Sinar yang memecahkan kegelapan
Menuju Madinatul Munawwarah
Menuju Madinatul Munawwarah
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
perjuangan umat Islam sendiri, di mana saja, khususnya di Indonesia. Di lain pihak, yaitu<br />
massa umat Islam, terdapat kejahilan terhadap tujuan, dan hasil pemilihan umum<br />
membuktikan, sehingga hal ini juga merupakan sebab utama bagi kekalahan <strong>yang</strong><br />
diderita oleh perjuangan umat Islam di Indonesia khususnya.<br />
Kaum muslimin sebagai umat kini sedang menghadapi persoalan-persoalan besar, ke<br />
dalam - perpecahan <strong>yang</strong> disebabkan oleh kaburnya tanggapan dan kejahilan terhadap<br />
tujuan, <strong>yang</strong> merupakan penyakit <strong>yang</strong> sangat berbahaya bagi kehidupan perjuangan; dan<br />
ke luar - tidak adanya pengertian <strong>yang</strong> mendalam terhadap problem-problem<br />
Internasionalisme dan problem-problem Nasionalisme sehingga strategi dan taktik <strong>yang</strong><br />
mereka letakkan menjadi simpang-siur dan kacau-balau, malah kian menjauhkan dari<br />
kemungkinan mendekati tujuan. Tanggapan <strong>yang</strong> kabur dan atau kejahilan tujuan dan<br />
persoalan-persoalan <strong>yang</strong> dihadapi adalah pokok pangkal segala kelemahan dan<br />
kekacauan dari bentuk-bentuk tantangan <strong>yang</strong> mereka berikan, baik ke dalam maupun ke<br />
luar. Oleh sebab itu, keadaan terus tidak menentu seperti terlihat ini, harus segera<br />
diakhiri.<br />
Yang pertama-tama harus segera dilakukan ialah peninjauan kembali secara<br />
fundamental dalam keseluruhan, mengenai tafsiran tujuan dan khitahnya, <strong>yang</strong> meliputi<br />
segenap segi dan bidang perjuangan; dan <strong>yang</strong> kedua memperdalam pengertian tentang<br />
pokok atau “principia” 1 dari problem keadaan tadi, <strong>yang</strong> merupakan ‘political<br />
philosophy’ 2 atau “philosophy of government” 3 dari kenyataan sekarang ini, dan<br />
rangkaian hubungan serta perhitungan kemungkinan-kemungkinan kesudahannya.<br />
Sehingga berdasarkan hasil itu nanti segeralah dimulai langkah-langkah baru.<br />
Jalan dan ukuran satu-satunya dalam melakukan peninjauan <strong>yang</strong> demikian ialah<br />
“Warisan Nabi Muhammad, Quran dan Sunnahnya, <strong>yang</strong> dapat membebaskan dari terusmenerus<br />
dalam kesesatan.” 4 Tujuan dan khitah perjuangan Nabi Muhammad serta<br />
kenyataan-kenyataan <strong>yang</strong> dihadapi oleh beliau, <strong>yang</strong> mempunyai persamaan pokok<br />
dengan kenyataan sosial sekarang ini, nyata ternukil dalam lembaran sejarah, Quran dan<br />
Sunnahnya.<br />
1<br />
Prof. Dr. M.J. Lengeveld, Menuju Pemikiran Filsafat (Jakarta: PT Pembangunan,1959), hal. 140.<br />
2<br />
Prof. Mr. Dr. J. Barents, Ilmu Politika, terj. LM. Sitorus (Jakarta: Yayasan Pembangunan, 1953), hal. 33.<br />
3<br />
R.M. Mac Iver, The Web of Goverment (New York: The Macmillan Company, 1947), hal. 403.<br />
4<br />
Taraktu fikum amraini ma-intamasaktum bihima lan tadhillu abadan, kitabullah was sunnati rasulih, rawahu al-<br />
Hakim dari Abi Hurairah.<br />
12