif dan kolegial.<br />

Proses pemilihannya dilakukan<br />

dalam rapat BAKN yang<br />

dipimpin oleh pimpinan DPR<br />

setelah penetapan susunan dan<br />

keanggotaan BAKN. and<br />

NOVEMBER 2012 Warta BPK<br />

69

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!