04.05.2013 Views

klik disini - Universitas Wiraraja Sumenep

klik disini - Universitas Wiraraja Sumenep

klik disini - Universitas Wiraraja Sumenep

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

uji tSD multiple comparisons SPSS 11for windows<br />

dengan nilai pvolue 0.120 yang dapat dilihat pada<br />

tabel 5.3. Usia daritikus sampelyang diduga sangat<br />

bervariasi juga dimungkinkan mempengaruhi<br />

perbedaan ini menjadi tak signifikan. Ketidakbermaknaan<br />

penurunan tersebut dimungkinkan<br />

karena adanya beberapa faktor, berat badan rata-<br />

rata yang berbeda antara kontrol positif (1169r) dan<br />

kontrol negatif (106) juga dimungkinkan mempengaruhi<br />

halini.<br />

2. Pengaruh Teh Hijau Seduh Terhadap<br />

Penurunan Kadar lL-l pada Berbagai<br />

Dosis<br />

Pada tikus kelompokAyaitu kelompok perlakuan<br />

dengan dosis teh hijau sebesar 110mg, dengan nilai<br />

mean lL-7 sebesar 3.888 lebih rendah dari kontrol<br />

positif yaitu 4.180, secara deskriptif ini membuktikan<br />

bahwa teh hijau mempengaruhi kadar lL-1, Teh hijau<br />

mempunyai ef ek chon drioprotective dan mencegah<br />

degradasiproteoglikan dan kolagen type ll dengan<br />

menurunkan pro inflamasi sitokin lL-L dan TNF<br />

(Adcock et al, 2001 ), namun ternyata perbedaan<br />

tersebut tak signifikan setelah diuji dengan uji<br />

statistik one way anova.<br />

Nilaimeon dari kadar/l-J pada tikus kelompok B<br />

yang merupakan kelompok tikus dengan induksi<br />

adjuvant arthritis dan pemberian seduhan teh hijau<br />

dosis 240mgBb yaitu sebesar 4.720, justru lebih<br />

tinggi dari kelompok kontrol positif (tikus yang di<br />

induksi adjuvont arthritis tanpa diberi seduhan teh<br />

hijau) yaitu sebesar 4.180. Hal ini mungkin terjadi<br />

karena kadar inteleukin-7 yangdiukur pada serum<br />

darah secara sistemik bukan pada lokal cairan sendi,<br />

dan mungkin terdapat perbedaan antara kadar/[-I<br />

di sendi dan di plasma, karena penelitian yang<br />

menyebutkan bahwa epigallo catechin gailote (zat<br />

aktif dari catechin) menghambat /l-l adalah di<br />

condrocyte sendi, dan tak disebutkan bagaimana<br />

dengan kadar /l-l di plasma darah (Tariq M<br />

Haqqi.2002), teh hijau mempunyai efek chondrioprotective<br />

pada dan mencegah degradasi proteoglikon<br />

dan kolagen type ll dengan menurunkan pro<br />

inflamasi sitokin lL-7 dan INF (Adcock et al, 2001)<br />

sehingga disarankan untuk penelitian selanjutnya<br />

perlu di ukurjuga kadar lL-7 pada cairan sendi.<br />

Hal ini mungkin terjadi karena pemberian<br />

seduhan teh hijau pada tikus kelompok A, B, C,<br />

diberikan dengan sonde yang dibuat dari jarum<br />

I urna I Kesehata n'Wi ra raja Medi ka,<br />

suntik (terbuat dari besi) yang ujungnya dibuat<br />

tumpul melalui mulut, meskipun sonde ini telah<br />

dibuat tumpul ujungnya namun sonde tersebut kaku<br />

karena dibuat dari besi sehingga tetap akan<br />

merangsang proses terjadinya inflamasi karena<br />

terpaparnya tenggorokan tikus dengan sonde yang<br />

dilakukan setiap hari, sehingga meningkatkan kadar<br />

interleukin-7 pada plasma karena /[-I merupakan<br />

mediator inflamasi, sedang pada kelompok kontrol<br />

tak dilakukan sonde dan ini sesuai dengan teoriHeat<br />

Shock Protein (HSpl adalah sekelompok protein<br />

berukuran sedang (60-90 kDa) yang dibentuk oleh<br />

sel seluruh spesies sebagai respons terhadap stress.<br />

telah diketahui terdapat hubungan antara HSp dan<br />

sel T pada pasien rheumatoid arthritis, meskipun<br />

mekanisme hubungan ini belum diketahuidengan<br />

jelas. (John Hopkins university, 2OO5), disarankan<br />

untuk penelitian selanjutnya penggunaan sonde<br />

dibuat dari plastik yang lentur sehingga meminimal_<br />

kan gesekan pada saat menyonde.<br />

Perbedaan ini mungkin terjadi karena pem_<br />

berian teh hijau dengan seduhan, sehingga semua<br />

zat aktif yang terlarut akan ikut dalam seduhan dan<br />

mungkin bereaksi satu sama lain. Teh hijau me_<br />

ngandungpo liphenol,yang merupakan zat ahif dari<br />

teh hijau. Kunci utama dari ktrasiatteh berada pada<br />

komponen bioaktifnya y artu fiiphend,yang secara<br />

optimal terkandung ddan del'! tefi yang masih<br />

muda dan utuh, cofedrir #r seqawa dominan<br />

dari polifenol, dan ter&i M qidrltecin, catechin<br />

g a I I a t, e p i g I I o cotechin, epgnnoote ch i n g a I I a t,<br />

catechin dan gollot, catedfu -{rteh senyawa larut<br />

air yang memberikan rasa p*dt pada teh dan<br />

astringensi alias ket*-{R.fu. An5}. Sedang pada<br />

penelitian yang dilahbr dr T-it M Haqqi hanya<br />

menggunakan epg*ocdr Ernote yang meru_<br />

pakan zat aktif dari fulF erEan proses ekstrak<br />

(Tariq M Haqqi et {2fix2| Frmakokinetik dari<br />

katekin yang menrp&i qprc paling dominan<br />

dari poliphend bef"nr eTanftf fuhui, katekin<br />

a ka n d ia bsorbsi dari sefi,,rarr tastroi ntesti n a I<br />

mengikuti proses p€noenrEll, jbnrfdh katekin dalam<br />

darah masih d,ap*fl,ftr*rrcp bap jumlah yang<br />

diabsorbsi, terd*rihli frl6**me dan dieks_<br />

kresibelum dil(dai F*rE. p:lhr pada manusia<br />

menunjukkan pade etr hijau banyak<br />

ditemukan pada b.rlrdr png tinggi lipo_<br />

protein, juga padr b q gryrotein (Chad<br />

bradsdaw, 2()ffil- Scl+-a dlnrankan untuk

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!