MD131

gaya hidup@nebengers Thinkstockberhasil memperoleh tebengan.Pertama kali nebeng tentu masihagak canggung, tapi lama-lamamalah asyik.Dan kini, tebengan Rina seakanmenjadi langganan. Kadang-kadangmereka bergantian menyetiratau membelikan bensin. “Jadi kamiberempat, yang punya mobil satu, yagantian saja beli bensin,” ceritanya.Sumi adalah seorang anggota lainnya.Namun dia adalah orang yang memberi tumpangan.Rute sehari-harinya adalah Margonda-Sudirman dengan mengendarai sepeda motor.Sebelum ada komunitas ini, Sumi sebenarnyasudah sering menawarkan tebengan kepadateman-teman sekantornya yang searah. Maklumsaja, boncengan sepeda motornya selalukosong. Mubazir.Lagi pula memberi tebengan menguntungkan.Selama perjalanan akan ada teman untukdiajak mengobrol atau mampir untuk makanmalam atau sekadar makan roti bakar.“Saya masih single, jadi, kalau makan malamsuka nyari teman. Kalau sekalian nebeng kanenak. Siapa tahu nyantol jadi pacar,” gurau pria30 tahun ini.Lagi pula, selain berbagi, kegiatan ini berartiikut membantu program pemerintah dalammengurangi kemacetan. Semakin sering berbagi,semakin sedikit kemungkinan kendaraanpribadi memenuhi jalanan Ibu Kota.“Jadi, moto dari nebengers ini adalah menjalinpersahabatan sembari mengurangi kemacetan,”kata Sumi. Hmm, mau ikut jejak mereka? nKEN YunITAMajalah detik 2 - 8 juni 2014