26.09.2015 Views

KUMPULAN KISAH-KISAH TOKOH G30S/PKI

Kitab Merah - Biar sejarah yang bicara

Kitab Merah - Biar sejarah yang bicara

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

kata-kata "daripada didahului lebih baik mendahului".<br />

Pembunuhan sengaja itu tentu merupakan bagian dari seluruh provokasi terhadap<br />

<strong>PKI</strong>, Bung Karno dan gerakan kiri di Indonesia umumnya. Menurut Coen Holtzappel<br />

dalang peristiwa berdarah September '65 itu ialah Jenderal Sukendro, pernah<br />

kepala intelijen militer, dan Kolonel Supardjo, Sekretaris Kotrar, yang pernah<br />

menjadi pembantu Sukendro. Tentang Sukendro Gabriel Kolko memberi tahu pada<br />

kita, bahwa Jenderal ini pada 5 November 1965 minta bantuan rahasia A.S. agar<br />

mengirim persenjataan kecil dan alat komunikasi, yang akan dipakai oleh pemuda<br />

Islam dan nasionalis untuk membasmi <strong>PKI</strong>. Kedutaan A.S. setuju, dan<br />

barang-barang itu dijanjikan akan dikirim sebagai "obat-obatan" ("Confronting<br />

The Third: U.S. Foreign Policy 1945-1980". hal. 181) dan teks telegram dari<br />

Kedubes A.S. ke Washington tanggal 5/11, 7/11, dan 11/11-65.<br />

Karena itu saya selalu sangat percaya pada analisis pendek Bung Karno, ketika<br />

ia dituntut MPRS pertanggungjawabannya tentang "Peristiwa <strong>G30S</strong>". Dalam<br />

pidatonya untuk "Pelengkapan Pidato Nawaksara" pada 10 Januari 1967, Bung Karno<br />

mengatakan, bahwa peristiwa <strong>G30S</strong> timbul oleh "pertemuannya" tiga sebab: 1)<br />

keblingernya pimpinan <strong>PKI</strong>, 2) kelihaian subversi Nekolim, dan 3) memang adanya<br />

oknum-oknum yang tidak benar". Kepanjangan istilah "nekolim" pada saat itu<br />

ialah "neokolonialisme, kolonialisme dan imperialisme", dan dengan ini Bung<br />

Karno tentu bermaksud mengatakan, bahwa dalang yang sebenarnya memang ada di<br />

luar negeri.<br />

Tentang peranan Amerika Serikat dan CIA sudah diuraikan dengan rinci dan sangat<br />

bagus oleh Dr. Baskara dalam bukunya. Juga Peter Dale Scott, eks-diplomat yang<br />

sekarang guru besar di Universitas California, pernah menulis beberapa karangan<br />

penting tentang campurtangan A.S. tahun 60-an di Indonesia, antara lain "The<br />

U.S. and the Overthrow of Soekarno" (Pacific Affairs 1985), dan "Coming To<br />

Jakarta" (1988; terjemahan saya, "Melanda Jakarta", 1995). Sekarang kita juga<br />

sudah tahu, bahwa dari sejak awal Oktober 1965 baik kedutaan A.S. maupun CIA<br />

sangat berlumuran darah rakyat Indonesia, yaitu dengan memberi daftar nama 5000<br />

"tokoh" <strong>PKI</strong> dan organisasi kiri lainnya pada KOSTRAD supaya mereka itu<br />

ditangkap, dan kalaupun akan dibunuh para diplomat A.S. dan staf CIA tidak<br />

22

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!