Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Ayah: Domitian Sirait<br />
Ibu: Sonar Maruli<br />
Anak:<br />
● Debora Sirait<br />
● Christine Sirait<br />
● Namalo Sirait<br />
Pendidikan<br />
● SD-SMA di Sumatera Utara<br />
● Perguruan tinggi di Jawa<br />
● Kursus Alternatif Penyelesaian<br />
Masalah Perburuhan,<br />
Washington, DC, Amerika<br />
Serikat<br />
Karier<br />
● Aktivis buruh anak-anak,<br />
1981<br />
● Mendirikan Yayasan Perlindungan<br />
Buruh, 1986<br />
● Mendirikan Yayasan Komite<br />
Pendidikan Anak Kreatif,<br />
1987<br />
● Mendirikan Komisi Nasional<br />
Perlindungan Anak bersama<br />
Seto Mulyadi, 1998<br />
● Sekretaris Jenderal Komisi<br />
Nasional Perlindungan<br />
Anak, 1998-2010<br />
lebih dari 50 persen berupa kekerasan seksual. Kemudian, tahun berikutnya,<br />
jumlah laporan 2.637 kasus, dengan 62 persen di antaranya kasus kekerasan<br />
seksual.<br />
Pada 2013, jumlah laporan meningkat tajam, yaitu 3.039 kasus. Seperti<br />
tahun-tahun sebelumnya, kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap<br />
anak mendominasi laporan.<br />
Kekerasan secara seksual wujudnya bermacam-macam, mulai sentuhan<br />
yang tidak wajar pada bagian tubuh anak, pemaksaan terhadap anak untuk<br />
memegang (maaf) alat kelamin, hingga pemaksaan melakukan hubungan<br />
seksual. Ironisnya, pelaku pelecehan adalah orang-orang dekat korban.<br />
Mereka antara lain orang tua, paman, saudara tiri, bahkan guru anak-anak<br />
korban tersebut.<br />
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab atau pendorong orang melakukan<br />
kekerasan terhadap anak, termasuk kekerasan dan pelecehan seksual.<br />
Faktor yang berasal dari diri pelaku antara lain kemiskinan atau impitan<br />
masalah ekonomi. Ingat, lebih dari 80 persen anak-anak korban kekerasan<br />
dan pelecehan seksual berasal dari keluarga tidak mampu.<br />
Penyebab lainnya adalah kondisi kejiwaan pelaku yang labil; pola mendidik<br />
anak yang salah, yaitu menerapkan hukuman kepada anak yang tidak<br />
proporsional; riwayat orang tua yang masa kecilnya juga menjadi korban<br />
kekerasan; serta kelainan atau penyimpangan orientasi seksual.<br />
Faktor dari dalam tersebut sering kali juga dipicu oleh faktor dari luar, yang<br />
bersifat rangsangan, yaitu tayangan pornografi dari media, yang dengan mudah<br />
diperoleh. Meski berbagai situs porno telah diblokir, peredaran keping<br />
VCD/DVD bajakan yang memuat film-film porno masih bebas beredar.<br />
Situs baru yang berisi tayangan porno juga terus bermunculan dengan<br />
format dan alamat berbeda, sehingga lolos dari pemblokiran. Bahkan, barubaru<br />
ini, ditemukan tayangan porno yang pelakunya adalah anak-anak. Konten<br />
tersebut dengan mudah didapatkan oleh anak-anak di telepon seluler<br />
dan dijual dengan harga murah.<br />
Nah, kembali lagi pada kasus kekerasan seksual yang menimpa murid