buletin kadin Juli 2008-revised.indd - Kadin Indonesia
buletin kadin Juli 2008-revised.indd - Kadin Indonesia
buletin kadin Juli 2008-revised.indd - Kadin Indonesia
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Info <strong>Kadin</strong> Agustus - September <strong>2008</strong><br />
19<br />
Perkembangan Hubungan Ekonomi <strong>Indonesia</strong> dan Tanzania.<br />
Komoditas ekspor dan impor terbesar<br />
<strong>Indonesia</strong> ke Tanzania adalah:<br />
produk kimia, semen, barang<br />
elektronik, furniture dan lain sebagainya.<br />
Selengkapnya…<br />
Beberapa komoditas ekspor dan impor<br />
terbesar <strong>Indonesia</strong> ke Tanzania adalah:<br />
produk kimia, semen, barang elektronik,<br />
furniture dan lain sebagainya. Produk<br />
<strong>Indonesia</strong> yang masuk ke Tanzania<br />
merupakan barang-barang low medium<br />
yang dikenal memiliki mutu yang lebih<br />
baik dengan harga yang cukup kompetitif.<br />
Tanzania sebagai salah satu negara besar<br />
di kawasan Afrika Timur telah turut andil<br />
dalam menciptakan stabilitas kawasan, baik<br />
secara politik ataupun ekonomi. Dalam<br />
bidang ekonomi, Tanzania telah berhasil<br />
meningkatkan perekonomian negara, dan<br />
hal ini dapat dilihat dari meningkatnya<br />
pertumbuhan GDP sampai dengan 6,7%<br />
pada tahun 2007.<br />
Indikator ini telah menunjukkan besarnya<br />
potensi dan daya tarik Tanzania, khususnya<br />
bagi masuknya produk ekspor <strong>Indonesia</strong>.<br />
Dalam konteks hubungan ekonomi<br />
<strong>Indonesia</strong>-Tanzania, sektor perdagangan<br />
yang paling mendominasi hubungan<br />
tersebut. Pesaing utama <strong>Indonesia</strong> di<br />
Tanzania dan Afrika pada umumnya adalah<br />
China. China telah melakukan pembukaan<br />
pasar dan sekaligus mencari raw materials<br />
bagi kebutuhan industri mereka.<br />
Upaya yang harus kita lakukan untuk<br />
menembus pasar Tanzania adalah perlunya<br />
merancang strategi dan mengambil<br />
langkah-langkah yang terintegrasi dan<br />
bersinergi, antara pemerintah, swasta dan<br />
stake holder lainnya, baik jangka pendek<br />
ataupun jangka panjang. (nurty)<br />
Undangan untuk mengikuti Festival Kopi dan Teh di Tashkent<br />
pada tanggal 19 - 21 November <strong>2008</strong>.<br />
International Exhibition Group Uzbekistan (IEG) akan menyelenggarakan 3rd International Apecialized<br />
Exhibition – Festival Tea & Coffee and Specialized Exhibition Sweet Expo Uzbekistan di Taskent.<br />
Selain untuk mengembangkan prospek industri the dan kopi di Uzbekistan, pameran ini juga bertujuan untuk menampilkan<br />
kemajuan di bidang produksi dan pemrosesan dari perusahaan negara lain penghasil the dan kopi.<br />
Selain itu, pada pameran ini juga akan ditampilkan produk the & kopi, produk susu dan kue kering, madu, proses pengalengan dan<br />
asesoris penyajian the dan kopi.<br />
Negara-negar yang diharapkan akan membuka stand disana adalah: Turki, Azerbaijan, Georgia, Rusia, Cina, Korea, India,<br />
<strong>Indonesia</strong>, Sri Lanka, Bangladesh, Mesir, Iran, Vietnam dan Uzbekistan. (yoyo sp, sumber: KBRI Tashkent)<br />
Informasi Kepada Para Ekspotir Furniture,<br />
bilamana akan mengekspor produknya ke Ceko.<br />
Furniture yang diminati, pada umumnya terbuat dari bahan kayu jati, mahoni, rotan alami<br />
dan sintetik, besi, alumunium, plastik, dan bamboo.<br />
Beberapa waktu lalu, Pelaksana<br />
Fungsi Ekonomi KBRI Praha<br />
meninjau pameran internasional<br />
furniture (Mobitex) yang berlangsung di<br />
kota Brno (kota kedua terbesar setelah<br />
Praha), untuk melihat dari dekat produk<br />
furniture dari negara lain, dan mendapatkan<br />
informasi dalam upaya meningkatkan<br />
ekspor furniture dari <strong>Indonesia</strong> yang<br />
merupakan salah satu komoditi ekspor<br />
utama <strong>Indonesia</strong> ke Ceko.<br />
Pameran yang diadakan secara reguler<br />
dalam setiap tahun sekali itu, merupakan<br />
pameran terbesar untuk kawasan Eropa<br />
Tengah dan Timur yang diikuti oleh 240<br />
peserta dari 10 negara, seperti dari: China,<br />
Austria, Jerman, Korea Selatan, Makedonia,<br />
Polandia, Slovakia, Turki serta Inggris,<br />
yang masing-masing negara mengirimkan<br />
4 sampai 5 perusahaannya, namun sebagian<br />
besar masih didominasi oleh perusahaan<br />
dari Republik Ceko.<br />
Furniture yang dipamerkan, pada umumnya<br />
terbuat dari bahan kayu jati, mahoni,<br />
rotan alami dan sintetik, besi, alumunium,<br />
plastik, bamboo. Sedangkan produk yang<br />
ditampilkan adalah furniture untuk ruang<br />
tamu, kamar tidur, ruang makan dan<br />
dapur, termasuk perlengkapan untuk hotel,<br />
sekolah, kantor, taman dll.<br />
Dilaporkan oleh Pelaksana Fungsi Ekonomi<br />
KBRI Praha, model furniture dari <strong>Indonesia</strong><br />
pada umumnya memiliki ukiran dengan<br />
bahan jenis kayu mahoni, yang banyak<br />
disukai oleh konsumen kelas menengah<br />
keatas. Namun, banyak importir dari Ceko<br />
yang mengeluh, bahwa furniture kayu dari<br />
<strong>Indonesia</strong> setelah dipakai, atau bahkan baru<br />
beberapa hari disimpan digudang sering<br />
mengalami penyusutan dan retak karena<br />
adanya perbedaan suhu udara. Akan tetapi<br />
furniture yang terbuat dari rotan, tidak<br />
mengalami masalah dengan perbedaan<br />
kelembaban udara.<br />
Untuk mengatasi masalah itu, para importir<br />
umumnya mendatangkan furniture setengah<br />
jadi dari <strong>Indonesia</strong>, dan setelah mengalami<br />
finishing di Ceko, barulah dijual kepasaran.<br />
Dalam memenuhi jumlah pemesanan<br />
furniture, maka dari <strong>Indonesia</strong> dalam setiap<br />
2 sampai 3 bulan didatangkan 1 kontainer<br />
(40 feet) ke Ceko. Selain untuk memenuhi<br />
pasar Ceko, mereka juga menjual kepada