10.07.2015 Views

seakan-kitorang-setengah-binatang

seakan-kitorang-setengah-binatang

seakan-kitorang-setengah-binatang

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SEAKAN KITORANG SETENGAH BINATANGdan non Papua, sangat jomplang. Jumlah murid Papua 9 orang dan nonPapua 33 orang. 2Ternyata sekolah unggulan milik gereja ini lebih mengutamakankepentingan anak non Papua dari pada anak Papua. Meskipun data inikurang valid untuk sebuah kesimpulan yang bersifat umum.Pada kesempatan lain, saya dan teman-teman suka bermain, keluarmasuk kampung. Suatu hari kami bermain di gudang-gudang milikPemerintah Kabupaten Sukarnopura. Waktu kami masuk ke kompleksitu, kami melihat tempatnya dipenuhi kendaraan lapis baja.Menjelang Pepera 1969, situasi politik di Sukarnopura semakintegang. Setiap hari, entah pagi atau sore, pasti ada konvoi pasukanmiliter Indonesia menggunakan kendaraan lapis baja itu.Sesudah Pepera 1969, bagaimana suasana Papua, saat Bapa remaja?Pada era 1960-an sampai 1980-an, ketika saya remaja, Presiden Soehartoberkuasa dengan dukungan militer Indonesia. Soeharto tak banyakmembatasi kekuasaan militer. Di Papua militer berkuasa total. DiPapua tak ada kebebasan berbicara. Kalau ada orang bicara, jangankan2 Nama teman-teman kelas 2 SD: Edward Manobi (Pensiunan Bank BRI Subang-Jayapura),Leon Wayoi (Swasta-Jayapura), Karolus Poana (PT POS-Jakarta), Arthur Rank, Slamet Widodo, YaniSuryani Satia, Etha Saroge (PNS Pemprov Papua), Usman Triono (PT Wijaya Karya). Nama temantemankelas 3 SD: Anjar/Cucu Djumar (anak pamen militer Kodam 17 Cendrawasih), AnnantaDjumar (anak pamen militer Kodam 17 Cendrawasih), Arthur Rank (anak pegawai PLN), Bagas/Bugas (anak pamen polisi), Berthus Tamnge (anak pegawai Dinas Pertanian), Carolus Poana (anakpegawai Dinas Sosial), Edhie (orang NTT, anak pegawai), Edward Manobi (anak anggota DPRGRIrian Barat), Endang Saparini (anak Kepala Kantor Agraria Propinsi Irian Barat), Eng/Elisabeth Kwa(anak Rumah Makan Sederhana), Ernawati (anak Panglima Daerah Angkatan Laut Irian Barat),Etha Saroge (anak pegawai kantor), Gustav (Uta) Parinusa (anak pegawai Pemda Irian Barat),Heru Subagio (anak Pegawai Dinas P&P), Jan Christian Gebze (anak pegawai Pemda Irian Barat),Jopie Hehakaya (anak Pegawai Pemkab Sukarnopura), Kristian/Kristianto (anak Ketua PengadilanTinggi Irian Barat), Lakhsmi (anak pegawai), Leon Wayoi (anak Pegawai Pemda Irian Barat),Linda Dequeldju (anak pegawai), Lisa Permana (anak Kadapol Irian Barat), Martha Kopong (anakpegawai), Marthinus Hehakaya (anak pegawai Pemkab Sukarnopura), Nikmah (anak militer),Niniek (anak pegawai), Oliva (anak pemilik Toko Capitol), Pangki Poana (anak pegawai DinasSosial), Petrus Kawi (anak pegawai PLN), Pieter Kawi (anak pegawai PLN), Ratna Paramita (anakpegawai PMI), Ratna Sutrisno (anak Kasdam 17 Cendrawasih), Retno Cahyaningtyas Sarwo EdhieW (anak Pangdam 17 Cendrawasih), Retno Puji Rahayu/Cipud (anak Pamen Kodam 17), SlametWidodo (anak pegawai Perindustrian), Sri Rejeki (anak Pamen Kodam 17), Susilo (anak KadapolIrian Barat), Toni/Edi Sasmita (anak Pamen Polisi), Usman Triono (anak pegawai), WuriatmokoKartika Hadi (anak pegawai Kejaksaan Irian Barat), Yani Suryani Satia (anak Sekda Propinsi IrianBarat), Yenni (orang Manado, anak Pama TNI), Yudhi Triwahyudie (anak pegawai)6

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!