Jiwa Kepemimpinan dari yang âMudaâ - Ditjen Cipta Karya
Jiwa Kepemimpinan dari yang âMudaâ - Ditjen Cipta Karya
Jiwa Kepemimpinan dari yang âMudaâ - Ditjen Cipta Karya
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
info baru<br />
lebih lanjut prasarana dan sarana <strong>yang</strong> ada secara mandiri.<br />
Pengembangan dukungan keberlanjutan program untuk<br />
BPSPAMS juga perlu diarahkan dalam bentuk organisasinya<br />
sebagai salah satu badan usaha/bumdes/koperasi, sehingga<br />
dimungkinkan untuk mendapat akses perbankan selain juga<br />
perlu memanfaatkan peluang CSR <strong>dari</strong> perusahan-perusahaan di<br />
wilayahnya masing-masing.<br />
Pemerintah Kabupaten/Kota diharapkan dapat berperan aktif<br />
pembinaan kepada BPSPAMS melalui POKJA AMPL <strong>yang</strong> sekaligus<br />
dapat berperan sebagai Tim Pengarah bagi Asosiasi SPAMS<br />
Perdesaan. Dukungan regulasi terhadap penguatan kapasitas<br />
BPSPAMS ini sangat diperlukan. Oleh karena itu, diharapkan<br />
Kementerian Dalam Negeri melalui <strong>Ditjen</strong> Bina Pemerintahan<br />
Masyarakat dan Desa dapat menyiapkan regulasi penguatan<br />
BPSPAMS ditingkat desa.<br />
Keberlanjutan program ini sudah tentu akan mendukung<br />
program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat <strong>yang</strong> pada akhirnya<br />
akan meningkatkan capaian akses sanitasi <strong>yang</strong> layak dan<br />
kesejahteraan masyarakat Indonesia.<br />
Menara air minum hasi program PAMSIMAS di Desa Degayu Pekalongan Jawa<br />
Tengah. Keberhasilan BKM Amanah dalam keberlanjutan infrastruktur PAMSIMAS<br />
secara operasional dan kelembagaan patut dicontoh di desa sasaran lainnya.<br />
maka Peranan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pemantauan<br />
dan pembinaan kinerja BPSPAMS menjadi sangat penting.<br />
Dari hasil pelaksanaan PAMSIMAS Tahap I, hingga saat ini<br />
sudah terbentuk 5.368 BPSPAMS <strong>yang</strong> tersebar di Sumater Barat<br />
(621), Riau (331), Sumatera Selatan (378), Banten (106), Jawa Barat<br />
(269), Jawa Tengah (1.582), Kalimantan Selatan (418). Sementara<br />
itu di Sulawesi Tengah (355), Sulawesi Selatan (339), Sulawesi Barat<br />
(125), NTT (538), Gorontalo (151), Maluku (52), Maluku Utara (71),<br />
dan Papua Barat (50).<br />
“Kinerja BPSPAMS <strong>yang</strong> baik tidak hanya mampu memelihara<br />
prasarana dan sarana <strong>yang</strong> ada, namun diharapkan mampu<br />
mengembangkan prasarana tersebut secara mandiri,” kata Budi<br />
Yuwono.<br />
Dukungan Pemerintah melalui program Hibah Insentif Desa<br />
(HID) dan Hibah Insentif Kabupaten (HIK) diharapkan mampu<br />
meningkatkan kapasitas BPSPAMS untuk mengembangkan<br />
Kelembagaan<br />
Dalam Rakornas 2012 tersebut juga disinggung masalah<br />
kelembagaan. Kelembagaan <strong>yang</strong> baik dalam Organisasi<br />
Masyarakat Setempat (OMS) di setiap desa sasaran Pamsimas<br />
sangat penting. Kelembagaan <strong>yang</strong> baik akan menjadi tulang<br />
punggung keberlanjutan program tersebut.<br />
“Pembinaan pemerintah bisa masuk dan dilakukan jika<br />
kelembagaan juga bagus,” ujar Budi Yuwono.<br />
Budi melihat masih ada infrastruktur di berbagai desa hasil<br />
pembangunan Pamsimas <strong>yang</strong> tidak berlanjut. Hal ini dikarenakan<br />
kelembagaan setempat tidak bagus, sehingga pembiayaan<br />
dan iuran masyarakat sebagai keberlanjutan program tidak<br />
berjalan. “Kalau masyarakat sudah iuran tidak cukup harus<br />
ada subsidi. Pembinaan harus terus dilakukan dan hal ini<br />
merupakan tanggungjawab kabupaten atau kota setempat untuk<br />
membinanya,” kata Budi.<br />
Namun secara umum, Budi Yuwono mengapresiasi kinerja<br />
PAMSIMAS tahap I. Program ini berhasil menambah pelayanan<br />
akes air minum sebanyak 4,24 juta jiwa, dengan jumlah desa<br />
sasaran <strong>dari</strong> tahun 2008-2012 adalah sebanyak 6855 desa di 110<br />
kab/kota pada 15 provinsi.<br />
Selain itu, hasil audit BPKP untuk pelaksanaan program ini<br />
juga cukup bagus. Temuan hasil audit BPKP untuk pelaksanaan<br />
Pamsimas tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011 sebanyak 796 temuan,<br />
senilai Rp 11.939.624.620,- dan <strong>yang</strong> sudah ditindaklanjuti adalah<br />
sebanyak 554 temuan senilai Rp 10.951.586.379,-. Diharapkan<br />
sisa temuan sebanyak 242 dengan nilai Rp 988.038.241,- dapat<br />
diselesaikan pada tahun 2013. Nilai temuan itu sekitar 1 % <strong>dari</strong><br />
total anggaran PAMSIMAS <strong>yang</strong> ada. “Untuk tahun 2013 nanti<br />
terdapat 5000 desa sasaran, jika peminatnya besar kita buka kran<br />
lagi untuk terus tambah,” kata Budi Yuwono.<br />
Secara umum, agenda Rakornas ini adalah untuk<br />
mengevaluasi kegiatan PAMSIMAS tahap I <strong>yang</strong> berakhir 2012 ini.<br />
PAMSIMAS tahap II akan dimulai 2013 nanti dengan konsep <strong>yang</strong><br />
sedikit berbeda, dimana anggaran setiap desa tidak akan sama<br />
seperti sebelumnya tapi disesuaikan dengan kebutuhan masingmasing<br />
desa. Kabupaten/kota nantinya <strong>yang</strong> akan memetakan<br />
dan mengkoordinir kebutuhan <strong>yang</strong> telah ditargetkan oleh<br />
Pemerintah Pusat. (dvt)<br />
28