02.07.2013 Views

kelas09_bahasa-indonesia-bahasa-kebangsaanku_sa.. - UNS

kelas09_bahasa-indonesia-bahasa-kebangsaanku_sa.. - UNS

kelas09_bahasa-indonesia-bahasa-kebangsaanku_sa.. - UNS

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Latihan<br />

1. Bacalah kedua artikel di bawah ini dan catatlah gaga<strong>sa</strong>n-gaga<strong>sa</strong>n<br />

penting yang terdapat di dalamnya!<br />

2. Kemukakan per<strong>sa</strong>maan dan perbedaan pendapat yang dikemukakan<br />

penulisnya berkenaan dengan topik konversi minyak tanah!<br />

Artikel 1<br />

Konversi Minyak Tanah ke Gas<br />

Dr. Ir. Andi Irawan, M. Si.<br />

Unjuk ra<strong>sa</strong> ribuan warga Jabodetabek yang menolak konversi minyak<br />

tanah ke gas selayaknya menjadi pelajaran bagi para pengambil kebijakan<br />

tentang bagaimana pentingnya mentransformasikan urgensi suatu<br />

kebijakan publik kepada masyarakat yang menjadi target kebijakan<br />

tersebut. Bagi pemerintah, kebijakan ini penting karena ketersediaan gas<br />

kita lebih be<strong>sa</strong>r dibanding dengan minyak bumi sehingga program ini<br />

adalah niscaya dalam rangka menjadikan gas sebagai sumber kebutuhan<br />

energi nasional. Sebagaimana diketahui, pemerintah berencana<br />

mengonversi penggunaan sekitar 5,2 juta kiloliter (kl) minyak tanah<br />

kepada penggunaan 3,5 juta ton liquefied petroleum gas (LPG) hingga<br />

tahun 2010 mendatang yang dimulai dengan 1 juta kl minyak tanah pada<br />

2007. Untuk mengakselerasi implementasinya, pemerintah telah<br />

membagikan kompor dan tabung gas kepada masyarakat kecil dan<br />

industri kecil menengah. Data menunjukkan, <strong>sa</strong>mpai akhir Juli 2007,<br />

sebanyak 43.454 kepala keluarga sudah menerima tabung dan kompor<br />

gas sebanyak 32.716 industri.<br />

Selain itu, dengan berhasilnya kita melakukan konversi minyak tanah<br />

ke gas, setidaknya ada 30 triliun rupiah dikeluarkan untuk subsidi minyak<br />

tanah yang bi<strong>sa</strong> dihemat setiap tahun dan bi<strong>sa</strong> digunakan untuk keperluan<br />

lain, seperti pembangunan pendidikan dan infrastruktur. Belum lagi kalau<br />

berbicara tentang penghematan di tingkat rumah tangga, penggunaan<br />

gas elpiji harganya Rp 4.250,penggunannya setara dengan penggunaan<br />

minyak tanah tiga-empat liter yang <strong>sa</strong>at ini harganya mencapai Rp 2.000<br />

Perekonomian<br />

199

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!