11.07.2015 Views

Download PDF (8.33 MB) - DhammaCitta

Download PDF (8.33 MB) - DhammaCitta

Download PDF (8.33 MB) - DhammaCitta

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Waisak Candi SewuUmat Buddha DIY& Jateng, 23-24 Mei 2005Sejak tahun 2004, perayaan Waisaksecara nasional tidak hanya diadakan diCandi Borobudur saja. Untuk kedua kalinya,perayaan Waisak kembali diadakan dipelataran kompleks Candi Sewu, Prambanan.Upacara perayaan Waisak ini dipimpin oleh14 orang Bhikkhu/Bhiksu dari Sangha AgungIndonesia (SAGIN) dan diikuti oleh kuranglebih 4000 umat Buddha dari Jawa Tengahdan beberapa kota lain di Indonesia.Perayaan Waisak di Candi Sewu kaliini juga dihadiri oleh para petinggi MajelisBuddhayana Indonesia (<strong>MB</strong>I) Pusat danDirjen Pembimas Pusat Agama Buddhasebagai perwakilan dari pemerintah. Acaradimulai dengan sambutan yang diberikanoleh Romo Aryanto Tirtowinoto selaku ketuapanitia pelaksana yang dilanjutkan denganliputan eksklusifPemukulan Gong—Bapak I Wayan Suwarjaya, DirjenPembimas Pusat Agama Buddha membuka acara Waisak 2549BE di Candi Sewu (23/05/05).sambutan dari SAGIN Pusat yang diwakili oleh Bhikkhu Nyanasuryanadi Thera, kemudiansambutan oleh Bapak Sudhamek A.W.S. selaku ketua <strong>MB</strong>I Pusat dan sambutan terakhir dariBapak I Wayan Suwarjaya selaku Dirjen Pembimas Pusat Agama Buddha.Bapak I Wayan Suwarjaya sebagai wakil dari pemerintah diberi kehormatan untukmembuka acara perayaan Waisak dengan pemukulan gong. Setelah acara dibuka, para tamukehormatan seperti Bhikkhu Sasanarakhita Mahasthavira dan Bhikkhu Nyanasuryanadi Therayang mewakili SAGIN Pusat, Bapak Sudhamek bersama dengan Bapak I Wayan Suwarjaya dandidampingi oleh Romo Aryanto melakukan prosesi penyalaan lilin panca warna.Dalam penyampaian pesan Waisak, Bhikkhu Khemacaro menyatakan peringatan Waisaktidak boleh terbatas pada aktivitas hadir, duduk, dan mendengarkan khotbah saja, namun harusdibarengi dengan tindakan nyata sehingga hikmah dari perayaan Trisuci Waisak tetap terasarelevan dengan kondisi dunia modern. Untuk mewujudkannya, umat Buddha harusmengaktualisasikannya dalam tindakan nyata yang benar-benar bermakna.Perayaan Waisak di Candi Sewu tahun ini terasa lebih meriah dan lancar. Selaindilaksanakan pada malam hari juga ditampilkan dua pentas sendratari, yaitu Riwayat BuddhaGautama dan Bhinneka Tunggal Ika-Gending Sriwijaya yang ditampilkan oleh mahasiswa SekolahTinggi Seni Indonesia (STSI) Surakarta, dan doa bersama bagi keselamatan dan kesejahteraanbangsa Indonesia dalam tiga tradisi besar Buddhisme; Theravada, Mahayana, dan Tantrayana.Detik-detik Waisak kali ini jatuh pada pukul 03.17.18 dini hari, didahului dengan prosesipradaksina dan meditasi menyambut detik-detik Waisak 2549 BE/2005. Acara perayaan Waisakdiakhiri dengan prosesi pemberkahan umat dan pemberian air berkah serta bunga kepada umat.[Hendri]Agustus 2005

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!