PROGRAM INSENTIF RISET TERAPAN - KM Ristek
PROGRAM INSENTIF RISET TERAPAN - KM Ristek
PROGRAM INSENTIF RISET TERAPAN - KM Ristek
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
• <br />
Diagnosis pada Leptospira dapat dilakukan secara klinis dan secara<br />
laboratoris dengan dark field microscope, serologi dengan rapid test menggunakan<br />
dipstick maupun MAT (Microscopic Aglutination Test), peR (Polimerase Chain<br />
Reaction) test, biological test melaui inokulasi pada hewan coba. Spesimen yang<br />
dapat dilakukan diagnosis laboratoris adalah darah yang dikumpulkan dalam tabung<br />
heparin, serum darah untuk pengujian MAT, cairan serebrospinal atau janngan yang<br />
disiapkan untuk pengujian mikroskopik dan kultur, urin. Dari semua diagnosis yang<br />
ada MAT merupakan gold standard dan serodiagnostik oleh karena kemampuannya<br />
yang tak tertandingi dalam spesivitas terhadap serovarlserogroup jika dibandingkan<br />
dengan cara pengujian lain yang ada saat ini. 10 )<br />
1. Diagnosa klinis<br />
Diagnosa klinis ditegakkan berdasarkan gejala<br />
- Demam mendadak (temperatur > 38 0 C)<br />
- Nyen kepala, dan nyeri belakang bola-mata (retro-orbital)<br />
- Nyeri otot dan/atau sendi<br />
- Nyeri tekan otot betis<br />
- Selaput lendir mata kemerahan (conjunctival suffusion)<br />
- Mual atau muntah, nafsu makan menurun, lemas<br />
- ikterus dan/atau kencing berkurang<br />
- Tes tomiket bisa positif (mirip demam dengue)<br />
- Rangsang meningeal bisa positif<br />
- Manifestasi perdarahan bisa luas (muntah/batuk darah)<br />
- Antmia jantung, hipotensi, gangguan mental dsb.<br />
Selain itu dari hasil wawancara adanya riwayat terpapar binatang yang terinfeksi<br />
atau<br />
lingkungan yang kem ungkinan terkontaminasi urin binatang atau<br />
mempunyai peke~aan berisiko leptospirosis 10),16)<br />
7