klik disini - Universitas Wiraraja Sumenep

Recommendations

Info

PENGARUH PEMBERIAI\ TEH HIJAU (CA-fuTELIA S INE NS I S) SE DU H TE RHADAP PENURUNANI I(ADAR TNTERTE UKIN-I (L-1) DALATVI PI-ASI\,IA TIKUS PUTIH (RATUS NOW RGICUS STRAIN WSTAR)YAI\G DI INDUKSI ADJAVAIVT ARTTIRITIS Oleh: EKO MUIYADI-I ABSTRACT Background: People believe by drinking green tea will prevent rheumatoid arthritis. But it still not clear is grean tea pr event rheumatoid arthritis? Outcome of this research to discover relation of grean tea and decrease of plasma leve lL-1 (main pathophisiology of rheumatoid) induced adjivant arthritis rat. Method: This researh is true experimental with post test control group design, sample choise by simple random sampling. 25 sample defide 5 group, each group assigned 5 sample of rat (ratus novergicus strain wistar), experiment group intervent with grean tea and adjuvant arthritis induced. Group A intervent 110mg green tea, group B intervent 24omggreen tea, group C intervent 550mg green tea. Group D induced adjuvant arthritis onlyto perform positive controlgroup.group E is normal sample to perform negative control group. Mesured variable is interleukin-l with elisa (enzim linke imuno serbant assay)method. Result and conclusion: Green tea decreased plasma level of lnterleukin-l induced adjuvant artritis rat, but the decreased of lL-1 not signMcant perforrn by P value: 0.134. the conclusion of this research is green tea decoc do not decreased plasma level of induced adjuvant arthritis rat. Based on this research, we propagate to the next reseach need to measured the sinovial liquid level lL-1 Keyword : Green tea, Rheumatoid arthritis, lnterleuikin -1 PENDAHULUAN Rheumatoid arthritis adalah penyakit inflamasi kronis pada sendiyang belum diketahui penyebabnya (John Hopkins university,2005). RheumotoidArthritisdapat menyebabka n deformitas pada sendi dan gangguan furgsi y.arg seringdisertaidengan nyeri, sulit pengobatannya apabila sudah terjadi deformitos kecuali dengan *) Eko Mulyadi, S.Kep.,Ns: Pembantu Dekan 1 Fikes Unija furnenep Madura M
emralneretunryrmqfu,t/eldirra. pemMahan {Koopman, 2000}. Meskipun penyakit ini dapat rnenyerang pada semua umur dan sernua jenis kelamin, namun lebih banyak d$urnpai pada wanita dengan perbandingan antara pria dan wanita 3:1, terutama pada usia subur {Anderson, 1999! dengan helnuensi sekitar 5O0 lcasus pertahun per tr juta penduduk (Anderson, 1 999). Tanaman teh termasuk dalam genus Comefio srhensrt pada awalnya kebiasan rninum teh berasal dari Cina dan lndia, kernudian berkernbang ke Jepang lalu ke Eropa, dan pertarna kali masuk ke lndonesia dibawa oNeh seorangJerman pada tahun 1684, pada tahun 1910 pertebunan teh pertama kali dibangun di Gambang Jawa Barat, seiak itulah teh mulai berkembang di lndonesia (PTPK Garnbang 2fi)51 dan menjadi minurnan yang dikenal luas di masyanakat (Fuller" 20(B). Saat ini maryrakat nnernpercayai dengan rninum teh hiiau dapat mencegah penyakit rheurnotaid arthtitis (Kompas cyber media, 20051. Namun belurn jelas bagaimana mekaisme teh hijau sehingga dapat mencegah terjadinya freumatoid arthritis, karena penelitan tentang rheum otoid afthrtfi s saat ini masih banyak pertentangan satu sama lain, dan tak ada bukti epidemologi yang jelas menyebutkannya {Kmpma4 2m01. Dengan minum teh 3-5 gelas perhari, tnenunjukkan insiden terjadinya stroke dan serangan jantung lebih rendah dari pada yang tidak minurn teh (Dinkes propinsi.,20o5). Polifenol teh hijau secara signifikan mereduksi insidensi dan keparahan ar$rritis" ekspresi mediator inflamatori yang meliputi siklooksigenose-Z, interferon getnmo, dan IJVFalpho lebihrendah pada sendi arfh ritik dari mencit yang diberi poliphenol teh hijau. {Kompas cyber