05.05.2015 Views

ASASI_2004_Mei-Juni - Elsam

ASASI_2004_Mei-Juni - Elsam

ASASI_2004_Mei-Juni - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

RESENSI BUKU<br />

MenguakTabir C'elap<br />

Judul Buku:<br />

TAHUN YANG TAK PERNAH EEMKHIR: MEMAHAMIPENGAI.AMAN KORBAN 55<br />

Penerbit: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) bekeqasama dengan<br />

Tim Relawan Untuk Kemanusiaan dan Institut Sejarah Sosial Indonesia<br />

f elama satu generasi, di berbagat institusi<br />

\pendidikan, baik formal maupun informal,<br />

vf rakyar Indonesia selalu diberi pengetahuan<br />

tentang sejarah kekejaman Partai Komunis Indonesia<br />

(PKl) dalam upayanya untuk menggulingkan rezim<br />

Soekarno PKI digambarkan sebagai Partaa yang<br />

bertanggungjawab terhadap peristiwa pembunuhan<br />

lendral-jendral Angkatan Darat pada September<br />

'1965 Namun apa yang sebenarnya terjadi di balik<br />

peristiwa G305 dan sesudahnya masih gelap-gulita<br />

Yang jelas satu generasi dari bangsa ini sepanlang 30<br />

tahun lebih diisi kognisi mereka tentang PKI dan para<br />

pengikut Soekarno atau Soekarnois, sebagai pihak<br />

yang memberi ruang bagi penyebaran paham komunisme<br />

jahat, sehingga harus dibasmi sampai<br />

keakar-akarnya<br />

Lalu selama puluhan tahun, rakyat Indonesia<br />

mengenal sejarah peristiwa 1 965 dalam vesi resmi<br />

suatu sejarah mainstream dalam semangat kebenaran<br />

tunggal dan absolut, tanpa kritik dan pengetahuan<br />

lain di luar yang resmi Dalam perspektif<br />

itulah, maka buku ini berusaha untuk menguak tabir<br />

gelap sejarah Indonesia pada 1965-1966 Jika bukubuku<br />

sejarah di masa rezim Soeharto, bahkan<br />

termasuk yang dihasilkan oleh suatu penelitian di<br />

lembagalembaga universitas maupun non-unive6F<br />

tas selalu memberikan tempat bagi para Pemenang<br />

untuk menyuarakan apa yang menurut mereka pantas<br />

untuk disuarakan, maka pada buku ini, para<br />

peneliti secara sadar telah mengambil posisi yang<br />

berbeda, yakni memb€ri tempat bagi para korban<br />

untuk menyuarakan apa yang seharusnya mer eka<br />

suaraKan<br />

Tulisan-tulisan dalam buku ini merupakan esai<br />

yang ditulis oleh tujuh peneliti dengan menitik-beratkan<br />

penelitian mereka pada wawancara dengan pelaku<br />

korban Di sini disebutkan sebagai pelaku kor -<br />

ban untuk memberi penegasan, bahwa korban<br />

merupakan subyek yang merdeka, bukan obyek yang<br />

pasif Dalam ilmu sejarah dikenal sebagai metode<br />

sejarah lisan (oral histoty). foptk y<br />

mereka pilih mencakup sejumlah<br />

tema .dari kejadian-kejadian<br />

penting pada periode 1965-<br />

1966, terutama menyangkut<br />

pengalaman hidup para korban<br />

pasca peristiwa G305<br />

Esai pertama dalam buku ini<br />

ditulis oleh Rinto Tri Hasworo<br />

dengan ludul Penangkapan dan<br />

Pembunuhan di Jawa Tengah<br />

setelah G-30-s .<br />

Rinto merekonstruksi<br />

bagaimana sesungguhnya<br />

PKI sebagai<br />

sebuah institusi partai<br />

dihancurkan melalui tindak<br />

penangkapan dan pembunuhan<br />

yang dilakukan terhadap<br />

seluruh personil struktural partal<br />

Tetapi, peristiwa 1965/1966 ini bisa dikategorikan<br />

*6agai genoode karena sif at pembunuhannya yan g<br />

massif dan berskala luas Korban tak hanya para<br />

aktivis partai, melainkan juga anggota keluarga,<br />

teman, tetan99a, dan siapa saja yang dicurigai<br />

teEangkut peristiwa 1965 Suatu peristiwa yang<br />

selama ini tidak oernah ditampilkan di dalam buku-<br />

Tebal: xii + 253<br />

'l{0!ie t'!ry lr& lkrn & f.n$&<br />

buku resmi sejarah Indonesia Melalui kesaksian mereka<br />

yang pernah ditahan tanpa melalui proses pengadilan,<br />

terungkap bahwa pola-pola penangkapan dan pembunuhan<br />

terhadap korban tidak semata-mata karena terjadinya<br />

konflik horisontal, melainkan juga adanya campur-tangan<br />

militen<br />

Kekerasan fisik terhadap korban terjadi setelah masuknya<br />

RPKAD ke Jawa Tengah pada pertengahan oktober<br />

'1965 Setelah kedatangan RPKAD, maka pasukan-pasukan<br />

tentara dari kesatuan lain yang berbasis di propinsi itu mulai<br />

berani menangkap, menculik dan menyandera sanak<br />

saudara orang-orang yang dicari, memperkosa tahanan<br />

perempuan dan istrFistri para tahanan lelaki, serta melakukan<br />

pembunuhan atau sengaja menyebabkan per<br />

cepatan proses kematian dari banyak tahanan PKI dan<br />

kaum nasionalis Soekarno<br />

Sementara itu, Yayan Wiludiharto menulis peristiwa<br />

pembunuhan tanpa proses pengadilan yang terjadi<br />

sepanjang 1965-1969 Juga pemenjaraan dan Pembuangan<br />

ratusan ribu orang Turut menjadi korban adalah para<br />

istri. para ibu dan anak-anak mereka yang dltinggalkan<br />

Para istri,.para ibu, dan anak-anak ini tak memahami<br />

komunisme, apalagi bermimpi mendirikan partai komunis<br />

untuk merebut kekuasaan negara Tapi akibat yang<br />

ditimbulkan Dada oeriode itu telah membuat mereka harus<br />

hidup dalam ketakutan Takut dipenjara setaap saat tanpa<br />

alasan dan kesalahan yang jelas Akibat lainnya adalah<br />

beban hidup berat yang harus dipikul oleh keluarga yang<br />

suami, atau ayahnya ditangkap. ditahan, bahkan dibunuh,<br />

karena mereka harus memenuhi kebutuhan ekonomi yang<br />

selama ini menjadi tanggungan para suami atau ayah<br />

mereka Situasi ini lebih diperparah lagi, karena mereka<br />

harus menjalani berbagai bentuk diskriminasi di tengah<br />

masyarakat karena distigma sebagai penlahat<br />

Dalam tulisan Ketika Perempuan Menjadi Tapol<br />

Josepha Sukartiningsih rcara kritis menggugat kebenaran<br />

cerita-cerita Lubang Buaya tentang sosok-sosok perempuan<br />

liar yang menyanyi lagu Genjergenjer, menari<br />

telanjang, lalu dengan kejam menyiksa, menyilet<br />

dan memotong kemaluan para jendral<br />

yang diculik Cerita-cerita tersebut<br />

disebarkan oleh rezim So€harto untuk<br />

menghancurkan moral para aktivis<br />

Gerwani, organisasi perempuan yang<br />

memiliki satu juta anggota, serta<br />

mempunyai kedekatan organisasi<br />

dengan PKI Cerita

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!