06.02.2015 Views

Jiwa Kepemimpinan dari yang “Muda” - Ditjen Cipta Karya

Jiwa Kepemimpinan dari yang “Muda” - Ditjen Cipta Karya

Jiwa Kepemimpinan dari yang “Muda” - Ditjen Cipta Karya

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

info baru<br />

lebih lanjut prasarana dan sarana <strong>yang</strong> ada secara mandiri.<br />

Pengembangan dukungan keberlanjutan program untuk<br />

BPSPAMS juga perlu diarahkan dalam bentuk organisasinya<br />

sebagai salah satu badan usaha/bumdes/koperasi, sehingga<br />

dimungkinkan untuk mendapat akses perbankan selain juga<br />

perlu memanfaatkan peluang CSR <strong>dari</strong> perusahan-perusahaan di<br />

wilayahnya masing-masing.<br />

Pemerintah Kabupaten/Kota diharapkan dapat berperan aktif<br />

pembinaan kepada BPSPAMS melalui POKJA AMPL <strong>yang</strong> sekaligus<br />

dapat berperan sebagai Tim Pengarah bagi Asosiasi SPAMS<br />

Perdesaan. Dukungan regulasi terhadap penguatan kapasitas<br />

BPSPAMS ini sangat diperlukan. Oleh karena itu, diharapkan<br />

Kementerian Dalam Negeri melalui <strong>Ditjen</strong> Bina Pemerintahan<br />

Masyarakat dan Desa dapat menyiapkan regulasi penguatan<br />

BPSPAMS ditingkat desa.<br />

Keberlanjutan program ini sudah tentu akan mendukung<br />

program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat <strong>yang</strong> pada akhirnya<br />

akan meningkatkan capaian akses sanitasi <strong>yang</strong> layak dan<br />

kesejahteraan masyarakat Indonesia.<br />

Menara air minum hasi program PAMSIMAS di Desa Degayu Pekalongan Jawa<br />

Tengah. Keberhasilan BKM Amanah dalam keberlanjutan infrastruktur PAMSIMAS<br />

secara operasional dan kelembagaan patut dicontoh di desa sasaran lainnya.<br />

maka Peranan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pemantauan<br />

dan pembinaan kinerja BPSPAMS menjadi sangat penting.<br />

Dari hasil pelaksanaan PAMSIMAS Tahap I, hingga saat ini<br />

sudah terbentuk 5.368 BPSPAMS <strong>yang</strong> tersebar di Sumater Barat<br />

(621), Riau (331), Sumatera Selatan (378), Banten (106), Jawa Barat<br />

(269), Jawa Tengah (1.582), Kalimantan Selatan (418). Sementara<br />

itu di Sulawesi Tengah (355), Sulawesi Selatan (339), Sulawesi Barat<br />

(125), NTT (538), Gorontalo (151), Maluku (52), Maluku Utara (71),<br />

dan Papua Barat (50).<br />

“Kinerja BPSPAMS <strong>yang</strong> baik tidak hanya mampu memelihara<br />

prasarana dan sarana <strong>yang</strong> ada, namun diharapkan mampu<br />

mengembangkan prasarana tersebut secara mandiri,” kata Budi<br />

Yuwono.<br />

Dukungan Pemerintah melalui program Hibah Insentif Desa<br />

(HID) dan Hibah Insentif Kabupaten (HIK) diharapkan mampu<br />

meningkatkan kapasitas BPSPAMS untuk mengembangkan<br />

Kelembagaan<br />

Dalam Rakornas 2012 tersebut juga disinggung masalah<br />

kelembagaan. Kelembagaan <strong>yang</strong> baik dalam Organisasi<br />

Masyarakat Setempat (OMS) di setiap desa sasaran Pamsimas<br />

sangat penting. Kelembagaan <strong>yang</strong> baik akan menjadi tulang<br />

punggung keberlanjutan program tersebut.<br />

“Pembinaan pemerintah bisa masuk dan dilakukan jika<br />

kelembagaan juga bagus,” ujar Budi Yuwono.<br />

Budi melihat masih ada infrastruktur di berbagai desa hasil<br />

pembangunan Pamsimas <strong>yang</strong> tidak berlanjut. Hal ini dikarenakan<br />

kelembagaan setempat tidak bagus, sehingga pembiayaan<br />

dan iuran masyarakat sebagai keberlanjutan program tidak<br />

berjalan. “Kalau masyarakat sudah iuran tidak cukup harus<br />

ada subsidi. Pembinaan harus terus dilakukan dan hal ini<br />

merupakan tanggungjawab kabupaten atau kota setempat untuk<br />

membinanya,” kata Budi.<br />

Namun secara umum, Budi Yuwono mengapresiasi kinerja<br />

PAMSIMAS tahap I. Program ini berhasil menambah pelayanan<br />

akes air minum sebanyak 4,24 juta jiwa, dengan jumlah desa<br />

sasaran <strong>dari</strong> tahun 2008-2012 adalah sebanyak 6855 desa di 110<br />

kab/kota pada 15 provinsi.<br />

Selain itu, hasil audit BPKP untuk pelaksanaan program ini<br />

juga cukup bagus. Temuan hasil audit BPKP untuk pelaksanaan<br />

Pamsimas tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011 sebanyak 796 temuan,<br />

senilai Rp 11.939.624.620,- dan <strong>yang</strong> sudah ditindaklanjuti adalah<br />

sebanyak 554 temuan senilai Rp 10.951.586.379,-. Diharapkan<br />

sisa temuan sebanyak 242 dengan nilai Rp 988.038.241,- dapat<br />

diselesaikan pada tahun 2013. Nilai temuan itu sekitar 1 % <strong>dari</strong><br />

total anggaran PAMSIMAS <strong>yang</strong> ada. “Untuk tahun 2013 nanti<br />

terdapat 5000 desa sasaran, jika peminatnya besar kita buka kran<br />

lagi untuk terus tambah,” kata Budi Yuwono.<br />

Secara umum, agenda Rakornas ini adalah untuk<br />

mengevaluasi kegiatan PAMSIMAS tahap I <strong>yang</strong> berakhir 2012 ini.<br />

PAMSIMAS tahap II akan dimulai 2013 nanti dengan konsep <strong>yang</strong><br />

sedikit berbeda, dimana anggaran setiap desa tidak akan sama<br />

seperti sebelumnya tapi disesuaikan dengan kebutuhan masingmasing<br />

desa. Kabupaten/kota nantinya <strong>yang</strong> akan memetakan<br />

dan mengkoordinir kebutuhan <strong>yang</strong> telah ditargetkan oleh<br />

Pemerintah Pusat. (dvt)<br />

28

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!