03.11.2014 Views

20140421_MajalahDetik_125

20140421_MajalahDetik_125

20140421_MajalahDetik_125

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

gaya hidup<br />

an ini disebabkan oleh mutasi<br />

gen FM03.<br />

Paul M. Wise, seorang<br />

peneliti di Monell Chemical<br />

Senses Center di Philadelphia,<br />

menyebutkan seseorang<br />

yang mengalami<br />

gangguan ini mewarisi<br />

mutasi gen<br />

FMO3 dari kedua<br />

orang tuanya.<br />

Studi di Inggris memperkirakan<br />

1 persen orang<br />

kulit putih mengalami mutasi gen<br />

FMO3. Di beberapa kelompok etnis,<br />

di antaranya Ekuador dan Papua Nugini,<br />

mutasi gen ini ditengarai lebih<br />

tinggi.<br />

Kondisi ini menyebabkan<br />

pancaran senyawa<br />

trimetilamina<br />

(TMA)<br />

Para ahli menyebut<br />

orang dengan bau<br />

badan ini mengalami<br />

sindrom bau ikan<br />

atau istilah medisnya<br />

trimetilaminuria<br />

(TMAU).<br />

berlebihan. TMA<br />

adalah zat<br />

yang diproduksi<br />

saat<br />

seseorang<br />

mencerna<br />

makanan<br />

kaya kolin.<br />

Kandungan<br />

ini biasanya<br />

terdapat pada ikan<br />

laut, telur, dan kacangkacangan<br />

tertentu, seperti<br />

kedelai. Akibatnya, orang dengan trimetilaminuria<br />

memiliki bau badan yang sangat tajam.<br />

Karena itu, para ahli menyarankan orang<br />

dengan sindrom ini sebaiknya menjaga pola<br />

makannya, termasuk mengurangi makanan<br />

dengan kandungan kolin tinggi.<br />

Deodoran mungkin tidak akan banyak membantu,<br />

tapi para ahli menyarankan penggunaan<br />

sabun dengan derajat keasaman (pH) 5,5 hingga<br />

6,5.<br />

Majalah detik 21 - 27 april 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!