13.07.2015 Views

Millennium Development Goals - UNDP

Millennium Development Goals - UNDP

Millennium Development Goals - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

kondom gratis di kawasan pekerja seks atau jarumsuntik gratis kepada para pengguna narkoba.Sementara yang lain menentang hal ini karenaseakan membiarkan atau mendorong perilaku takbermoral atau berbahaya. Namun HIV dan AIDSmenghadapkan kita pada pilihan keras dan sulit.Selain kelompok berisiko tinggi, kita juga harusberanggapan bahwa pada akhirnya semua orangberisiko dan berarti pendekatan yang digunakanpun akan berbeda. Memang komunikasi perluditingkatkan antara yang mendukung dan menolakpendekatan penurunan dampak buruk, bahwamereka memiliki kelompok sasaran masing-masing,tanpa menghujat atau merendahkan kelompok lain.Jadi setiap orang perlu untuk mengambil langkahperlindungan yang diperlukan. Beruntung bahwakita sekarang memiliki Komisi Penanggulangan AIDS(KPA) yang aktif sehingga dapat membantu kitamewujudkan tujuan ini.Apa tujuan yang hendak dicapai?Target MDGs untuk HIV dan AIDS adalahmenghentikan laju penyebaran serta membalikkankecenderungannya pada 2015. Saat ini, kitabelum dapat mengatakan telah melakukan duahal tersebut karena di hampir semua daerah diIndonesia keadaannya tidak terkendalikan. Kita bisasaja mencapai target ini, namun untuk itu diperlukansatu upaya besar-besaran dan terkoordinasi denganbaik di tingkat nasional. Masalah utama kita saat iniadalah rendahnya kesadaran tentang isu-isu HIV danAIDS serta terbatasnya layanan untuk menjalankantes dan pengobatan. Selain itu, kurangnyapengalaman kita untuk menanganinya dan anggapanbahwa ini hanyalah masalah kelompok risiko tinggiataupun mereka yang sudah tertular. Stigma yangmasih kuat menganggap bahwa HIV hanya akanmenular pada orang-orang tidak bermoral. Menjadisebuah tantangan untuk mengajak semua pihakmerasakan ini sebagai masalah yang perlu dihadapibersama. Kondisi ini dapat terlihat secara jelas jikadibandingkan dengan respon terhadap penyakitpenyakitlain seperti malaria dan Tuberculosis (TBC),dimana lebih mudah melibatkan masyarakat karenatidak ada stigma dan diskriminasi terhadap penyakitpenyakittersebut.Apakah kita lebih maju dalam menanganiMalaria dan TBC?Ya, meski sebenarnya, titik awalnya lebih buruk.Dibandingkan HIV dan AIDS, TBC sudah ada lebih lama,dan saat ini, berdampak pada lebih banyak orang yaitusekitar 582.000. Angka penduduk yang “BTA (BatangTahan Asam) positif” TBC diukur per 100.000 orang.Angka ini bervariasi, mulai dari 64 di Jawa dan Bali,hingga 160 di Sumatera dan 210 di propinsi- propinsibagian Timur. Setiap tahun sekitar 100.000 orangmeninggal karena TBC, yang merupakan penyebabkematian ketiga terbesar. TBC, yang utamanyamenggerogoti paru-paru, sangat menular. Setiap tahunsatu orang dapat menulari sekitar 10 hingga 15 orangdengan melepaskan bakteri TBC ke udara yang dapatdihirup oleh orang lain.Terdengar sangat berbahayaMemang, namun tidak seburuk itu. Pertama, karenakebanyakan orang yang terinfeksi tidak segeramenunjukkan gejala-gejala aktif. Yang paling mungkinmenderita adalah mereka yang sistem kekebalannyamelemah, jadi ada keterkaitan yang kuat antara virusHIV yang dampak utamanya adalah melemahkansistem kekebalan. Kedua, TBC dapat disembuhkan.Strategi standar penyembuhan TBC adalah apa yangdisebut strategi penyembuhan jangka pendek denganpengawasan langsung (Directly-Observed TreatmentShort-course/DOTS). Penyembuhan ini mencakuppemberian tiga atau empat obat dosis tinggi selamaenam bulan. Indonesia telah menggunakan DOTSsejak 1995. Saat ini kita mendeteksi lebih dari tigaperempat kasus, di mana tingkat penyembuhansekitar 91%.Mengapa tidak seluruhnya?Seringkali karena orang berhenti meminum obatketika mereka merasa lebih sehat. Namun initidak berarti bahwa mereka sudah sembuh. Untuksembuh total, mereka harus menjalani prosespenuh. Berhenti meminum obat tidak baik untukmereka dan untuk orang lain, karena hal itu akanmendorong timbulnya turunan (strain) TBC yangkebal terhadap obat-obatan yang ada saat ini.Ini adalah kasus di mana pengobatan yang tidaktuntas lebih buruk daripada tidak diobati. Namunkebanyakan orang, yaitu 91%, betul-betul sembuhdan berkat DOTS kita telah memenuhi target MDGsuntuk membalikkan kecenderungan penyebaranpenyakit tersebut. Di Jawa dan Bali, misalnya,sejak 1990 prevalensi penyakit TBC telah berkurangsetengahnya, meskipun di tempat lain penurunantersebut terjadi lebih lambat.25

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!