07.08.2015 Views

VOLUME X | NO 95 / AGUSTUS 2015

Media Keuangan Agustus 2015

Media Keuangan Agustus 2015

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

SelebritiBelajarSampaiMatiBagi sebagian public figure,materi bukan lagi hal yang dicari.Justru, berbagi pengalamandan pengetahuan menjadikebahagiaan tersendiri.FotoDianita SuliastutiMengenakan t-shirt berbalut jaket dancelana jeans, pria yang dikenal sebagaimodel, pemain sinetron sekaliguspresenter ini duduk bersila di lantai,di antara tiga orang muridnya. Inilahgaya santai Ryan Syehan saat mengajar kelas privatacting, presenting dan modeling di sebuah pusatkebugaran.Berawal saat melihat para pendatang baruyang tampak kaku ketika melakukan adegan, priakelahiran Jakarta, 10 Oktober 1982 silam, tergerakuntuk membantu mereka. Akting, menurut Ryan,bukan sekedar apa yang diucapkan secara verbalnamun merupakan satu kesatuan dengan ekspresi,emosi dan penjiwaan. “Akting itu seperti darah, uratnadi dan nafas menjadi satu kesatuan. Jadi, kalauacting harus total.”Untuk itulah, lelaki yang memulai karirnyasebagai model sampul majalah wanita ini bersediaberbagi pengetahuan dan pengalaman di dunia seniperan. “Ilmu yang kita kasih ke orang lain itu bukanhilang tetapi aku merasa makin dalam (matang).Yang terpenting, orang mau belajar karena kalauberhenti belajar selesai hidupnya. Belajar itu sampaimati,” ujarnya.Sejak itulah, Ryan pun kerap diminta menjadipengajar tamu di sekolah broadcasting milik HelmyYahya di Bandung. Tak hanya itu, Ryan juga sempatdiminta mengajar di manajemen artis ‘Intermodel’serta sejumlah tempat lainnya.Namun sekarang, pria yang pernah membintangisinetron Cowok Pasar Baru ini mengaku lebihmenyukai mengajar kelas privat. “Kalau sanggarkebanyakan muridnya, (jadi) tidak fokus. Di sini akuarahin, aku bikin labelnya, aku warnain. Packagingnyaaku bentuk. Murid yang sudah aku cetak(karakternya), aku salurin,” ungkapnya.Pada dasarnya, metode pengajaran yangdilakukan Ryan merupakan penggabungan antarateori dan praktek langsung. Ryan berupayamengusung konsep fun dengan membangun suasanasantai dan akrab, tidak seperti guru dan murid.Ryan pun menyesuaikan metodenya dengan gayabelajar masing-masing siswanya karena setiap orangmemiliki karakter dan pribadi yang berbeda.Ke depan, Ryan ingin menciptakan pelakuentertainment bukan hanya selebriti yang serbainstan tetapi juga seniman berkualitas. “Impian akumembuat sekolah acting dimana production housedapat mengambil (orang-orang berbakat) di sini.Semoga dunia entertainment Indonesia makin majudan bisa sejajar dengan Hollywood,” jelasnya.Teks Iin Kurniati56MediaKeuangan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!