kelas09_bahasa-indonesia-bahasa-kebangsaanku_sa.. - UNS
kelas09_bahasa-indonesia-bahasa-kebangsaanku_sa.. - UNS
kelas09_bahasa-indonesia-bahasa-kebangsaanku_sa.. - UNS
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
mengatakan kepadanya sebelum diskusi, agar menyebut nama <strong>sa</strong>ya dengan<br />
Zakaria Mahyudin <strong>sa</strong>ja, tanpa embel-embel. Lalu moderator gila itu<br />
menyebut nama <strong>sa</strong>ya menjadi Doktorandus Zakaria Mahyudin."<br />
"Karena itu," kata pengacara. "Yang seharusnya Anda tuntut adalah<br />
moderator dan bukan Wahab."<br />
"Mestinya," <strong>sa</strong>hut Zakaria. "Sebagai ketua panitia diskusi, Wahab harus<br />
mengatakan kepada moderator bahwa yang disebut hanyalah nama <strong>sa</strong>ya<br />
tanpa embel-embel. Tetapi permintaan <strong>sa</strong>ya ternyata tidak dipenuhi Wahab,<br />
padahal sebelumnya sudah <strong>sa</strong>ya katakan, <strong>sa</strong>ya akan menuntut di<br />
pengadilan, atau menuntut ganti rugi kalau ia menyebut doktorandus ketika<br />
menyebut nama <strong>sa</strong>ya. Saya, kan, telah memberi peringatan sebelumnya<br />
kepadanya, tetapi ia masih tetap menyebut doktorandus di depan nama<br />
<strong>sa</strong>ya. Ke<strong>sa</strong>lahan ini disengaja dan bukan kelalaian."<br />
Pengacara merenung. Kemudian <strong>sa</strong>mbil menatap Zakaria ia<br />
mengatakan,"Anda dan Wahab adalah tokoh-tokoh kebudayaan di kota<br />
ini. Mengapa perkara begini tidak disele<strong>sa</strong>ikan <strong>sa</strong>ja secara baik-baik?"<br />
"Saya telah beru<strong>sa</strong>ha menyele<strong>sa</strong>ikannya secara baik-baik dengan<br />
mendatangi Wahab dan meminta ganti rugi lima juta rupiah. Tetapi, ia<br />
keberatan. Karena itu, <strong>sa</strong>ya tak punya pilihan lain kecuali membawanya<br />
ke pengadilan."<br />
Pengacara yang semakin hari semakin ragu bahwa tuntutan Zakaria<br />
akan dapat dimenangkan oleh hakim, meninggalkan Zakaria setelah<br />
mendengar kata-kata Zakaria itu.<br />
Di pinggir jalan Zakaria berdiri menunggu becak. Sementara itu Wahab<br />
juga sedang menunggu becak di seberang jalan. Wahab lebih beruntung<br />
karena tidak lama sebuah becak menghampirinya. Setelah tawar-menawar<br />
ia menaiki becak itu. Tetapi, kemudian ia turun lagi. Sambil berteriak<br />
memanggil nama Zakaria, ia melambaikan tangannya. Zakaria yang<br />
mendapat tawaran itu tidak menolak dan segera menghampiri Wahab. Lalu<br />
mereka berdua naik dalam <strong>sa</strong>tu becak meninggalkan pengadilan.<br />
"Kau terlalu," kata Wahab. "Ma<strong>sa</strong> karena sebutan doktorandus itu <strong>sa</strong>ja<br />
kau menuntut lima juta rupiah?"<br />
"Kau juga terlalu," <strong>sa</strong>hut Zakaria. "Ma<strong>sa</strong> gelar yang tidak kusukai itu<br />
disebut-sebut juga ketika memanggil namaku. Mestinya moderator itu kau<br />
beri peringatan bahwa aku akan menuntut kalau gelar doktorandus masih<br />
juga disebut ketika memanggil namaku."<br />
Kehormatan<br />
89