03.11.2014 Views

20140421_MajalahDetik_125

20140421_MajalahDetik_125

20140421_MajalahDetik_125

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

memperhatikan perkembangan psikis maupun fisik mereka. Sebab, tidak<br />

sedikit anak korban pelecehan dan kekerasan seksual yang memilih diam<br />

atau takut melaporkan. Tapi bahasa tubuh mereka kerap kali tidak bisa menyembunyikannya.<br />

Karena itu, pahamilah tanda-tanda anak yang mengalami pelecehan atau<br />

kekerasan seksual. Pertama, terjadinya perubahan penampilan, yang biasanya<br />

terbuka dan ceria menjadi pemurung. Kedua, anak yang sebelumnya<br />

percaya diri menjadi tak percaya diri, pemalu, gampang marah, dan ketakutan<br />

berlebihan. Ketiga, menutup diri dari lingkungan sosial dan tidak mau<br />

bergaul dengan teman sebaya, bahkan anggota keluarga yang lain.<br />

Keempat, apatis, sering mengigau saat tidur, dan susah makan. Kelima,<br />

prestasi belajarnya terus merosot. Di sinilah peran guru menjadi penting,<br />

yakni memantau dan mendeteksinya, kemudian melaporkannya kepada<br />

orang tua anak.<br />

Selain mengantisipasi dengan memantau perkembangan lingkungan sekitar<br />

oleh masing-masing pihak, cara lain mencegah terjadinya kejahatan ini adalah<br />

penegakan hukum yang tegas. Memang, saat ini sudah banyak instrumen<br />

hukum yang bisa menjerat pelaku. Tapi penegakannya terkadang kurang maksimal,<br />

hukuman maksimal yang seharusnya dijatuhkan ternyata tidak terjadi.<br />

Bila ada efek jera, orang akan berpikir ulang untuk melakukan kejahatan itu.<br />

Jadi mengantisipasi dengan cara mewaspadai segala kemungkinan terjadinya<br />

kejahatan itu di lingkungan serta penegakan hukum yang tegas<br />

adalah cara menyelamatkan generasi penerus kita. Sebab, anak-anak adalah<br />

penerus pembawa tongkat estafet kelangsungan bangsa dan negara.<br />

*Disarikan dari hasil wawancara dengan Arif Arianto pada Selasa,<br />

15 April 2014.<br />

Majalah detik 21 - 27 april 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!