media,2(F5) Dan temyata kadar poliphenolyang terkandung dalam teh lndonesia yang merupakan kornponen aktif dari teh hijau ternyata 1.34 kali lebih tinggi dibanding negara lain {PTPN |V,2005}. pengobatan rheumatoid arthritits adalah dengan mengharnbat inteleukin-7 dan trNF g, s€cora bersama sama sehingga rnencegah tejadinya perusakan sendi, resorbsi tulang osteopenia dan proses inflamasi, akivitas inteleukin-7 merupakan patogenesa utama tl5 dari rfi eurratoid orthritis, narnun menghambat interlewki*I saja masih merupakan problematika dan rnasih dalarn penelitian, hal tersebut karena banyak qytokin yangserupa yang mempunyai efek sinergi seperti TIllFg flohn Hopkins university, 2fl)5 Dari uraian diatas diketahui bahnn rhemotaid arthrtitis rnerupakan penyakit yang sukar disembuhkan, sangat rnenggangu aktivitas dan merupakan penyakit urnum banyak terjadi di masyarakat. Selain masyarakat banyak mempercayai teh hijau dapat menyembuhkan penyakit rheumataid arthftitis,teh merupaka minuman yang mudah didapat dan harganya relatif terjangkau untuksemua kalangan masyaraka! namum belum ada penelitian yang secara jelas menyebutkan pengaruh teh hijau terha dap rheumotoid arthtritis, sehingga hal tersebut menjadi perhatian pada penelitian ini. BAHAN DAI{ CARA PENETMAN Fenelitian ini merupakan penelitian eksperirnerp tal mumi dengan metode ran€ng post test control group design yang terdiri dari 25 tikus wistar yang dipilih secarasimple random sampling yang dibagi menjadi 5 kelompokpitu: Kelompok A : dipapar arthritis adjwant dan diberi teh hijau dengan dosis 110 rng/kgBB Kelompok B : dipapar arthritis adjurnnt dan diberi teh hijau dengan dosis 24O mg/kgBB Kelornpok C : dipapar arthritis adjuvant dan diberi teh hijau dengan dosis 550 rngftgBB Kelompok D : Kontrol + : dipapar adjwant arthritis tanpa diberiteh hijau Kelornpok E : Kontrol - : tak dipaparadjuvant arthritis takdiberiteh hijau Dengan masing rnasing kelompok 5 tikus, penelitian ini dilaksanakan selarna 4 minggu yang setelah hari terahir tikus akan dibunuh untuk diperika kadar interleukin-l. Secara singkat digambarkan dalam bagan 1.
Page 2 and 3: x ralt Y€o !E rct a\a =g:, L Volu
Page 4 and 5: 4 yang ada di dunia. Di perkirakan
Page 6 and 7: c. Karekteristik Responden Berdasar
Page 8 and 9: 8 turnol Kesehatan'Wiraraja Medika,
Page 10 and 11: 10 t urnal Kesehatan olAliraraja Me
Page 12 and 13: 12 turnal Kesehoton llllraraja Medi
Page 14 and 15: 14 t urnol Kesehatan "llliraraja Me
Page 16 and 17: HUBUNGAI\ MEKAI\I SME KOPING INDIVI
Page 18 and 19: 18 t urnal Kesehaton'Wiru raid Medi
Page 20 and 21: 20 yang lain, sehingga seseorang me
Page 22 and 23: trFt?F/! r{wtwtun lAlimmfu IW*a" a
Page 24 and 25: tunnl lrcsr/halan \limmia Medkf 25
Page 26 and 27: , 26 Tabel 8: Distribusi Frekuensi
Page 28 and 29: 28 lurnal Kesehoton oWiraraja Medik
Page 30 and 31: HUBUNGAh{ TINGKAT PENGETAFIUANI DAh
Page 32 and 33: turnal Kesehatan lllimmia Medika' 3
Page 34 and 35: hrtnl Keseh ota n \fifi m rais M ed
Page 36 and 37: HUtsUNGA}{ AIVThRA SOSIAL BUDAYA (K
Page 38 and 39: ttmlrallxffisn1trimspdtldfr*d 39 Be
Page 40 and 41: turnal Kesehatan'Mfrraraia Medika"
Page 44 and 45: 46 lurnal Kesehatan lAllraraja Medi
Page 46 and 47: uji tSD multiple comparisons SPSS 1
Page 48 and 49: 50 turnal Ke*haton nilIramJo Medlka
Page 50 and 51: 52 I umal Ke se hatu n aili rd raia
Page 52 and 53: 54 t u m a l Keseh ata n'Wi ra rajo
Page 54 and 55: 56 t u rnal Kesehatan \li ra roja M
Page 56 and 57: li HUBUNGAI\ PERII-AKU CUCI TANIGAI
Page 58 and 59: turnal Ke*hatan oltlirarajo Medilm'
Page 60 and 61: t urnol Kereh ato n'Wi mmia Medikf
Page 62: ISSN AEAA-I+15X ililililt1 15087

klik disini - Universitas Wiraraja Sumenep

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?