Laporan HAM ELSAM 2005
Laporan HAM ELSAM 2005
Laporan HAM ELSAM 2005
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Laporan</strong> Penegakan <strong>HAM</strong> <strong>2005</strong> - <strong>ELSAM</strong><br />
praktek-praktek perampasan harta benda dari penduduk yang tertangkap dalam razia tersebut.<br />
Bahayanya, praktek-praktek ini justru mensasar para perempuan dimana di beberapa tempat<br />
membuat kontrol perempuan oleh keluarga semakin menguat dan membatasi hak-hak mereka<br />
untuk beraktifitas di malam hari.<br />
Pertengahan tahun <strong>2005</strong> sebuah organisasi massa berjumlah 100 orang merusak warung<br />
remang-remang di kawasan eks Bandar Udara Kemayoran, Jakarta Pusat yang<br />
mengakibatkan ratusan pengunjung dan puluhan pemilik warung lari ketakutan. Di Solo,<br />
ribuan anggota organisasi keagamaan melakukan aksi penyerangan terhadap kawasan hiburan<br />
malam di daerah Gilingan, Alun-alun Kidul dan Monumen 45 karena dianggap sebagai<br />
daerah maksiat. 14 Di Kabupaten Purwakarta, sebuah organisasi keagamaan melakukan razia<br />
minuman keras serta para pekerja seks komersial di wilayah perkotaan Purwakarta, 20<br />
Oktober <strong>2005</strong>. Dalam razia itu, kelompok tersebut berhasil merampas 153 botol miras<br />
berbagai jenis di sejumlah warung dan kios jamu. Organisasi tersebut juga menangkap empat<br />
orang anak baru gede (ABG) yang sedang nongkrong di Alun-alun Kiansantang Pemda<br />
Purwakarta di atas pukul 23.00 WIB dan seorang orang pemuda yang kedapatan sedang<br />
meminum miras di Taman Situ Buleud serta Alun-alun pemda. 15<br />
Selain itu beberapa kasus yang mengancam kebebasan individu dengan adanya sejumlah<br />
kasus penggrebekan massa terhadap warga yang lain. Pada bulan Februari <strong>2005</strong> warga<br />
Tembok Gede Surabaya melakukan penggrebekan terhadap sepasang pria dan wanita yang<br />
dianggap berbuat mesum di tempat tinggalnya dan langsung menangkan pasangan tersebut 16 .<br />
Pada bulan Juli <strong>2005</strong>, sepasang kekasih diarak dalam keadaan bugil dan dipukuli massa<br />
karena dituduh melakukan tindakan asusila yang dianggap mencemari kampung. 17 Di Jakarta,<br />
seorang laki-laki dan perempuan diarak bugil keliling kampung dan dipukuli oleh massa<br />
karena diduga sedang melakukan zina. 18<br />
B. Respon dan Tanggungjawab Negara<br />
Konstitusi Indonesia secara tegas telah menjamin adanya hak-hak sipil dalam Undangundang<br />
Dasar (UUD) 1945. Amandemen kedua UUD 1945 semakin menegaskan bahwa hakhak<br />
sipil dan politik warga negara telah menjadi hak-hak konstitusional yang menjadikan<br />
adanya keharusan bagi negara untuk melindungi hak-hak tersebut. Bab XA UUD 1945<br />
tentang Hak Asasi Manusia, menyatakan dengan tegas tentang jaminan berbagai hak asasi<br />
baik hak-hak sipil politik maupun hak-hak ekonomi, sosial dan budaya. 19 Regulasi yang<br />
memperkuat jaminan atas perlindungan terhadap hak-hak sipil dan politik tersebut tertuang<br />
dalam Undang-undang No. 39 tahun 1999 tentang Pengadilan <strong>HAM</strong>. UU ini dapat dikatakan<br />
merupakan undang-undang payung dari semua regulasi yang mengatur tentang hak asasi<br />
14 “Massa Razia Café dan Diskotik di Solo, Tempo Interaktif, 18 Oktober <strong>2005</strong><br />
15<br />
“Diakui Sebagai Tindakan Konkret Berantas PekatMassa FPI Purwakarta Razia Miras dan PSK,” Pikiran<br />
Rakyat, 27 Oktober <strong>2005</strong><br />
16 Jawa Pos, 20 Februari <strong>2005</strong>.<br />
17 www.seketika.com. 28 Juli <strong>2005</strong>.<br />
18 “ Sepasang Kekasih Diarak dan Dipukuli Massa,” Kompas, 28 Juli 2004<br />
19 Dalam bab XA ini juga, pasal 28 I angka 4 dinyatakan bahwa perlindungan, pemajuan, penegakan, dan<br />
pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah. Sementara angka pasal<br />
28I angka 5 menyatakan bahwa untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip<br />
negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam<br />
peraturan perundang-undangan.<br />
9