MD131

internasionalTak ada alternatiflain. Kalian tak punyapilihan.”Dua tahun lalu, Pangeran Muqrin bin Abdulazizmengalami nasib sama dengan PangeranBandar. Pangeran Muqrin, 69 tahun, putratermuda Ibnu Saud, dicopot dari posisinyasebagai Direktur Jenderal Dinas Intelijen ArabSaudi dan ditunjuk sebagai Utusan Khusus RajaAbdullah untuk Asia Tenggara.Kala itu barangkali tak ada yang menyangkabahwa karier PangeranMuqrin belum tamat.Hanya beberapa pekansebelum pencopotanPangeran Bandar, RajaAbdullah mengangkatadik tirinya itu sebagai wakil putra mahkota,calon kedua ahli waris takhta Saudi setelah putramahkota Pangeran Salman bin Abdulaziz,kakak tirinya.“Tak ada alternatif lain. Kalian tak punya pilihan,”kata Khaled al-Maeena, redaktur SaudiGazette. Menurut Joseph Kechichian, sejarawanTimur Tengah dan peneliti senior di RandCorporation, untuk mengantisipasi kekosonganahli waris takhta, Raja Abdullah tak punyapilihan selain menunjuk putra mahkota kedua.Sebab, seperti sang raja, putra mahkota PangeranSalman tengah gering.Yang agak tak lazim, penunjukan PangeranMuqrin tak melibatkan Pangeran Salman. PangeranMuqrin juga dianggap “melangkahi”kakak tirinya, Pangeran Ahmed, walaupun, menurutkabar yang dilansir kantor berita Saudi,pengangkatan Pangeran Muqrin sudah direstuioleh Dewan Kesetiaan—dewan yang dibentukRaja Abdullah dan beranggotakan keluargakerajaan.Menteri Kehakiman Saudi Mohammedbin Abdulkareem al-Issa, mengatakan pengangkatanPangeran Muqrin merefleksikan kesepahamandi antara keluarga besar keturunanIbnu Saud. “Dalam banyak soal, PangeranMuqrin merupakan orang dekat dan penasihatkepercayaan Raja Abdullah,” kata Fahad Nazer,mantan diplomat Amerika di Saudi.Namun, di mata sejumlah analis politik, penunjukanPangeran Muqrin hanyalah “jembatan”untuk memuluskan jalan bagi putra-putra RajaAbdullah mengamankan takhta Saudi. “Tujuannya,suatu saat nanti, Pangeran Mutaib bisa jadiMajalah detik 2 - 8 juni 2014