Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
nasional<br />
Slide hasil survei Lembaga<br />
Survei Nasional terkait<br />
kemungkinan beberapa<br />
partai Islam untuk berkoalisi<br />
pada Pemilu 2014 di Jakarta,<br />
akhir tahun lalu.<br />
Andika Wahyu/ANTARA FOTO<br />
PDIP yang mengusung Jokowi, poros Golkar<br />
yang mendukung Aburizal Bakrie, dan poros<br />
Gerindra yang mengajukan Prabowo Subianto<br />
bakal semakin ketat menjelang pemilu presiden,<br />
9 Juli mendatang. Kekuatan untuk meredam<br />
“Jokowi Effect” pun kian bertambah.<br />
Nah, poros partai Islam ini, menurut dia, akan<br />
menggerogoti dukungan terhadap Golkar dan<br />
Gerindra. Sehingga, kalaupun pemilu presiden<br />
berlangsung hingga dua putaran, capres yang<br />
akan diusung poros Islam akan berhadapan<br />
dengan Jokowi di putaran kedua.<br />
Faktor psikologis politik itu, Heri menilai,<br />
seharusnya mendorong partai Islam untuk<br />
percaya diri membentuk koalisi sendiri. Tapi,<br />
masalahnya, menurut pakar komunikasi politik<br />
dari Universitas Mercu Buana ini, tak mudah<br />
bagi parpol Islam untuk bersatu. “Pertama, sulit<br />
mencari figur tokoh pemersatu. Kedua, masih<br />
kuatnya pragmatisme politik parpol daripada<br />
memperjuangkan nilai-nilai ideologis,” katanya.<br />
■ DEDEN GUNAWan, M. RIZal, Kustiah<br />
Majalah detik 21 7 - 13 27 april 2014