13.07.2015 Views

Millennium Development Goals - UNDP

Millennium Development Goals - UNDP

Millennium Development Goals - UNDP

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

3816014012010080604020-Gambar 8.2Utang Pemerintah1996-2006Sumber:World Bank Indonesia 20071997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006DomestikLuar NegeriKepada siapa?Pada Gambar 8.2, anda dapat melihat kepadasiapa kita berutang. Hampir separuhnyamerupakan utang dalam negeri, dari bank-bankyang menggunakannya sebagai modal. Sisanya,yaitu sekitar 67,7 milyar dollar, merupakan utangkepada lembaga-lembaga luar negeri. Sebagiandiantaranya merupakan utang kepada parapenyandang dana bilateral yang meminjamkanuang kepada kita sebagai bagian dari programbantuan mereka atau untuk membantu kitamembeli sebagian ekspor mereka. Sisanya adalahutang kepada para penyandang dana “multilateral”seperti Bank Dunia atau Bank Pembangunan Asia.Bisakah kita menolak untuk membayar?Kita tak mungkin ”ngemplang” utang dalam negerikarena akan mengakibatkan tumbangnya banyakbank dalam negeri. Kita pun tidak bisa begitu saja”mogok” membayar utang internasional karenaakan membuat kita terputus dari pasar keuangandunia dan mungkin akan memicu krisis keuanganbaru. Namun kita bisa menawar. Kita bisa meminta“penghapusan utang” kepada para penyandangdana multilateral dan bilateral. Kita melakukannyabeberapa dasawarsa lalu dan mereka menghapussebagian utang kita. Namun saat ini, semuanyamenjadi lebih sulit. Para penyandang danainternasional masih memberikan penghapusanutang, namun hanya kepada negara-negara yangsangat miskin. Saat ini, Indonesia adalah negaraberpenghasilan menengah sehingga tidak masukkategori layak memperoleh penghapusan utang.Ketika meminta penghapusan utang, kita jugaharus mau dikaji oleh Dana Moneter Internasional(International Monetary Fund/IMF).Hal yang tidak begitu disukaiSamasekali tidak. Dalam kenyatannya pemerintahtelah sengaja membayar semua utangnya kepadaIMF agar kita tidak harus mengikuti persyaratan IMF.Namun masih ada hal-hal yang dapat kita lakukanuntuk mengurangi utang, paling tidak sedikit.Salah satu pilihan adalah dengan mendorongpara penyandang dana bilateral untuk melibatkandiri dalam pertukaran atau ”konversi utang” (debtswaps).Sangat aneh. Kita bisa menukarkan utangdengan apa?Memang kedengarannya tidak lazim. Namunsejumlah penyandang dana bilateral siapuntuk menghapuskan sebagian utang kita jikakita membelanjakan jumlah yang sama untukpembangunan. Jerman, misalnya, sepakat denganIndonesia untuk menghapuskan utang bilateralbernilai sekitar 135 juta dollar AS jika pemerintahIndonesia menggunakan dana tersebut untukproyek-proyek pendidikan dan lingkungan.Sayangnya, skema seperti itu biasanya hanya dalamjumlah kecil (jumlah keseluruhan utang kita kepadaJerman adalah 1,3 milyar dollar AS). Sekali lagi,aturan-aturan internasional tidak memungkinkankita untuk menukarkan utang dalam jumlah yangsangat besar.Saatnya untuk mengubah aturan-aturantersebutIde yang bagus. Bersama dengan negara-negaraberkembang lainnya, Indonesia harus menyatakanbahwa tingkat utang yang tinggi menghambatpencapaian MDGs, jadi semestinya negaraseperti kita layak untuk mendapatkan semacampenghapusan utang. Kenyataannya, untuk banyakisu di Tujuan 8, baik tentang perdagangan, bantuanatau utang, pemerintah maupun masyarakat sipilharus melawan status quo di tingkat internasional.Kita cukup bangga untuk melaporkan upaya-upayakita sendiri dalam mencapai tujuan-tujuan yangsudah kita sepakati. Namun negara-negara majujuga perlu memantau aktivitas-aktivitas mereka.Tujuan-Tujuan Pembangunan Milenium jugamerupakan tanggung jawab internasional.Sangat menarik. Apakah kita sudahselesai?Ya, kita sudah selesai dengan 8 tujuan MDGs. Namun,terasa perlu untuk ‘meng-Indonesiakan’MDGs.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!