12.07.2015 Views

UU No. 17 Tahun 2007 - Website Jaringan Dokumentasi dan ...

UU No. 17 Tahun 2007 - Website Jaringan Dokumentasi dan ...

UU No. 17 Tahun 2007 - Website Jaringan Dokumentasi dan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

- <strong>17</strong> -Perubahan keempat Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g Dasar Negara Republik Indonesia<strong>Tahun</strong> 1945 membawa perubahan mendasar di bi<strong>dan</strong>g kekuasaankehakiman dengan dibentuknya Mahkamah Konstitusi yang mempunyaihak menguji Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g terhadap Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g Dasar NegaraRepublik Indonesia <strong>Tahun</strong> 1945 <strong>dan</strong> Komisi Judisial yang akan melakukanpengawasan terhadap sikap tindak <strong>dan</strong> perilaku hakim. Peningkatankemandirian hakim berdasarkan Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g <strong>No</strong>mor 4 <strong>Tahun</strong> 2004tentang Kekuasaan Kehakiman membawa perubahan bagi terselenggaranyacheck and balances dalam penyelenggaraan negara dengan beralihnyakewenangan administratif, organisasi, <strong>dan</strong> keuangan lembaga peradilankepada Mahkamah Agung. Peningkatan kemandirian tidak berarti lepasdari kontrol <strong>dan</strong> pengawasan. Dengan dibentuknya Komisi Judisial yangkomposisi keanggotaannya cukup representatif, pengawasan <strong>dan</strong> kontrolterhadap kemandirian lembaga peradilan <strong>dan</strong> pembentukan sistem hukumnasional dapat dilakukan agar lebih berhasil guna, sehinggapenyelenggaraan fungsi negara di bi<strong>dan</strong>g hukum dapat dilakukan secaralebih efektif <strong>dan</strong> efisien. Ketiga, pelibatan seluruh komponen masyarakatyang mempunyai kesadaran hukum tinggi untuk mendukung pembentukansistem hukum nasional yang dicita-citakan.2. Hingga saat ini, pelaksanaan program pembangunan aparatur negaramasih menghadapi berbagai permasalahan dalam penyelenggaraan negara<strong>dan</strong> pemerintahan. Permasalahan tersebut, antara lain masih terjadinyapraktik-praktik penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk KKN <strong>dan</strong>belum terwujudnya harapan masyarakat atas pelayanan yang cepat,murah, manusiawi, <strong>dan</strong> berkualitas. Upaya yang sungguh-sungguh untukmemberantas KKN <strong>dan</strong> meningkatkan kualitas pelayanan publiksebenarnya telah banyak dilakukan. Walaupun demikian, hasil yangdicapai belum cukup menggembirakan. Kelembagaan pemerintah, baik dipusat maupun di daerah, masih belum terlihat efektif dalam membantupelaksanaan tugas <strong>dan</strong> sistem manajemen pemerintahan juga belum efisiendalam menghasilkan <strong>dan</strong> menggunakan sumber-sumber daya. Upayaupayauntuk meningkatkan profesionalisme birokrasi masih belumsepenuhnya dapat teratasi mengingat keterbatasan <strong>dan</strong>a pemerintah.H. Wilayah <strong>dan</strong> Tata Ruang1. Tata ruang Indonesia saat ini dalam kondisi krisis. Krisis tata ruang terjadikarena pembangunan yang dilakukan di suatu wilayah masih seringdilakukan tanpa mengikuti rencana tata ruang, tidak mempertimbangkankeberlanjutan <strong>dan</strong> daya dukung lingkungan, serta tidak memerhatikankerentanan wilayah terhadap terjadinya bencana alam. Keinginan untukmemperoleh keuntungan ekonomi jangka pendek seringkali menimbulkankeinginan untuk mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihansehingga menurunkan kualitas <strong>dan</strong> kuantitas sumber daya alam <strong>dan</strong>lingkungan hidup, serta memperbesar risiko timbulnya korban akibatbencana . . .

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!