03.11.2014 Views

executive Summary - Komunitas AIDS Indonesia

executive Summary - Komunitas AIDS Indonesia

executive Summary - Komunitas AIDS Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PENDAHULUAN<br />

1.1 Latar Belakang Asesmen<br />

Situasi HIV/<strong>AIDS</strong> dan Pengguna Narkoba Suntik<br />

Penyebaran infeksi HIV/<strong>AIDS</strong> kian hari kian meningkat, hingga<br />

hampir tidak terkendali. Laporan UN<strong>AIDS</strong>/WHO, <strong>AIDS</strong> Epidemic<br />

Update 2005, menyebutkan pada tahun 2005 ada 8,3 juta orang<br />

terinfeksi HIV di Asia, termasuk 1,1 juta di antaranya baru terinfeksi<br />

di awal tahun itu. Pada tahun 2005, <strong>AIDS</strong> telah memakan korban<br />

sekitar 520.000 jiwa (KCM, 29/11/2005). Gejala ini menunjukkan<br />

betapa cepatnya penyebaran HIV/<strong>AIDS</strong> dan betapa mematikannya<br />

virus tersebut bagi manusia.<br />

Salah satu dampak negatif dari penyebaran HIV/<strong>AIDS</strong> adalah<br />

hilangnya secara sia-sia sejumlah sumber daya manusia potensial.<br />

Sebagian besar yang terinfeksi virus tersebut adalah kelompok muda<br />

usia produktif yang berusia antara 15- 40 tahun. Beban kerugian<br />

ekonomi akibat penyebaran virus ini pun menunjukkan angka cukup<br />

tinggi. Sejumlah studi ekonomi tentang pembiayaan kesehatan<br />

menggambarkan besarnya beban ekonomi yang harus ditanggung<br />

oleh pemerintah, masyarakat, dan tentu saja para penderita HIV/<br />

<strong>AIDS</strong> beserta keluarganya. Pihak-pihak tersebut “dipaksa”<br />

mengucurkan sejumlah dana untuk pembiayaan program-program<br />

preventif dan perawatan para penderita HIV/AID (The Center for<br />

Harm Reduction, 2001). Atas dasar itulah banyak pemerintahan di<br />

belahan dunia ini berusaha menanggulangi penyebaran HIV/<strong>AIDS</strong>.<br />

Sejak tahun 1999, terjadi fenomena baru dalam penularan HIV/<br />

<strong>AIDS</strong>. Ketika ditemukan pertama kali tahun 1980-an, infeksi HIV<br />

menyebar terutama di lingkungan para pelaku seks beresiko, antara<br />

lain, di lingkungan WTS dan pelanggannya, gay, dan waria, sebagai<br />

akibat hubungan seks yang tidak aman. Misalnya, berganti-ganti<br />

pasangan, tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks, dll.<br />

Akan tetapi, sejak tahun 1999, infeksi HIV berjangkit meluas<br />

terutama pada komunitas pengguna narkoba suntik (Penasun).<br />

Cepatnya penularan HIV pada komunitas penasun terjadi karena<br />

penggunaan jarum suntik yang tidak steril serta peralatan menyuntik<br />

SKEPO<br />

Rapid Situations and Responses Assessment IDUs Jawa Barat, 2005<br />

3

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!