11.07.2015 Views

Download PDF (8.33 MB) - DhammaCitta

Download PDF (8.33 MB) - DhammaCitta

Download PDF (8.33 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

093. Kematian mutlak yang merupakanterputusnya daur penderitaan paraArahanta (samuccheda-marana).(Sanjivaputta, tanpa tahun:II-5)Buddha Gotama mengajarkanbahwa kematian pada dasarnyadiakibatkan oleh empat macam sebab,yaitu:1. Kematian disebabkan habisnya usia(ayukkhaya-marana), yaitukematian yang disebabkan usia tuaatau setelah mencapai batas usiarata-rata2. Kematian disebabkan habisnyakarma (kammakkhaya-marana),maksudnya orang yang mati dalamusia muda, masih bayi atau kanakkanak,masih bujang atau gadis,yang belum sempat mencapaibatas usia3. Kematian disebabkan habisnya usiadan karma (ubhayakkhayamarana),yaitu kematian yangdialami oleh seseorang karenabatas usia dan karma telah tepatwaktunya habis4. Kematian disebabkan olehgangguan lain (ucpacchedakamarana),yaitu kematian yangbelum habis masa usia dankarmanya. Kematian inidisebabkan bencana, sepertitertembak, tertabrak mobil,tenggelam, diterkam binatang,kelaparan, kehausan, terkenapenyakit menular, dan lain-lain(Kaharudin, 1991:101-103).E. Penyebab KetakutanMenghadapi KematianKemelekatan terhadap sesuatudapat menimbulkan ketakutan, sepertiyang terjadi pada Piyajatika, seorangperumah tangga yang ditinggal matioleh putra tunggalnya. Piyajatika tidaklagi memperhatikan pekerjaan danmakanannya. Ia pergi ke kuburan danmenangis, sambil berkata, “Anakkusatu-satunya, di mana kamu?” Hal initerjadi pada Piyajatika karena Piyajatikatidak memahami proses kehidupan(M.ii.106).Hidup diibaratkan peluru yangditembakkan menuju sasaran, yaitukematian. Semua harus menghadapifenomena alam yang tidak dapatdihindari, suka atau tidak suka. Lebihdini kebenaran ini diterima, lebihmampu manusia mengarahkan hidup kearah tujuan yang baik. Munculnyaketakutan akan kematian karenamanusia masih memiliki pandangankeliru tentang kematian. Kematiantidaklah menakutkan, yang menakutkanadalah ketakutan terhadap kematianyang menyelimuti pikiran(Dhammananda, 2004:136).Orang takut akan kematian(Dhammapada 129), karena keterikatandengan kehidupan. Orang juga takutpada yang tidak diketahui. Mengetahuisedikit tentang kematian menyebabkanorang takut mati. Beralasan untukberpendapat bahwa takut terhadapkematian atau takut pada sesuatu yangmembahayakan kehidupanbersembunyi dalam akar dari semuaAgustus 2005

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!