MD131

internasionalKami capek, setelahtiga tahun kami inginistirahat.”seorang pahlawan yang menyelamatkan Mesirdari Ikhwanul.” Jenderal Al-Sisi juga mengangkatMohammed al-Tohamy, jenderal Ketua KomisiAntikorupsi di era Mubarak sebagai DirekturDinas Intelijen.Di alun-alun Tahrir ribuan orang berkerumunmerayakan kemenangan Al-Sisi. Kembang apitak henti menyembur ke langit. Suara klaksonbertalu-talu, bersahutan dengan jeritan trompet.“Kami sangat senang karena Al-Sisi mendapatkanbanyak dukungan,”ujar Kawther Mohamed. Diadatang ke alun-alun Tahrirbersama putrinya.Namun di Fayoum, kotakecil di selatan Kairo, suaradukungan kepada sang jenderalhampir tak terdengar.Tak ada antrean, bahkan takada yang datang ke tempatpemungutan suara, Selasa pekan lalu. Hussein,pembuat kerajinan, tak beranjak dari kafe. “Akutak memberikan suara karena aku pikir ini bukanpemilihan umum yang adil. Hasilnya sudahdiatur,” kata Hussein.Sejak lama Fayoum merupakan basis pendukungIkhwanul. Mereka memboikot pemilihanpresiden yang diselenggarakan rezim militeryang mereka anggap telah mengkudeta PresidenMursi. Di Fayoum, grafiti bertulisan “Al-Sisipembunuh”, “Al-Sisi pengkhianat”, dan “Mursiakan kembali” bertebaran di dinding-dindingrumah.“Sekarang, karena kami berada di luar kekuasaan,kami punya kesempatan untuk kembalikepada massa pendukung kami,” kata AbdelHafeez, 27 tahun, dokter hewan dan anggotaIkhwanul. Selama berada di pemerintahan, menurutHafeez, Ikhwanul terlalu sibuk denganpelbagai urusan sehingga lalai berkomunikasidengan pendukungnya.Kendati hampir menyapu bersih suara dalampemilihan presiden pekan lalu, tak berartisebagian besar rakyat Mesir menyokong sangjenderal. Sebab, partisipasi pemilih hanya 44,4persen dari sekitar 54 juta warga yang memilikihak pilih. Padahal jadwal pemungutan suara sudahdiperpanjang dan pemerintah menetapkanhari pemungutan sebagai hari libur, tapi minatwarga Mesir memilih tetap tak terangkat.Majalah detik 2 - 8 juni 2014