kelas09_bahasa-indonesia-bahasa-kebangsaanku_sa.. - UNS
kelas09_bahasa-indonesia-bahasa-kebangsaanku_sa.. - UNS
kelas09_bahasa-indonesia-bahasa-kebangsaanku_sa.. - UNS
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
selingkung, buku ini belum secara mantap memperlihatkan punya gaya<br />
selingkung. Selain itu, lampiran lazimnya di<strong>sa</strong>jikan setelah seluruh penyajian<br />
isi buku u<strong>sa</strong>i. Dalam buku ini lampiran di<strong>sa</strong>jikan sebelum latihan. Sesuai<br />
dengan tujuan penuli<strong>sa</strong>n buku ini, seyogianyalah jika latihan-latihan itu<br />
di<strong>sa</strong>jikan pada akhir setiap pem<strong>baha<strong>sa</strong></strong>n pada tubuh/isi buku. Untuk Bab<br />
6, khususnya, diperlukan latihan dan latihan setiap kasus itu seyogyanya<br />
dalam konteks wacana/bagian wacana atau minimum dalam kalimat<br />
sebagai <strong>sa</strong>tuan wacana terkecil. Bahkan, agar pemakai buku ini menjadi<br />
lebih rajin dan pintar/andal, alangkah lengkapnya jika ada sebuah bagian<br />
atau subbagian yang khusus menyajikan latihan berupa naskah/teks atau<br />
bagian naskah yang belum terjamah oleh penyunting (bukan terbitan)<br />
Instruksinya bukan perbaikilah, tetapi suntinglah agar tanda penyuntingan<br />
yang ditawarkan dapat dilatihkan/dimaslahatkan.<br />
Dari segi <strong>baha<strong>sa</strong></strong>, buku ini masih perlu penyuntingan dari segi<br />
<strong>baha<strong>sa</strong></strong> penyusunnya karena ketidaktaata<strong>sa</strong><strong>sa</strong>n tampak, baik pada segi<br />
ejaan dan peristilahan, pembentukan/pengalimatan, dan pengalineaannya.<br />
Tanda koma di antara unsur yang berfungsi sebagai subjek dan predikat<br />
kalimat (tanpa ada sisipan keterangan), di antara induk dan anak kalimat<br />
majemuk bertingkat, lumayan kerap tampilnya. Begitu pula, masih adanya<br />
pemakaian tanda titik dua, tanda hubung, termasuk penggunaan spasinya,<br />
singkatan, gabungan kata, pemakaian huruf kapital (khususnya untuk<br />
nama diri dan jenis) yang tidak tepat. Peristilahan tampak pada pemakaian<br />
istilah kata dan frase (padahal frase itu dapat berupa kata atau kelompok<br />
kata), tata <strong>baha<strong>sa</strong></strong> dan kalimat (padahal kalimat itu merupakan <strong>sa</strong>lah <strong>sa</strong>tu<br />
unsur tata <strong>baha<strong>sa</strong></strong>).<br />
Dari segi pengalimatan, ketidaktaata<strong>sa</strong><strong>sa</strong>n penyusun itu merupakan<br />
akibat dari gaya ragam <strong>baha<strong>sa</strong></strong> li<strong>sa</strong>n yang digunakan penyusun sehingga<br />
pemakaian struktur yang tansubjek, tanpredikat, dan penggalanpenggalan<br />
kalimat tak terhindarkan, di <strong>sa</strong>mping pele<strong>sa</strong>pan konjungtor<br />
bahwa yang disulih dengan tanda koma (yang tidak ada acuannya) serta<br />
pele<strong>sa</strong>pan konjungtor pada klau<strong>sa</strong> anak kalimat yang mendahului induk<br />
kalimat, yang lebih diwarnai oleh interferensi struktur kalimat <strong>baha<strong>sa</strong></strong> asing<br />
(Inggris). Demikian pula, dalam pengalineaan yang tampak mencolok<br />
adalah penggunaan penghubung antarkalimat yang diberdayakan sebagai<br />
ungkapan penghubung antaralinea, seperti Itulah sebabnya, Karena itu,<br />
Oleh karena itu, Dengan demikian, Jadi, Selanjutnya, Lalu, Lantas (baku?),<br />
Lagi pula, Dengan kata lain, Di pihak lain, Setelah itu, Pendek kata, Di <strong>sa</strong>mping<br />
itu, Selain itu, Sebaliknya, dan Dalam hal ini, Bahkan, ada yang dipakai<br />
sebagai kata pertama kalimat pembuka alinea subjudul baru.<br />
102 Baha<strong>sa</strong> Indonesia, Baha<strong>sa</strong> Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs