02.07.2013 Views

kelas09_bahasa-indonesia-bahasa-kebangsaanku_sa.. - UNS

kelas09_bahasa-indonesia-bahasa-kebangsaanku_sa.. - UNS

kelas09_bahasa-indonesia-bahasa-kebangsaanku_sa.. - UNS

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

suntinglah lebih bermaslahat daripada pilihlah karena pengetahuan teoretis<br />

(apalagi hanya menebak) tidak otomatis menjadi keterampilan praktis:<br />

mengua<strong>sa</strong>i teori belum tentu mengua<strong>sa</strong>i praktik). Selain itu, bahan latihan<br />

penyuntingan kurang alami; seyogyanya berupa teks/bagian naskah yang<br />

mengandung aneka kasus penyuntingan, bukan per komponen (seperti<br />

<strong>baha<strong>sa</strong></strong> <strong>sa</strong>ja, ejaan <strong>sa</strong>ja, Latihan II dan IV).<br />

Latihan III dengan tajuk Tata Baha<strong>sa</strong> (bukan Tata<strong>baha<strong>sa</strong></strong>) mengangkat<br />

kasus pengalimatan <strong>sa</strong>ja. Kasus pembentukan kata dalam pengalimatan<br />

<strong>sa</strong>ma sekali tidak di<strong>sa</strong>jikan/tidak dilatihkan, padahal pembentukan kata<br />

merupakan unsur ketata<strong>baha<strong>sa</strong></strong>an. Di dalam bagian tubuh buku ini juga<br />

pem<strong>baha<strong>sa</strong></strong>n tentang pembentukan kata amat kurang. Kasus ini, jangankan<br />

dalam naskah, di dalam tuli<strong>sa</strong>n-tuli<strong>sa</strong>n terbitan pun masih memerlukan<br />

kerja ekstra penyunting. Sistem peluluhan <strong>sa</strong>ja, mi<strong>sa</strong>lnya, belum<br />

diberdayakan sepenuhnya oleh para penulis/pengarang. Kata-kata<br />

(termasuk kata serapan) yang berhuruf awal k, p, t, dan s yang mendapat<br />

awalan me- dan pe-, di antaranya, lumayan tinggi kekerapan<br />

pemakaiannya: seperti kait-mengkait, mengkaderkan/pengkaderan,<br />

mengkultuskan/pengkultu<strong>sa</strong>n, mengkomunikasikan, mengkoordinasikan;<br />

mempaparkan/pempaparan, memparkir, mempopulerkan; mentakdirkan,<br />

mentaati, menterjemahkan/penterjemahan, mentahapkan/pentahapan;<br />

mensuksekan/pensukse<strong>sa</strong>n. Sebaliknya, kata-kata yang berhuruf awal c, r,<br />

dan l, yang mendapat awalan me/pe-, seharusnya tidak mengalami<br />

peluluhan. Namun, penggunaan bentuk menyolok mata, menyuci mobil,<br />

mengru<strong>sa</strong>k/pengru<strong>sa</strong>kan, pengrajin dari Solo, dan mengluruskan masih kerap<br />

ditemukan.<br />

Masih tentang pembentukan kata, Latihan III (juga dalam tubuh<br />

buku) tidak mengangkat kasus yang diakibatkan tidak berdayanya/<br />

kurang berfungsinya awalan pe- pembentuk nomina pelaku, seperti pada<br />

laras <strong>baha<strong>sa</strong></strong> jurnalistik; kini lebih marak pemakaian kata pelaku<br />

penjambretan daripada penjambret, pelaku perko<strong>sa</strong>an daripada pemerko<strong>sa</strong>,<br />

pelaku pengeboman daripada pengebom, pelaku penculikan daripada penculik,<br />

dst. Kasus ini <strong>sa</strong>ma beratnya dengan kurang berdayanya akhiran -an yang<br />

memaknai 'hasil', seperti pada telitian, amatan, simpulan, putu<strong>sa</strong>n, tetapan,<br />

dan kombinasi imbuhan pe-/ke-+-an yang menyatakan 'proses', seperti pada<br />

penelitian, pengamatan, kesimpulan, keputu<strong>sa</strong>n, dan ketetapan. Dalam laras<br />

<strong>baha<strong>sa</strong></strong> ilmiah, <strong>sa</strong>mpai dengan resensi ini disusun, ilmuwan kita cenderung<br />

menganggap bentuk-bentuk cenderung dianggap aneh alias janggal, tak<br />

lazim, bahkan dianggap tidak comfort seraya <strong>baha<strong>sa</strong></strong> kita itu juga dianggap<br />

miskin sistem.<br />

100 Baha<strong>sa</strong> Indonesia, Baha<strong>sa</strong> Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!