Penghapusan PPnBM iniditujukan untuk menciptakanbeberapa multiplier effect yangbersifat jangka panjang.ujarnya.Dengan kata lain, penghapusan PPnBM iniditujukan untuk menciptakan beberapa multipliereffect yang bersifat jangka panjang. Pertama,kebijakan ini diprediksi dapat mengurangi potensipenyelundupan barang karena disparitas hargabarang selundupan dari luar dan dalam negerisemakin mengecil atau bahkan lebih rendah.Kedua, kebijakan ini ditujukan untukpeningkatan daya saing produk yang mampumendorong industri dalam negeri, baik yangterkena pengaruh langsung maupun industri lainyang terkait. Ketiga, kebijakan ini diharapkanmampu mendorong industri dalam negeri menjadibasis produksi, baik untuk pasar domestikmaupun pasar internasional.Keempat, tumbuhnya industri dan investasiakan menciptakan lapangan kerja yang lebihluas bagi masyarakat sehingga pengangguranberkurang. Kelima, kebijakan ini berpotensimenurunkan impor dan meningkatkan eksporsehingga diharapkan dapat memperbaiki posisitransaksi perdagangan luar negeri.Salah satu contohnya, penjualan furnitureberbahan dasar kayu jati yang dibuat pengrajinkayu di Jepara. Pada saat kebijakan PPnBM belumdihapuskan, konsumen beralih pada produksejenis (impor) dari negara lain. Maka dari itu,ketika kebijakan ini diterapkan diharapkanindustri dalam negeri menjadi lebih kompetitif.Ketika industri lebih kompetitif, maka pasarakan lebih berkembang dan lapangan kerja lebihterbuka.Selain itu, semakin besar produk, makaharga akan rendah. Semakin turun harga produkmaka tingkat konsumsi masyarakat meningkatdan berpotensi menaikkan penerimaan pajakpertambahan nilai (PPN). Selanjutnya, semakinbanyak barang yang terjual berarti menambahpendapatan perusahaan dan berpotensi padakenaikan penerimaan pajak penghasilan (PPh)pada perusahaan tersebut. Dengan kata lain,dalam jangka panjang, penghapusan PPnBM ini dapat mengoptimalkanpenerimaan negara.“(Dalam jangka pendek) Dengan turunnya harga produk maka produksidalam negeri bisa meningkat, (sehingga) akan menambah lapangan kerja. Inisalah satu jalan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Dengan berlakunyaperaturan ini kita bisa mengeliminasi persaingan tidak sehat antara wajibpajak nakal dan wajib pajak yang sudah patuh,” jelas Goro.Disisi mekanisme pelaksanaan, Direktur Perpajakan 1, DirektoratJenderal Pajak, Irawan mengakui bahwa pihaknya tidak menyiapkan timkhusus yang memeriksa pelaksanaan regulasi penghapusan PPnBM dilapangan. Namun demikian, kata Irawan, Direktorat Jenderal Pajak maupunDirektorat Jenderal Bea dan Cukai akan melakukan koordinasi. Misalnyadalam pemungutan pajak atas importasi barang serta pengawasan wajibpajak melalui pertukaran data, audit dan kegiatan lainnya.“Tetap akan ada perbedaan antara barang selundupan dengan legal,paling tidak dari pajak tapi bukan berarti semua barang impor bisa bebaspajak supaya bebas penyelundupan. Justru pengawasan (impor ilegal) harusdiperkuat. Sama seperti beli handphone, ada yang mau beli di black markettapi tidak semua karena ada orang yang mau yang asli, lebih terjamin,” ujarIrawan.Selanjutnya, untuk mengurangi dampak serbuan barang impor atasbarang mewah yang dihapuskan pengenaan PPnBM-nya, pemerintahmelakukan penyesuaian tarif pemungutan PPh atas impor barang tertentu.Dalam PMK perubahan keempat atas PMK Nomor154/PMK.03/2010 tentang pemungutan pajakpenghasilan pasal 22, pemerintah menaikkan tarifpemungutan yang semula 7,5 persen menjadi 10persen atas impor barang yang dikenakan PPnBM.Pemerintah juga memperluas penunjukanpemungut PPh dan objek pemungutan PPh pasal22. Perluasan pemungut PPh pasal 22 meliputipertama, DJBC atas ekspor komoditas tambangbatubara, mineral logam, dan mineral nonlogam. Kedua, seluruh BUMN dan beberapa anak"Denganturunnya hargaproduk makaproduksi dalamnegeri bisameningkat,(sehingga) akanmenambahlapangankerja. Ini salahsatu jalanmengakselerasipertumbuhanekonomi."Goro Ekantoperusahaan BUMN.Ketiga, industri atau badan usaha yangmelakukan pembelian atas batubara, minerallogam, dan mineral bukan logam. Keempat,industri atau eksportir yang bergerak di sektorkehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan,dan perikanan. Kelima, produsen emas batangan.Irawan menambahkan bahwa kekhawatiranutama dalam pelaksanaan penghapusan PPnBMialah tidak tercapainya tujuan untuk mendorongdaya beli masyarakat. “Yang terpenting ialahkonsumsi bisa tumbuh. Kadang orang bergerakditataran persepsi, akhirnya melihat situasiini menunggu dulu. Saya yakin uangnya ada,mau konsumsi tapi menunggu. Sekarang yangpemerintah lakukan memberi insentif, tarifnyaditurunin, dibebasin (pajak) untuk mendorong(konsumsi),” jelasnya.Teks Iin Kurniati20MediaKeuangan
Laporan UtamaPelaku UsahaSambut BaikPembebasan PPnBMFotoDwinanda ArdhiVol. X No. <strong>95</strong> / Agustus <strong>2015</strong>21