11.07.2015 Views

Download PDF (8.33 MB) - DhammaCitta

Download PDF (8.33 MB) - DhammaCitta

Download PDF (8.33 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

artikelcatur maharajakayika, dan sebagainya, tidakdapat berbuat apa-apa; kesemuannyakehilangan cara untuk membantumu dansemua maksud baik dan segala keingianmuitupun sia-sia.”Guru Buddha melanjutkan sabda-Nya: “Ketahuilah Maha Maudgalyayanayang berbudi! Jika segala keinginan dan citacitamuingin terwujud, undanglah paraBhiksu dan Bhiksuni dari Sravaka-Sanghayang berada di 10 penjuru; butlah suatukebaktian bersama dan buatlah jugakebajikan-kebajikan untuk dianugerahkankepada ibumu. Dengan demikian segalabelenggu dan kesengsaraan yang menimpaibumi akan lepas semua.” “Sekarang akanKuuraikan cara untuk menyelamatkan paraumat yang sedang mengalami siksaan diAalam Samsara kepada anda sekalian.”Guru Buddha bersabda kepadaMaha Maudgalyayana lagi: “Dengarlah baikbaikMaha Maudgalyayana yang berbudi!Pada setiap tanggal 15 bulan 7 (menurutpenanggalan Candrasangkala) adalah HariPravarana Sangha. Pada saat inilah paraBhiksu dan Bhiksuni yang berada di 10penjuru berlibur, dan pada saat itu pulalahmereka sering mengadakan pembincanganuntuk pertobatan.” “Pada saat itu, kamu bisamengambil kesempatan untuk mengadakansuatu upacara berdana makanan kepadapara orang suci, yakni upacara Ulambananamanya. Dan gunannya khusus untukmenyelamatkan orang tua si pemuja baikmereka yang masih hidup maupun yang telahmeninggal atau yang sedang tertimpamalapetaka....”Kemudian Maha Maudgalyayanabertanya pada Guru Buddha lagi, “Apakahpara putra-putri yang berbudi atau siswasiswiBuddhis di masa yang akan datangdapat menggunakan cara Ulambanapatra iniuntuk menyelamatkan orangtua atau ayahibunyadalam 7 turunan yang telahmeninggal pada masa silam?Guru Buddha menjawab, “Sekarangdengarlah baik-baik putra-putri yangberbudi! Apabila terdapat bhiksu, bhiksuni,para raja, pangeran, pejabat-pejabatkerajaan, serta para rakyat jelata yangberada di masa sekarang atau di masamendatang berkasrat ingin melaksanakanbakti, membalas budi kepada orangtuannya;iba hati kepada para makhluk yangsengsara, mereka boleh menyediakanberbagai macam makanan serta sajian lainpada Hari Pravarana Sangha itu, danmengadakan upacara Ulambana di suatutempat suci dengan maksud berdanamakanan kepada para suci yang datang dari10 penjuru, sehingga ayah-bunda merekayang masih hidup mendapat umur panjangdan senantiasa menikmati hidup yangsejahtera. Sedangkan orangtua mereka yangtelah meninggal beserta ayah-bunda dalam7 turunan dari masa yang lampau itu dapatkeluar dari alam setan kelaparan atau alamsamsara lain, dan mereka dapat dilahirkandi alam manusia atau di alam kebahagiaan,agar mereka dapat berbahagia selamalamanya.”Guru Buddha menjelaskan bahwabila akan menolong makhluk di alammenderita hendaknya orang melakukannyadengan cara pelimpahan jasa. Pelimpahanjasa adalah melakukan suatu perbuatan baikatas nama orang yang telah meninggal yangakan ditolong. Oleh karena itu, BhanteMoggalana kemudian disarankan oleh SangBuddha untuk memberikan persembahanjubah dan makanan kepada pada bhikkhuAgustus 2005

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!