05.05.2015 Views

Laporan HAM ELSAM 2005

Laporan HAM ELSAM 2005

Laporan HAM ELSAM 2005

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Laporan</strong> Penegakan <strong>HAM</strong> <strong>2005</strong> - <strong>ELSAM</strong><br />

BAB II<br />

TITIK TERENDAH PELAKSANAAN PERLINDUNGAN<br />

KEBEBASAN SIPIL<br />

Selama tahun <strong>2005</strong> kondisi umum perlindungan hak-hak sipil menurun hingga titik terendah.<br />

Berbagai praktek-praktek pembatasan dan pelarangan hak-hak sipil terus menjalar ke<br />

sejumlah daerah dan bahkan di beberapa tempat telah memasuki ranah-ranah yang paling<br />

privat di masyarakat. Utamanya lagi, para aktor dari tindakan ini tidak hanya negara, akan<br />

tetapi juga melibatkan kelompok sipil terorganisir berbasis agama, suku, etnis maupun afiliasi<br />

politik tertentu. Dan bahkan dalam tahun ini aksi-aksi pembatasan yang melibatkan kelompok<br />

sipil terorganisir menjadi sangat dominan ketimbang negara sehingga pelaksanaan kebebasan<br />

hak-hak warga negara sebagaimana yang diakui dalam konstitusi dan regulasi hak asasi<br />

manusia. Negara pun terlihat absen untuk melindungi aksi-aksi pembatasan hak-hak sipil para<br />

organisasi sipil terorganisir ini, sehingga aktivitas sejumlah organisasi ini mengancam<br />

pelaksanaan hak-hak sipil para warga negara.<br />

Elsam menilai praktek-prakek pembatasan dan pengurangan hak-hak sipil yang dilakukan<br />

oleh kelompok sipil teroganisir ini terkait erat dengan praktek-praktek pembatasan dan<br />

pelarangan negara dengan berbagai dalih, seperti mengatasnamakan percepatan agenda<br />

pemulihan roda ekonomi nasional, pelaksanaan otonomi daerah yang semakin menguatkan<br />

peran dominan atas kelompok mayoritas dalam menguasai otoritas ekonomi politik suatu<br />

daerah, maupun kampanye para pejabat pemerintah dalam hal pembubaran organisasi<br />

keagaaman dan kepercayaan yang dikategorikan sesat dan atau telah melakukan pelecehan<br />

simbol-simbol agama, pemberantasan bisnis atau prilaku sosial yang dikategorikan sebagai<br />

tindakan maksiat, yakni, perjudian, perdagang minuman kerasan dan obat terlarang,<br />

prostitusi, pornografi atau porno aksi. Buruknya lagi, kebijakan-kebijakan tersebut, baik<br />

secara sengaja atau pun tidak, kembali menguatkan sistem kontrol tidak resmi atas tindak<br />

tanduk perempuan seperti yang pernah terjadi di masa lalu. Hampir sebagian besar laporan<br />

organisasi hak asasi manusia di daerah menyebutkan bahwa praktek-praktek pelarangan hakhak<br />

sipil ini berimplikasi pada menguatanya pratek-praktek pembatasan dan penguarangan<br />

hak-hak sipil perempuan di wilayah ekonomi, sosial, politik dan keluarganya.<br />

Bagian ini akan menguraikan tentang praktek-praktek pembatasan dan pelarangan hak-hak<br />

sipil warga negara oleh kelompok sipil terorganisir sepanjang <strong>2005</strong> dan sekaligus<br />

memaparkan problem-problem ditataran kebijakan dan institusi negara yang mengakibatkan<br />

perlindungan kebebasan sipil mencapai titik terendahnya tahun ini .<br />

A. Kondisi Umum Jaminan atas Kebebasan Sipil<br />

Setidaknya terdapat lima bentuk dan motif kekerasan kelompok sipil terorganisir. Pertama,<br />

kekerasan yang ditujukan untuk membatasan kebebasan beragama dan mengikuti aliran<br />

kepercayaan Kedua kekerasan yang ditujukan untuk mengancam kebebasan untuk<br />

menjalankan profesi. Ketiga kekerasan yang ditujukan untuk melawan atau menolak proses<br />

hukum yang sedang berjalan. Keempat kekerasan yang ditujukan untuk melakukan<br />

penertiban moral dan kontrol prilaku sosial yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai<br />

5

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!