06.02.2015 Views

Jiwa Kepemimpinan dari yang “Muda” - Ditjen Cipta Karya

Jiwa Kepemimpinan dari yang “Muda” - Ditjen Cipta Karya

Jiwa Kepemimpinan dari yang “Muda” - Ditjen Cipta Karya

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

liputan khusus<br />

Foto : Airyn Saputri H<br />

Kota Baru Raja Abdullah Bin Abdul Aziz di Kota Zarqa<br />

Kota Palembang dan mekanisme jaminan perumahan, serta Pokja<br />

5 memaparkan tentang Program Pengembangan Kota Hijau<br />

(P2KH) dan Rekompak. Hasil-hasil best practice tersebut juga ikut<br />

dipamerkan dalam APMCHUD ke-4 ini.<br />

Berbagai bentuk kerjasama juga terjalin <strong>dari</strong> pertemuan ini.<br />

Salah satunya adalah diperolehnya hasil kesepakatan dalam<br />

bidang peningkatan kualitas permukiman kumuh, yaitu dengan<br />

diadakannya joint survey dan pembuatan database indikator<br />

permukiman kumuh <strong>yang</strong> hingga kini masih menjadi masalah<br />

bersama di beberapa negara. Indonesia, Iran dan Jordania<br />

bersepakat untuk melaksanakan kegiatan bersama ini.<br />

Kunjungan lapangan<br />

Para peserta APMCHUD ke-4 berkesempatan mengunjungi<br />

Kota Baru Raja Abdullah bin Abdul Aziz di Kota Zarqa, kota<br />

ini adalah salah satu ‘Inisiatif Kerajaan Yordania’ di bidang<br />

perumahan dan permukiman. Inisiatif ini muncul didasarkan atas<br />

rencana pembangunan kota, <strong>yang</strong> memperkirakan akan terjadi<br />

peningkatan permintaan perumahan <strong>yang</strong> tinggi di Yordania.<br />

Diperkirakan, di Amman sebanyak 1,3 juta unit rumah baru akan<br />

dibutuhkan pada tahun 2025.<br />

Raja Abdullah II meluncurkan program ini pada 26 Februari<br />

2008, dengan nama “Perumahan <strong>yang</strong> Layak untuk Kehidupan<br />

<strong>yang</strong> Layak (Decent Housing for Decent Living)”. Program ini sebagai<br />

usaha mulia dan bertujuan memperkuat keamanan sosial dan<br />

ekonomi dengan menyediakan berbagai perumahan <strong>yang</strong> tepat<br />

untuk warga negara di seluruh wilayah administratif kerajaan.<br />

Pembangunan apartemen sejumlah 100.000, <strong>yang</strong> memiliki<br />

ukuran bervariasi antara 80-140 m2 ini dimulai pada 2008 dengan<br />

pembangunan 20.500 apartemen. Apartemen ditujukan bagi<br />

ribuan warga <strong>dari</strong> kelompok berpendapatan rendah-menengah,<br />

masyarakat-sektor karyawan, angkatan bersenjata dan pensiunan<br />

personil militer dan warga sipil dengan penghasilan antara US $<br />

450 dan US $ 1.400 (Dh1, 600 sampai DH5, 100) per bulan. Mereka<br />

<strong>yang</strong> memenuhi syarat untuk membeli apartemen bersubsidi<br />

ini dapat membeli unit <strong>yang</strong> bila dipasaran seharga $ 50.000<br />

dengan hanya $ 33.000, dengan tingkat bunga rendah dan tanpa<br />

diperlukan deposit. Pemerintah juga akan menanggung lima<br />

persen <strong>dari</strong> tingkat bunga. Hal ini sangat membantu masyarakat<br />

Yordania, di mana 14,7 persen hidup di bawah garis kemiskinan<br />

dengan pendapatan kurang <strong>dari</strong> $ 800 per tahun.<br />

Walaupun berbagai kemudahan sudah ditawarkan, namun<br />

layaknya masyarakat dengan perspektif budaya Asia masih banyak<br />

orang miskin <strong>yang</strong> tinggal di luar Amman <strong>yang</strong> masih konservatif<br />

dan lebih memilih untuk memiliki rumah sendiri karena berbagai<br />

alasan, mulai <strong>dari</strong> alasan ukuran apartemen <strong>yang</strong> dianggap terlalu<br />

kecil hingga perasaan <strong>yang</strong> tidak merasa nyaman tinggal di sebuah<br />

bangunan dengan tetangga begitu dekat.<br />

*) Kasi Wilayah II B, Direktorat Pengembangan Permukiman, <strong>Ditjen</strong><br />

<strong>Cipta</strong> <strong>Karya</strong>, Kementerian Pekerjaan Umum<br />

14

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!