03.11.2014 Views

20140421_MajalahDetik_125

20140421_MajalahDetik_125

20140421_MajalahDetik_125

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

nasional<br />

Heri Budianto<br />

Yusran Uccang/ANTARA FOTO<br />

MPR. Semua poros (tengah) saat ini, enggak<br />

ada poros pinggir,” ujar Ketua Umum PAN itu<br />

beberapa waktu lalu.<br />

Menurut besan Presiden Susilo Bambang<br />

Yudhoyono ini, partainya kini membuka peluang<br />

berkoalisi dengan sejumlah partai, tidak<br />

hanya partai Islam, tapi juga dengan partai<br />

nasionalis, seperti PDIP, Gerindra, Partai Demokrat,<br />

dan PKB.<br />

“Kita kan tidak bicara dagang sapi, kita bicara<br />

platform ekonomi soal bangsa ini ke depan.<br />

Saya berbicara dengan PDIP, Gerindra, Demokrat,<br />

dan PKB,” tutur Menteri Koordinator<br />

Perekonomian itu.<br />

Namun Direktur Eksekutif Political Communication<br />

Institute, Heri Budianto, punya pandangan<br />

lain soal koalisi partai Islam. Apalagi<br />

jika dilihat hasil suara empat partai papan tengah<br />

yang banyak diisi parpol Islam. Budianto<br />

meyakini, jika Poros Tengah terbentuk, bisa<br />

menjadi kuda hitam dalam menghadapi pemilu<br />

presiden.<br />

“Koalisi ideologis parpol Islam terbuka lebar.<br />

Mestinya kondisi ini menjadi momentum menaikkan<br />

psikologi politik bagi elite-elite untuk<br />

membangun koalisi di luar PDIP, Golkar, dan<br />

Gerindra,” ucap Budianto kepada majalah<br />

detik.<br />

Menurut Heri, ada dua hal yang mendorong<br />

hal itu. Pertama, mereka dipercaya oleh pemilih.<br />

Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya<br />

suara parpol Islam, terutama PKB yang sangat<br />

signifikan. Kedua, pengaruh Jokowi atau “Jokowi<br />

Effect” yang ternyata tidak berpengaruh besar.<br />

Heri memprediksi persaingan antara poros<br />

Majalah detik 21 - 27 april 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!