05.05.2015 Views

ASASI_2004_Mei-Juni - Elsam

ASASI_2004_Mei-Juni - Elsam

ASASI_2004_Mei-Juni - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

I<br />

lu<br />

?<br />

.ll-.'t,J<br />

.*<br />

19<br />

!<br />

l II<br />

i<br />

Putusan MK:<br />

Upaya Mengembalikan Hukum<br />

untuk Keadilan<br />

F<br />

I<br />

ngembalikan hak konstitrcional anggota PKI<br />

dan orang-orang yang selama ini disangka<br />

sebagai anggota PKI setelah selama hampir 38<br />

tahun terdiskriminasi dan kehilangan hak<br />

politilmya.<br />

Putusan ini merupakan putusan atas judicial<br />

review terhadap ketentuan pasal 60 humf g UU<br />

pemilu yang melarang orang-orang yang diidentifikasi<br />

sebagai anggota atau berkaitan<br />

dengan PKI rmtuk menggr:nakan haloya ruttuk<br />

dipilih sebagai caleg. Judicial review ini sendiri<br />

diajukan oleh PmI. Dr. Deliar Noe4 dkk serta<br />

Serrarm Utomo, ketua DPP LPR KROB.<br />

Putusan irf segera merrimbulkan reaksi pro<br />

dan kontra yang luas dari masyarakat' Dua<br />

organisasi Islam besar seperti NU buru-buru<br />

menyambut putusan mahkamah konstitusi ini<br />

secara positif, sementara Muhammadiyah<br />

melalui Syafii Maarif meminta semua pihak<br />

menghormati keputusan Mahkamah konstitui<br />

sembari menegaskan untuk tidak perlu memberi<br />

ruang pada ketakutan akan kebangkital ajaran<br />

komrmisme ( kompas 2612/<strong>2004</strong>). Namun, pada<br />

saat bersamaan, reaksi negatif juga mrmcul dari<br />

berbagai kelompok, seperti TNI yang segera<br />

mengingatkan rmtuk melihat kembali catatancatatan<br />

perrgkhianatan partai bersimbol palu arit<br />

itu dimasa lalu. HaI senada muncu] dari salah<br />

seorang anggota fraksi TNI Polri yang melihat<br />

putusan itu sebagai putusan yang cukup meng-<br />

Iifiawatirkan (kompas 26 /2 / <strong>2004</strong>).<br />

Berbagai reaksi ini jelas rreuunjuk pada<br />

kompleksitas persoalan pemulihan hak para<br />

korban pelanggaran ham masa lalu, khususnya<br />

mereka yang mengalami kekerasan dan diskriminasi<br />

karena dikaitkan dengan berbagai<br />

organisasi terlarang termasuk PKI. Selain<br />

menunjuk pada berbagai kemungkinan perubahan,<br />

putusan ini jelas menunjukkan pula<br />

sebagiaa lain kelompok yang merniliki resistensi<br />

yang tinggi. Dengan demikian upaya membongkar<br />

kembali dan raernulihkan hak para<br />

korban masih membutuhkan kerja keras dan<br />

panJang-<br />

Putusan MK: Upaya Mengembalikan<br />

Hukun sebagai Sarana Keadilan<br />

Selama ini dafam perjuangan pemulihan hak<br />

korban, hukum dan perangkat penegakannya<br />

harnpir tidak pernah diperhitungkan. Hal ini<br />

sangat muDgkin karena sampai saat ini hukum<br />

Iebih sering gagal menghadirkan keadilan bagi<br />

korban dan penegalan demolcasi dan ham. lbk<br />

hanya berhenti disitu, dalam banyak kasus<br />

hukum jushu meujadi sarana unhrk melegalkan<br />

berbagai tirldakan kekerasan. Catatan panjang<br />

atas ini dapat din:nut bahkan sejak paruh 60-an<br />

dan masih lekat dalam ingatan banyak orang.<br />

Namun dalam masa paska reformasi pun,<br />

berbagai ketentuan dan produk hukum tidak<br />

mengalami perubahen. Sebagai coDtoh, peristiwa<br />

2? Juli yang mer€nggut ratusan nyawa, di<br />

proses di depan pengadilan koneksitas hanya<br />

sebagai perkara perusak.n atas barang milik.<br />

Bahkan banyak pejabat yang menghadapi<br />

tudingan pelaDggaran ham d^. kejahatan justru<br />

memanfaatkan hukum untuk sebagai sarana<br />

mengamankaa diri. lbk berhenti di situ, dalam<br />

kasus konflik pertanahan di Jawa Barat dan<br />

Wonosobo, jushu petani dan aktivis pendamping<br />

petani mengalami laiminalisasi karena al

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!