kelas09_bahasa-indonesia-bahasa-kebangsaanku_sa.. - UNS
kelas09_bahasa-indonesia-bahasa-kebangsaanku_sa.. - UNS
kelas09_bahasa-indonesia-bahasa-kebangsaanku_sa.. - UNS
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Makin hidup kita bersih, kita akan semakin peka. Coba lihat cermin<br />
yang bersih! Satu titik noda menempel padanya akan cepat ketahuan. Tapi<br />
kalau cermin kotor, penuh noda dan debu, digunakan untuk melihat wajah<br />
sendiri <strong>sa</strong>ja su<strong>sa</strong>h. Makin bersih hati kita, akan lebih peka melihat aib dan<br />
kekurangan sendiri. Bahkan kita akan lebih peka terhadap peluang amal<br />
dan juga ilmu. Sebaliknya, bagi yang kotor hati, jangankan untuk melihat<br />
kekurangan orang lain, melihat kekurangan diri <strong>sa</strong>ja tidak mampu.<br />
Nabi Muhammad SAW adalah figur pribadi yang bersih tubuh, bersih<br />
pikiran, bersih ucapan, dan bersih hati. Tutur kata beliau penuh makna,<br />
jauh dari sia-sia. Tapi, sikap dan penampilan beliau senantia<strong>sa</strong> baik dan<br />
ber<strong>sa</strong>haja. Setiap berwudhu beliau selalu bersiwak (menggosok gigi).<br />
Sesudah makan, beliau juga bersiwak dan menjelang tidur pun beliau<br />
bersiwak.<br />
Dalam uru<strong>sa</strong>n-uru<strong>sa</strong>n kecil pun Rasulullah senantia<strong>sa</strong> memberikan<br />
keteladanan. Beliau menganjurkan kita agar menggunting kuku serta<br />
membersihkan bulu-bulu tubuh. Paling tidak, hal itu dilakukan sekali setiap<br />
minggu, yaitu pada hari Jumat.<br />
Mari kita budayakan kebersihan dalam rumah kita. Meskipun mungkin<br />
rumah kita sederhana, namun yang penting bersih. Jangan bia<strong>sa</strong>kan<br />
<strong>sa</strong>mpah kita berserakan, sebab boleh jadi Allah akan mendatangkan lalat<br />
sebagai peringatan bahwa rumah kita kotor. Atau nanti Allah menggerakkan<br />
tikus-tikus untuk mengerubungi rumah kita?<br />
Pastikan rumah kita juga harus bersih dari barang-barang haram.<br />
Jangan bia<strong>sa</strong>kan membawa barang-barang milik kantor sekecil apa pun<br />
ke rumah, mi<strong>sa</strong>lnya asbak, penggaris, spidol, isolatip, atau sekadar kertas.<br />
Jangan pernah ada hak orang lain yang ada pada diri kita yang terambil<br />
secara yang tidak halal. Hindari perilaku mark up, suap-menyuap, korupsi,<br />
mengambil kembalian tanpa permisi, melalaikan utang dan perilakuperilaku<br />
curang lain. Berhati-hatilah <strong>sa</strong>udaraku. Pastikan tidak ada harta<br />
haram pada diri kita. Dengan demikian insya Allah, kita akan <strong>sa</strong>ngat<br />
bahagia, hidup terhormat dan akan dicukupi rezekinya oleh Allah SWT.<br />
Wallahu a'lam.<br />
140 Baha<strong>sa</strong> Indonesia, Baha<strong>sa</strong> Kebanggaanku Kelas IX SMP dan MTs<br />
KH Abdullah Gymnastiar<br />
Sumber: Republika, 29 Oktober 2006