16.11.2012 Views

Skripsi lengkap - Digilib UIN Malang

Skripsi lengkap - Digilib UIN Malang

Skripsi lengkap - Digilib UIN Malang

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dianggap berhasil. Dari segi itu, satu. Kemudian yang kedua,<br />

proses pembelajaran, ternyata dengan adanya ini proses<br />

pembelajaran bisa dilakukan lebih sederhana, lebih simple, lebih<br />

lancar. Terus yang ketiga, tentu menyangkut, juga ini, beban yang<br />

ditanggung dengan adanya fasilitas baru. Misalnya instalasi<br />

listriknya, kemudian peralatannya dan lain-lain.” 173<br />

141<br />

141<br />

Hal ini diperkuat dengan pernyataan Wakamad bidang Kesiswaan yang<br />

peneliti dapatkan dari hasil wawancaran berikut ini:<br />

“Otomatis dari ketersediaan sarana prasarana. Artinya setelah<br />

disediakan, apakah bisa berfungsi optimal? seperti dulu ketika ada<br />

TV-isasi. Setiap kelas dikasi TV. Diharapkan dipakai sebagai<br />

media pembelajaran. Tapi karena kurang efektif, maka TV-TV itu<br />

banyak yang ditarik. Nah, kalo sekarang, mungkin yang sesuai<br />

dengan jaman sekarang, maka bukan televisi lagi eranya yaitu LCD<br />

proyektor. Hal seperti itu kan harus mengikuti terhadap<br />

perkembangan jaman.” 174<br />

Sedangkan Bu Alwiyah, S. Ag menilai bahwa tolok ukur pengembangan<br />

sarana dan prasarana pembelajaran adalah pada peran sarana dan prasarana<br />

pembelajaran terhadap proses belajar mengajar.<br />

“Tolok ukur sarana ya? Kan kami butuhnya sarana kan sesuai<br />

dengan keperluan siswa ya, nak ya! Jadi tolok ukurnya ya, ya<br />

sampai dimana sih peran sarana ini terhadap proses belajar<br />

mengajar. Tolok ukurnya di situ, nak. Kata kanlah seperti tadi.<br />

O…kertas putih, kok anak-anak jenuh sih sekiranya kertas warnawarni,<br />

ya kan. Mungkin sarana yang laen, ya…. Kalo kita hanya<br />

monoton tanpa sarana, seperti dahulu kala, itu ternyata juga anak<br />

jadi, inikan anak jadi nggak stabil toh nak. Ndak kondusif. Dengan<br />

sarana itu maka pola pikir lebih berkembang, anak lebih bisa enjoy.<br />

Jika ketika psikis tenang kan dia mampu merespon dengan baik.<br />

Nah, insya Allah dengan respon yang baik, kan aplikasinya jadi<br />

baik juga. Sehingga hasil pendidikan jadi lebih baik.” 175<br />

173 Wawancara dengan Drs. Abu Nasir, M. Ag (Wakil Kepala Madrasah bidang Kurikulum MAN<br />

Bangil) pada 18 Maret 2009 pukul 09.10-09.26 WIB<br />

174 Wawancara dengan Bustanul Arifin, M. Pd (Wakil Kepala Madrasah bidang Kesiswaaan MAN<br />

Bangil) pada 20 Maret 2009 pukul 08.36-08.46<br />

175 Wawancara dengan Alwiya, S. Ag (Guru) pada 18 Maret 2009 pukul 13.30-13.40

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!