MD131

kriminalMereka spesialispencurian denganpemberatan,pencurian dengankekerasan, artinyaperampokan, sertapencurian ranmor.Mayo sudah lama menjadi incaran atautarget operasi Satuan Kejahatan dengan Kekerasan(Jatanras) Kepolisian Daerah MetroJaya. Komplotan Mayo, yang dikenal denganKelompok Cirebon, terdiri atas tujuh orang,termasuk dirinya. “Mereka spesialis pencuriandengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan,artinya perampokan, serta pencurianranmor (kendaraan bermotor),” tutur KepalaBidang Humas Polda Metro Jaya KomisarisBesar Rikwanto.Setelah baku tembak yang menewaskanMayo itu, sore harinya polisi berhasilmenangkap dua orang anggota komplotantersebut, salah satunya DK, di KampungRambutan, Jakarta Timur. Komplotan ini terkenalsadis saat merampok. “Kalau (korban)melawan, mereka lakukan penembakan,”ucap Rikwanto.Secara terpisah, Kepala Satuan JatanrasPolda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar HerryHeryawan mengatakan komplotan ini diburusejak dua bulan lalu. Komplotan Cirebon antaralain melakukan perampokan di sebuahrumah di Jalan Bambu Mas Utara, PondokBambu, Jakarta Timur, pada 27 April 2014.Kelompok ini juga merampok rumah perwiramenengah TNI Angkatan Laut di Duren Sawitpada 17 April lalu.Sebelum aksi kejahatannya berakhir di JalanBypass itu, Mayo sempat diintai anggota UnitIII Jatantras, yang dipimpin Ajun Komisaris AriCahya, sejak pelaku berada di Kampung Rambutan.Dari tempat itu Mayo mengemudikanmobilnya menyusuri Jalan Kramat Jati, Cawang,dan Jalan D.I. Panjaitan, Kebon Nanas.Ia lalu menghentikan Honda Jazz-nya untukmenjemput anak dan istrinya, yang indekos dibelakang kantor Samsat Jakarta Timur.Begitu istri dan anak Mayo masuk mobiluntuk diantar ke Terminal Kampung Rambutanlantaran hendak pulang ke Cirebon, saatitu anggota yang sudah menguntit memintaMayo menyerah. Tapi gembong rampok tersebutmelawan dan berupaya lari. Polisi punsempat mengeluarkan tembakan peringatan.Namun Mayo malah mengambil pistolnya ditas hitam di dalam mobil.Tembak-menembak terjadi. Mayo langsungmenembakkan peluru ke arah petugas seba-Majalah detik 2 - 8 juni 2014