03.11.2014 Views

20140421_MajalahDetik_125

20140421_MajalahDetik_125

20140421_MajalahDetik_125

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

selingan<br />

Waldjinah dan anak-anaknya<br />

dok. keluarga<br />

beratan. Mungkin karena kami masih terlalu<br />

muda dan juga perbedaan status sosial di antara<br />

kami,” kenang Waldjinah.<br />

Namun cinta benar-benar telah membutakan<br />

kedua remaja belia itu. Akad nikah pun dilangsungkan,<br />

meski Waldjinah masih duduk di kelas<br />

II SMP. “Saya baru 14 tahun, agar bisa menikah,<br />

usia dituakan dua tahun.”<br />

Toh, Waldjinah mengaku sejak awal kehidupan<br />

rumah tangganya berjalan bahagia. “Hampir<br />

setiap tahun saya melahirkan anak, he-he-he...,”<br />

ujarnya. Dari lima putra-putri, anak kedua berpulang<br />

lebih cepat.<br />

Waldjinah pernah menjadi penyanyi tetap<br />

di paduan suara untuk sebuah markas militer<br />

di Gladag, Solo. Sesekali ia dan kelompok<br />

musiknya diajak ke medan pertempuran untuk<br />

menghibur tentara yang sedang beristirahat.<br />

Salah satunya dalam operasi penumpasan Darul<br />

Islam di Bumiayu.<br />

Ia lalu menjadi penyanyi tetap di RRI Surakarta.<br />

Tapi akhirnya keluar setelah terbit larangan<br />

penyanyi tetap di RRI tak boleh mencari<br />

job menyanyi di luar. Kebijakan itu dianggap<br />

mematikan “dapur”-nya, karena Waldjinah justru<br />

tengah laris-larisnya manggung di banyak<br />

tempat. “Saya memasuki masa baru sebagai<br />

penyanyi keliling, dari panggung ke panggung,<br />

dari tempat hajatan satu ke hajatan lain,” tuturnya.<br />

lll<br />

Setelah kelahiran anak kelima, dokter menasihati<br />

Waldjinah agar tidak hamil lagi. Pertim-<br />

Majalah detik 21 - 27 april 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!