12.07.2015 Views

UU No. 17 Tahun 2007 - Website Jaringan Dokumentasi dan ...

UU No. 17 Tahun 2007 - Website Jaringan Dokumentasi dan ...

UU No. 17 Tahun 2007 - Website Jaringan Dokumentasi dan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

- 7 -8. Dalam bi<strong>dan</strong>g agama, kesadaran melaksanakan ajaran agama dalammasyarakat tampak beragam. Pada sebagian masyarakat, kehidupanberagama belum menggambarkan penghayatan <strong>dan</strong> penerapan nilai-nilaiajaran agama yang dianutnya. Kehidupan beragama pada masyarakat itumasih pada tataran simbol-simbol keagamaan <strong>dan</strong> belum pada substansinilai-nilai ajaran agama. Akan tetapi, ada pula sebagian masyarakat yangkehidupannya sudah mendekati, bahkan sesuai dengan ajaran agama.Dengan demikian, telah tumbuh kesadaran yang kuat di kalangan pemukaagama untuk membangun harmoni sosial <strong>dan</strong> hubungan internal <strong>dan</strong>antarumat beragama yang aman, damai, <strong>dan</strong> saling menghargai. Namun,upaya membangun kerukunan intern <strong>dan</strong> antarumat beragama belum jugaberhasil dengan baik, terutama di tingkat masyarakat. Ajaran agamamengenai etos kerja, penghargaan pada prestasi, <strong>dan</strong> dorongan mencapaikemajuan belum bisa diwujudkan sebagai inspirasi yang mampumenggerakkan masyarakat untuk membangun. Selain itu, pesan-pesanmoral agama belum sepenuhnya dapat diwujudkan dalam kehidupansehari-hari.B. Ekonomi1. Menjelang timbulnya krisis ekonomi pada tahun 1997, pembangunanekonomi sesungguhnya se<strong>dan</strong>g dalam optimisme yang tinggi sehubungandengan keberhasilan pencapaian pembangunan jangka panjang pertama.Namun, berbagai upaya perwuju<strong>dan</strong> sasaran pembangunan praktis terhentiakibat krisis yang melumpuhkan perekonomian nasional. Rapuhnyaperekonomian di negara-negara kawasan Asia Tenggara menunjukkanbahwa pondasi ekonomi negara-negara di kawasan Asia Tenggara,termasuk Indonesia belum kuat menahan gejolak eksternal. Pertumbuhancukup tinggi yang berhasil dipertahankan cukup lama lebih banyakdidorong oleh peningkatan akumulasi modal, tenaga kerja <strong>dan</strong> pengurasansumber daya alam daripada peningkatan dalam produktivitasperekonomian secara berkelanjutan. Dari krisis tersebut terangkatkelemahan mendasar bahwa kemajuan selama ini belum diikuti olehpeningkatan efisiensi <strong>dan</strong> perbaikan tata kelola kelembagaan ekonomi yangakhirnya meruntuhkan kepercayaan para pelaku, baik di dalam maupun diluar negeri. Oleh karena itu, di samping rentan terhadap gangguaneksternal, struktur perekonomian seperti itu akan sulit berkembang jikadihadapkan pada kondisi persaingan yang lebih ketat, baik padapemasaran hasil produksi maupun pada peningkatan investasi, dalam eraperekonomian dunia yang makin terbuka.2. Krisis tahun 1997 telah meruntuhkan pondasi perekonomian nasional.Dalam kurun waktu kurang dari satu tahun nilai tukar merosot drastismencapai sekitar Rp15.000,00 per US $ 1. Implikasinya, utang pemerintah<strong>dan</strong> swasta membengkak <strong>dan</strong> mengakibatkan permintaan agregat domestikterus menurun sampai dengan pertengahan 1998. Akibatnya, PDBmengalami . . .

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!