10.07.2015 Views

MD131

MD131

MD131

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

internasionalSeorang demonstranmelemparkan tongsampah ke arah tentaradalam bentrokan massaantikudeta denganmiliter di Bangkok,Kamis (29/5).Reuters/Damir SagoljPada 30 Januari 2010, harian The Nationmemuat tulisan bertajuk “ShouldWe Fear This Man?”. Artikel itu mengulassoal kemungkinan pergantianpucuk pimpinan militer Thailand dari JenderalAnupong Paochinda kepada wakilnya, JenderalPrayuth Chan-ocha.Prayuth lebih muda lima tahun dari Anupong,seniornya. Tapi, dalam banyak hal, kedua orangini tak terpisahkan. The Nation mengibaratkankeduanya sebagai orang dengan bayangannya.Keduanya lulus dari Sekolah Akademi PersiapanMiliter dan Akademi Militer Kerajaan Chulachomklao.Anupong masuk kelas 10, sementaraPrayuth dua kelas di bawahnya.Lulus dari Akademi Militer, keduanya samasamamemulai karier di kesatuan elite ResimenInfanteri Ke-21 Divisi Infanteri Kedua PengawalRatu. Julukan kesatuan ini Burapa Phayak aliasMacan dari Timur. Ketika Anupong mendapatpromosi menjadi Komandan Divisi InfanteriKedua, Prayuth menjadi wakilnya.Bintang mereka semakin bersinar kala PrawitWongsuwan menjabat Panglima MiliterThailand pada 2004. Seperti kedua juniornya,Anupong dan Prayuth, Jenderal Prawitmerupakan Macan dari Timur. Saat PanglimaMiliter Thailand Jenderal Sonthi Boonyaratglinmenggusur Perdana Menteri Thaksin Shinawatrapada September 2006, pasukan Anupongdan Prayuth menjadi tulang punggungnya.Sejak saat itu, hanya tinggal soal waktu sajabagi keduanya untuk menggapai pucuk kariermiliter. Ketika Jenderal Anupong turun dari posisinyasebagai Panglima Militer Thailand padaMajalah detik 2 - 8 juni 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!