executive Summary - Komunitas AIDS Indonesia
executive Summary - Komunitas AIDS Indonesia
executive Summary - Komunitas AIDS Indonesia
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
TEMUAN LAPANGAN<br />
orang dengan 22 orang karena kasus narkoba dan 19 orang<br />
karena kasus psikotropika. Dari tes darah yang dilakukan Dinas<br />
Kesehatan, April-Mei 2005, diketahui 11 orang yang ternyata<br />
HIV positif. Namun tidak ada tindak lanjut dari pemeriksaan itu.<br />
Program yang sudah berlangsung di dalam Lapas adalah<br />
kunjungan penyuluhan, pengetahuan tentang HIV/<strong>AIDS</strong>, yang<br />
seminggu sekali dilakukan Rumah Cemara Sukabumi.<br />
Bagi penyedia layanan, HIV/<strong>AIDS</strong> dan penanggulangannya masih<br />
merupakan bahasan baru. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan<br />
belum memiliki program khusus untuk penganggulangan<br />
masalah, walaupun ada keinginan untuk membangun wacana<br />
memasukan muatan lokal HIV/<strong>AIDS</strong> dan narkoba kedalam<br />
kurikulum serta program UKS (Unit Kesehatan Sekolah).<br />
Sementara Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga<br />
Berencana baru akan mengagendakan untuk ikut ambil bagian<br />
dalam penanggulangan dengan kampanye penggunaan kondom.<br />
10. Cianjur<br />
Populasi:. 1.990.667<br />
Luas Wilayah:<br />
Estimasi jumlah penasun: 80<br />
Sebagai daerah kunjungan wisata dengan beberapa lokalisasinya, Cianjur<br />
–kota dengan semboyan: Gerbang Marhamah- merupakan wilayah rawan<br />
penyebaran HIV/<strong>AIDS</strong>. Tanpa mengabaikan penularan di kalangan<br />
penasun (perhatian utama RSRA ini), penularan melalui hubungan seks<br />
yang tidak aman dengan PSK merupakan kekhususan masalah untuk<br />
wilayah Cianjur. Berdasarkan informasi dari Kepala Puskesmas Kecamatan<br />
Pacet, diketahui bahwa sebenarnya di “lokalisasi Gadog” ini pernah<br />
ditemukan empat orang yang secara positif menderita HIV. Akan tetapi<br />
setelah beberapa kali menjalani VCT hengkang tanpa diketahui<br />
keberadaannya. Keterangan ini mengindikasikan, kemungkinan besar<br />
lokalisasi Gadog sudah menjadi tempat penularan HIV/<strong>AIDS</strong> karena yang<br />
datang dan bergaul dengan pekerja seks komersial di gadog ini, bukan<br />
hanya pecandu narkoba saja, tetapi juga orang lain. Seperti diungkap<br />
dr Sani, PMI Cianjur, sampai tahun 2005 di Cianjur terdapat 43 orang<br />
yang menderita HIV/<strong>AIDS</strong>. 42 orang HIV positif dan 1 orang <strong>AIDS</strong>.<br />
Fenomena ini yang mendorong Puskesmas Pacet akhirnya mengadakan<br />
Pelatihan VCT bagi kader di Pacet dan Cipanas. Pelatihan ini mendorong<br />
116 SKEPO<br />
Rapid Situations and Responses Assessment IDUs Jawa Barat, 2005<br />
TEMUAN LAPANGAN<br />
kader untuk bisa mendeteksi dini adanya kasus-kasus penyalahgunaan<br />
narkoba dan HIV/<strong>AIDS</strong>, sekaligus menyiapkan kader untuk secara dini<br />
bisa mengantisipasi dan menangani kasus melalui prosedur VCT.<br />
BNK dan KPAD. Keduanya diketuai oleh Wakil Bupati Cianjur, dengan<br />
sekretaris: Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemda Kabupaten<br />
Cianjur. Kepengurusan BNK-KPA juga masih didominasi oleh kalangan<br />
birokrasi perwakilan dari Polres, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan,<br />
Departemen Agama, Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan dll.<br />
Sekretariat BNK dan KPA sementara ini bergabung dengan kantor Kesra<br />
Pemda Kabupaten Cianjur.<br />
Pada tahun 2005 BNK mempunyai anggaran dari APBD mencapai 350<br />
juta. Sebagian besar digunakan untuk kegiatan Represif dan Preventif.<br />
Kegiatan represif itu meliputi penegakan hukum dengan melakukan<br />
penangkapan-penangkapan bandar dan pengedar narkoba. Sedangkan<br />
kegiatan preventif dianataranya adalah penyuluhan-penyuluhan kepada<br />
masyarakat baik pelajar SMP dan SMA, tokoh masyarakat, tokoh agama,<br />
penyebaran brosur, poster, spanduk, dan stiker tentang bahaya<br />
penyalahgunaan narkoba- dan HIV/<strong>AIDS</strong>. Semua kegiatan yang berkaitan<br />
dengan issue narkoba dan HIV/<strong>AIDS</strong> termasuk yang diselenggarakan<br />
dinas-dinas terkait, dilakukan dengan koordinasi dari BNK-KPA, demikian<br />
juga dengan pembiayaannya.<br />
Kegiatan lain yang telah dilakukan adalah tes darah terhadap 30 orang<br />
pengguna narkoba, meski perlu ditambahkan catatan bahwa tes tersebut<br />
dilakukan tanpa melalui prosedur VCT. Layanan VCT memang belum<br />
tersedia, dan karena itulah mereka kemudian melakukan studi banding<br />
ke Rumah Cemara Bandung dan berencana akan membuka program<br />
VCT di Kabupaten Cianjur.<br />
Selain VCT, hal lain yang sampai sekarang belum dapat diselenggarakan<br />
adalah kegiatan penjangkauan, rehabilitasi, dan detoksifikasi.<br />
Tim Pencegahan dan Penanggulangan Napza Desa (TP2ND).<br />
TP2ND ini dibentuk dalam rangka menjalankan survey mawas diri dari<br />
Bapelkes (Balai Pelatihan Kesehatan). Dalam kegiatannya mereka<br />
melakukan survey terhadap masyarakat tentang pengetahuan, sikap<br />
dan perilaku masyarakat terhadap issue penyalahgunaan narkoba. Sejak<br />
digulirkan tahun 2000 sampai sekarang kegiatan ini sudah menjangkau<br />
empat desa (Sindanglaya, Cipanas, Gadog dan Cipendawa).Kegiatan<br />
pereventif dan promotif lain yang dilakukan adalah penyebaran brosur,<br />
SKEPO<br />
Rapid Situations and Responses Assessment IDUs Jawa Barat, 2005<br />
117