29.01.2015 Views

buletin kadin Juli 2008-revised.indd - Kadin Indonesia

buletin kadin Juli 2008-revised.indd - Kadin Indonesia

buletin kadin Juli 2008-revised.indd - Kadin Indonesia

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Info <strong>Kadin</strong> Agustus - September <strong>2008</strong><br />

15<br />

Pemberitahuan awal mengenai penyelenggaraan Munas-V <strong>Kadin</strong><br />

Sehubungan dengan akan berakhirnya masa jabatan Dewan<br />

Pertimbangan dan Dewan Pengurus <strong>Kadin</strong> <strong>Indonesia</strong> tahun<br />

2004 – 2009, maka dengan ini diberitahukan bahwa Dewan<br />

Pengurus <strong>Kadin</strong> <strong>Indonesia</strong> akan menyelenggarakan Musyawarah<br />

Nasional Ke-V Kamar Dagang dan Industri (disingkat Munas-<br />

V <strong>Kadin</strong>) untuk memilih dan mengangkat Dewan Pertimbangan<br />

dan Dewan Pengurus <strong>Kadin</strong> <strong>Indonesia</strong> masa bakti 2009 – 2014<br />

yang menurut rencana akan dilaksanakan pada tanggal 19 – 20<br />

Desember <strong>2008</strong> di Jakarta.<br />

Munas-V <strong>Kadin</strong> dihadiri oleh Peserta dan Peninjau, yaitu :<br />

1.<br />

2.<br />

Peserta Munas-V <strong>Kadin</strong> terdiri atas :<br />

a. Anggota Biasa yang diwakili oleh utusan Anggota, yaitu :<br />

a.1. Para Ketua Umum Dewan Pengurus <strong>Kadin</strong> Provinsi secara ex-officio ;<br />

a.2. Utusan Anggota Provinsi yang dipilih dalam Rapat Dewan Pengurus Lengkap <strong>Kadin</strong> Provinsi yang diagendakan khusus untuk<br />

itu menjelang Munas-V <strong>Kadin</strong>, sebanyak 2 (dua) orang ;<br />

b. Dewan Pertimbangan <strong>Kadin</strong> <strong>Indonesia</strong><br />

c. Dewan Pengurus Lengkap <strong>Kadin</strong> <strong>Indonesia</strong><br />

d. Anggota Luar Biasa yang diwakili oleh utusan Organisasi Perusahaan dan Organisasi Pengusaha Tingkat Nasional yang dipilih<br />

melalui konvensi yang khusus diadakan untuk itu menjelang Munas-V <strong>Kadin</strong>.<br />

Peninjau Munas-V <strong>Kadin</strong> terdiri atas :<br />

a. Anggota Kehormatan <strong>Kadin</strong> <strong>Indonesia</strong> ;<br />

b. Utusan Anggota Provinsi diluar Peserta dengan membawa Mandat dari Dewan Pengurus <strong>Kadin</strong> Provinsi masing-masing ;<br />

c. Utusan Anggota Kabupaten/Kota dengan membawa Mandat dari Dewan Pengurus <strong>Kadin</strong> Kabupaten/Kota dan Dewan Pengurus<br />

<strong>Kadin</strong> Provinsi masing-masing ;<br />

d. Utusan Anggota Luar Biasa Tingkat Nasional diluar Peserta dengan membawa Mandat dari organisasi masing-masing ;<br />

e. Tokoh-tokoh pengusaha dan masyarakat <strong>Indonesia</strong> tingkat nasional ;<br />

f. Pengusaha asing ;<br />

g. Pejabat Pemerintah.<br />

Peserta Munas-V <strong>Kadin</strong> sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf d<br />

tersebut diatas harus memenuhi seluruh kewajibannya sebagaimana<br />

dimaksud Anggaran Dasar <strong>Kadin</strong> Pasal 32, termasuk kewajiban<br />

keuangan pada organisasi sampai dengan tahun berjalan.<br />

Jumlah Peninjau Munas-V <strong>Kadin</strong> sebagaimana dimaksud huruf<br />

b sampai dengan huruf g tersebut diatas ditentukan oleh Dewan<br />

Pengurus <strong>Kadin</strong> <strong>Indonesia</strong>.<br />

Selanjutnya, dalam waktu dekat, Dewan Pengurus <strong>Kadin</strong><br />

<strong>Indonesia</strong> akan menyampaikan undangan kepada seluruh Peserta<br />

dan Peninjau Munas-V <strong>Kadin</strong> disertai berbagai penjelasan dan<br />

ketentuan yang dianggap perlu untuk diketahui dan dilaksanakan<br />

sebagaimana mestinya. (sekretariat <strong>Kadin</strong> <strong>Indonesia</strong>).<br />

Laporan Ekonomi Bulanan <strong>Juli</strong> <strong>2008</strong><br />

Perkembangan Ekonomi <strong>Indonesia</strong><br />

Oleh Sekretariat KADIN <strong>Indonesia</strong> Erna Zetha Rusman<br />

Setelah mencapai rekor tertinggi di atas<br />

US$ 147 per barrel pada pertengahan <strong>Juli</strong><br />

lalu, tren harga minyak dunia akhirnya<br />

mengalami penurunan sehingga kembali<br />

berada di bawah US$ 120 per barrel.<br />

Penurunan ini terutama terjadi setelah<br />

munculnya pengumuman mengenai<br />

cadangan minyak mentah Amerika Serikat<br />

yang ternyata lebih besar dari perkiraan<br />

pasar. Peningkatan cadangan minyak di<br />

Amerika Serikat tidak saja merupakan<br />

indikasi terjadinya penurunan permintaan<br />

minyak, tetapi juga sebagai dampak dari<br />

melemahnya perekonomian negara tersebut.<br />

Selain itu perkembangan krisis nuklir Iran<br />

yang melunak, seiring dengan perubahan<br />

kebijakan diplomasi AS, juga berpengaruh<br />

besar terhadap penurunan harga minyak<br />

dunia.<br />

Meskipun harga minyak mentah dunia<br />

yang menurun melegakan banyak pihak,<br />

namun kondisi perekonomian dunia belum<br />

dapat dikatakan terlepas dari ancaman<br />

resesi. Selain belum ada tanda-tanda<br />

bahwa krisis finansial – akibat krisis macet<br />

di AS -- akan segera berlalu, ancaman<br />

inflasi global juga semakin meningkat<br />

karena tingginya ekspektasi inflasi, yang<br />

semakin terpicu oleh ketidakstabilan sektor<br />

finansial. Indeks harga saham global<br />

terus mengalami penurunan, dan ini bisa<br />

berdampak luas karena dikhawatirkan<br />

dapat mengganggu proses rekapitalisasi<br />

perbankan dan lembaga keuangan lainnya.<br />

Di awal Agustus ini penurunan indeks<br />

harga saham dialami oleh hampir seluruh<br />

bursa saham dunia, termasuk di <strong>Indonesia</strong>.<br />

Bursa saham Amerika Serikat melemah<br />

setelah Pemerintah AS mengumumkan<br />

penurunan belanja konsumen sebesar<br />

0,2 persen pada bula Juni lalu. Hal ini<br />

menunjukkan terjadinya penurunan daya<br />

beli akibat peningkatan inflasi di negara<br />

tersebut. Pasar saham Eropa melemah<br />

setelah diumumkannya penurunan laba<br />

Bank HSBC (bank terbesar di Eopa) secara<br />

drastis yang juga terkait dengan krisis<br />

di Amerika Serikat. Dan melemahnya<br />

sebagian besar pasar saham Asia tidak<br />

saja karena faktor negatif memburuknya

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!