13.07.2015 Views

Millennium Development Goals - UNDP

Millennium Development Goals - UNDP

Millennium Development Goals - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

sampai tuntas. Namun tujuan MDGs hanyamematok target pengurangan kemiskinan menjadiseparuh. Sementara untuk HIV/AIDS, tujuannyaadalah meredam persebaran epidemik. Sedangkanuntuk pendidikan, targetnya lebih ambisius yaitumemastikan bahwa 100% anak memperolehpendidikan dasar 9 tahun.Kapan semuanya ditargetkan terwujud?Sebagian besar ditargetkan pada 2015, denganpatokan tahun 1990. Sebagai contoh, di Indonesia,proposi penduduk yang hidup di bawah gariskemiskinan pada 1990 berjumlah sekitar 15,1%.Pada 2015, kita harus mengurangi angka tersebutmenjadi separuh, yaitu 7,5%.Apa yang telah kita capai?Terkait kemiskinan, belum banyak kemajuan yangdicapai. Pada 2008 ini, angka kemiskinan kita(15,4%) masih lebih tinggi dibandingkan tahun1990. Jadi, dalam delapan tahun ke depan,banyak yang harus kita dilakukan. Sementara,untuk beberapa tujuan MDGs yang lain, kita lebihberhasil. Sebagai contoh, angka partisipasi anak disekolah dasar, telah mencapai 94,7%. Namun, biladicermati lebih rinci seperti terbaca dalam uraianpada bab berikut, kondisi kemiskinan sebenarnyatidak seburuk angka yang ditampilkan. Sebaliknya,kondisi pendidikan tidak sebaik yang terungkapdalam angka tadi. Untuk mengetahuinya secararinci, silahkan baca laporan ini hingga selesai.Tampaknya, saya perlu terus membacaMenurut saya ya. Isu-isu yang diusung MDGsangat penting, meskipun terkesan sederhanakarena terkonsentrasi pada hal-hal yang sifatnyakuantitatif. Sebagai contoh, di sektor pendidikan,adalah baik bahwa 94,7% anak-anak terdaftardi sekolah dasar. Namun ketika sekolah merekabocor, atau hanya memiliki buku dalam jumlah yangterbatas serta guru-guru yang kurang kompeten,maka bersekolah tidak akan membuat anak-anakmendapatkan pendidikan bermutu. Sayangnya,tujuan pendidikan dalam MDGs tidak mengkajiaspek kualitas.Kenapa demikian?Karena memang lebih sulit mengukur kualitas,meskipun tidak mustahil. Anda mungkin bisamenilai kuali kasi para guru, atau hasil-hasil ujian,namun sulit untuk mengukur dan mendapatkaninformasi tentang kualitas. Hal ini, membawakita ke masalah besar berikutnya. Di negara yangsangat besar dan beragam seperti Indonesia,angka nasional saja tidak terlalu bermanfaat.Ambil contoh, usia harapan hidup secara nasionaladalah 68 tahun. Namun, bervariasi antara73 tahun di Yogyakarta hingga 61 tahun di NTB.Selain itu, meskipun ada angka provinsi, belumjuga mengungkapkan kondisi kabupaten. Karenaitu, secara keseluruhan, data-data MDGs memilikiketerbatasan.Jadi, tidak terlalu bergunaBaiknya, jangan terlalu cepat mengambilkesimpulan. MDGs bukan sekedar soal ukurandan angka-angka, namun lebih untuk mendorongtindakan nyata. Mencegah terjadinya kematianibu lebih penting daripada sekedar menghitungberapa banyak perempuan meninggal sewaktumelahirkan. Yang penting tidak hanya menghitungberapa banyak anak Indonesia yang kekurangangizi, namun juga memastikan bahwa semua anakmemperoleh asupan yang cukup. Salah satumanfaat dari MDGs adalah berbagai persoalanyang diusung menjadi perhatian berbagai pihaktermasuk masyarakat secara luas. Namun, laporantentang kemajuan MDGs di tingkat kabupaten jugasangat diperlukan.Lalu buat apa ada laporan MDGs nasional?Anggaplah ini sebagai titik awal, yaitu cara untukmemperkenalkan berbagai masalah tersebutsecara umum, sehingga masyarakat di seluruhnegeri yang luas ini dapat mulai berpikir tentangpenyelesaiannya. Sebuah laporan nasional jugabisa dimasukkan ke dalam sistem internasionalyang mencatat pencapaian-pencapaian MDGsdi seluruh dunia. Dan, karena anda masih terusmembaca, baiklah kita segera membahas Tujuan1 dari MDGs.3

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!