03.11.2014 Views

20140421_MajalahDetik_125

20140421_MajalahDetik_125

20140421_MajalahDetik_125

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

internasional<br />

Partai Kongres lebih<br />

berbahaya bagi muslim<br />

ketimbang Partai<br />

Bharatiya.”<br />

sebagian besar pelanggannya beragama Hindu.<br />

“Dan mereka menginginkan tenaga kerja<br />

beragama Hindu,” katanya. Repotnya, lebih<br />

dari separuh calon tenaga kerja rumah tangga<br />

itu beragama Islam. “Kami memperkenalkan<br />

mereka sebagai orang Hindu.” Dan calon pembantu<br />

rumah tangga beragama Islam itu pun<br />

mendapatkan pekerjaan.<br />

●●●<br />

Mereka terpinggirkan.<br />

Mereka rata-rata<br />

miskin, sering terlupakan,<br />

terabaikan. Muslim<br />

India, seperti kata<br />

ekonom Inggris kelahiran<br />

India, Meghnad<br />

Desai, tetap menderita<br />

apa pun partai penguasanya.<br />

Tapi, pada masa pemilihan umum, suara<br />

177 juta warga muslim India sama nilainya<br />

dengan 177 juta warga Hindu. Suara mereka<br />

diperebutkan semua pihak tak ubahnya emas.<br />

Partai Bharatiya Janata, yang punya dukungan<br />

kuat di kalangan Hindu tradisional, pun<br />

mencoba merayu minoritas muslim. “Mengapa<br />

muslim di India tak bisa mendapatkan<br />

pekerjaan? Kaum muslim harus memberikan<br />

suaranya kepada siapa saja yang terbaik untuk<br />

ekonomi negeri ini,” M.J. Akbar, anggota Partai<br />

Bharatiya, berkampanye.<br />

Muqtar Abbas Naqvi, Sekretaris Jenderal<br />

Partai Bharatiya, mengatakan sudah waktunya<br />

warga muslim India mengalihkan suaranya.<br />

“Sejak kemerdekaan, terjadi lebih dari 30 ribu<br />

kali kerusuhan komunal di India. Ratusan ribu<br />

orang tewas terbunuh. Sebagian besar terjadi<br />

pada masa pemerintahan Partai Kongres,” kata<br />

Muqtar.<br />

Partai Kongres Nasional, yang sekarang<br />

berkuasa, tak mau disalip Partai Bharatiya di<br />

tikungan. Selama musim kampanye, Presiden<br />

Partai Kongres Sonia Gandhi dan sang “putra<br />

mahkota”, Rahul Gandhi, rajin berkeliling menemui<br />

pemuka-pemuka muslim supaya mereka<br />

tak terbujuk rayuan maut partai lawan.<br />

“Salah satu alasan utamaku berpolitik adalah<br />

mengawal sekularisme India,” Sonia memberikan<br />

peringatan tersirat kepada Imam Ahmed<br />

Majalah detik 21 - 27 April 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!