You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Wawancara<br />
untuk menatanya kita akan bekerjasama dengan<br />
ANRI. Tempatnya kita memiliki gudang di pasar rebo<br />
dan di depok.<br />
Kedua adalah harapan menteri agar<br />
lingkungan kerja yang bersih. Beliau tidak hanya<br />
konsen di kantor pusat, barangkali beliau menilai<br />
ini cukup mempengaruhi kinerja kita, lingkungan<br />
menjadi tidak menyenangkan. Maka dari itu<br />
membenahi lingkungan kerja ini menjadi salah satu<br />
langkah strategis kita, melalui 5R. Kemarin baru kita<br />
me-launching kickoff nya. Kita tidak hanya berharap<br />
hanya bersih sesaat tapi berharap ini akan menjadi<br />
budaya, sehingga ini semua butuh waktu karena<br />
mengubah budaya yang sebelumnya ada.<br />
Ketiga, ini adalah kegiatan rutin tapi<br />
memberikan pengaruh besar yaitu capacity building.<br />
Pak Menteri juga menaruh perhatian pada capacity<br />
building, walaupun ini tidak masuk dalam langkah<br />
strategis, namun ini masuk ke dalam IKU kita,<br />
sehingga dana yang dibutuhkan juga cukup besar.<br />
Kita punya BPPK dan punya program, program<br />
ini paling tidak setiap pegawai harus mengikuti<br />
diklat dalam setahun. Dana diklat ada yang dalam<br />
negeri atau luar negeri seperti yang bersifat khusus<br />
seperti terkait IT. Setiap Inspektorat, kita minta<br />
memetakan kebutuhan masing-masing akan diklat<br />
yang dibutuhkan, dan kepegawaian pun juga mencari<br />
sesuai kebutuhan pegawai. Kemudian kita buat<br />
tim seleksi atas program LN, timnya berisi semua<br />
Inspektur dengan penanggungawajab pak Irjen.<br />
Tim tersebut memutuskan apakah ini diklat yang<br />
perlu diikuti atau tidak. Sekarang ini semua diberi<br />
kesempatan untuk dapat mengikuti seleksi. Selain<br />
itu ada juga tawaran sekolah beaiswa. Ada pegawai<br />
yang mau untuk menggunakan kesempatan ini dan<br />
ada juga yang tidak.<br />
Apakah ada pesan untuk para pegawai<br />
Itjen khususnya di Sekretariat?<br />
Kalau saya, pertama teman-teman itu<br />
untuk setiap penugasan anggaplah sebagai belajar<br />
sehingga akan ada nilai tambah. Misalnya kita waste<br />
30<br />
VOL V No. <strong>29</strong> | Edisi Maret - April 2012<br />
time mengerjakan sesuatu yang kemudian kita<br />
tidak memiliki nilai tambah sama sekali. Bagaimana<br />
caranya? Ya belajar. Semua yang dikerjakan secara<br />
serius pasti akan ada nilai tambahnya. Paling<br />
tidak, kita jadi lebih tahu dari yang lainnya, bisa<br />
mengerjakan lebih banyak dari yang lain.<br />
Kemudian yang kedua adalah orangtua. Jika<br />
bapak dan ibu masih ada, bahagiakanlah mereka.<br />
Takaran bahagia bukan hanya dengan harta tapi<br />
bisa dengan keberhasilan kita atau hanya dengan<br />
kita “say hello”. Kadangkala hanya dengan disapa<br />
anak, orangtua sudah senang karena merasa masih<br />
diingat meskipun jauh. Saya ini yang barangkali<br />
belum puas untuk membahagiakan orangtua karena<br />
sudah lebih dulu diambil Yang Kuasa. Saya dan anakanak<br />
saya sudah berhasil tapi mereka belum sempat<br />
merasakan.<br />
Maka dari itu mumpung kalau masih ada,<br />
bila perlu diajak kesini, menginap di hotel. Meskipun<br />
kadang orangtua protes, “kok kayak gini, mahal ini”.<br />
Kalau hanya untuk sekali-sekali kan juga tidak apaapa<br />
untuk menunjukkan bahwa kita sayang mereka.<br />
Apalagi kalau orangtua jauh, nanti bakal menyesal.<br />
Kalau anda menanam sesuatu yang baik bukan<br />
berarti anda yang dapat kebaikan juga. Terkadang<br />
bisa saja yang mendapat balasan itu ke anak kita atau<br />
cucu kita atau bahkan mungkin di akhirat nanti.<br />
Setiap pekerjaan yang kita lakukan harus<br />
dikerjakan dengan serius, yang membuat kinerja kita<br />
baik ya kita sendiri. Berusaha saja sebaik mungkin<br />
maka pasti ada jalan. Perlu diperhatikan adalah<br />
jangan sampai menolak pekerjaan, sekali nolak akan<br />
berdampak ke depannya. Karena setiap pekerjaan<br />
bisa dijadikan tempat belajar dan kita menjadi<br />
semakin tahu. Hal ini bisa menjadi nilai tambah kita.<br />
Ketiga yaitu tentang ekspetasi kita terhadap<br />
hidup itu biasanya selalu tidak sama dengan realita.<br />
Terkadang ekpetasinya disini tapi realitanya disini.<br />
Orang yang biasanya sering kecewa adalah yang tidak<br />
bisa menurunkan ekpetasinya. Selama orang bisa<br />
bersyukur maka dia akan dtambah kenikmatannya.<br />
Karena begitu dapat sedikit saja sudah bisa<br />
alhamdulillah. Lalu kemudian orang yang ekpetasinya<br />
tinggi dan tidak bisa menurunkannya maka naik<br />
sebanyak apapun tidak akan disyukuri. Orang yang<br />
bahagia adalah orang yang bisa menerima realita<br />
dan menurunkan ekspetasinya. Tapi tidak berarti<br />
kemudian diam dan tidak berusaha. Dengan usaha<br />
itu kan hasilnya bisa benar-benar disyukuri, karena<br />
naik sedikit saja alhamdulillah. Kerjaan juga begitu,<br />
terus berusaha dan percaya diri. Kalau belum sampai<br />
ya harus terus berusaha dan mampu menurunkan<br />
ekspetasi. (KIN/DIT)